Konten dari Pengguna

Mengapa Karakter 'Anxiety' di Film Inside Out 2 Sangat Relatable bagi Gen Z?

Fidela Ayu Syafira
I am currently pursuing a degree in Communication Science at Universitas Dian Nuswantoro
12 Juli 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fidela Ayu Syafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster Inside Out 2 by Disney Movies
zoom-in-whitePerbesar
Poster Inside Out 2 by Disney Movies
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film animasi Pixar yang hangat diperbincangkan baru-baru ini, "Inside Out 2", membawa kita kembali menjelajahi dunia di dalam kepala Riley. Sekuel ini tak hanya menghadirkan petualangan seru Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust, tetapi juga memperkenalkan empat emosi baru: Anxiety, Embarrassment, Envy, dan Ennui.
ADVERTISEMENT
Kemunculan karakter Anxiety menjadi sorotan utama, terutama karena kaitannya dengan generasi muda, khususnya Gen Z. Di tengah berbagai tekanan dan kompleksitas kehidupan remaja, Anxiety digambarkan sebagai sosok yang selalu waspada dan berusaha melindungi Riley dari bahaya. Namun, niat baiknya terkadang justru berlebihan, mendorong Riley ke tepi kecemasan dan keraguan diri.
Kehadiran Anxiety di "Inside Out 2" mencerminkan realitas yang dihadapi Gen Z. Generasi ini dikenal dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
Bagaimana Anxiety dapat Mempengaruhi Gen Z?
1. Perbandingan di Media Sosial
Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dan membuat perbandingan/kesenjangan. Perbandingan terus-menerus ini menyebabkan perasaan tidak memadai dan kecemasan.
ADVERTISEMENT
2. Tekanan untuk Berprestasi
Tekanan untuk berprestasi secara akademis dan sosial bisa sangat membebani Gen Z. Tekanan ini diperparah oleh kebutuhan konstan akan validasi, baik secara langsung maupun di media sosial.
3. Takut Ketinggalan (FOMO)
Ketakutan akan ketinggalan kegiatan sosial, tren, atau pengalaman dapat menyebabkan kecemasan dan perasaan terisolasi terhadap lingkungan sekitar.
Dampak Anxiety pada Gen Z dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti:
ADVERTISEMENT
Namun, Inside Out 2 bukanlah semua tentang kesuraman dari karakter Anxiety. Film ini juga memiliki pesan tentang :
Managing Anxiety, Not Eliminating It
Film ini menekankan bahwa kecemasan bukanlah emosi yang buruk; kecemasan bisa menjadi motivator. Kuncinya adalah belajar mengelolanya, bukan menghilangkannya. Demikian juga, Gen Z membutuhkan alat untuk mengelola kecemasan mereka, bukan menghilangkannya sepenuhnya.
• Power of Connection
Inside Out 2 mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan kita.
Film ini menyoroti pentingnya sistem pendukung, di mana kita dapat menemukan pemahaman, validasi, dan semangat untuk menghadapi masa-masa sulit.
Film ini menyoroti tantangan dalam menjalani masa remaja dan ancaman Anxiety yang selalu ada. Dengan mengeksplorasi emosi-emosi ini, film ini mendorong penonton untuk berempati dengan perjuangan orang lain dan mencari bantuan saat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT