Konten dari Pengguna

Transformasi Digital dalam Akuntansi : Menghapus Kebiasaan Kertas di Era Modern

Fidela Lathifah Hamid
Mahasiswi Program Studi Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29 Oktober 2024 19:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fidela Lathifah Hamid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggunaan kertas oleh manusia telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Namun, di zaman modern ini, konsumsi kertas meningkat secara drastis, menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Diperkirakan bahwa kebutuhan nasional akan kertas mencapai sekitar 5,6 juta ton per tahun. Untuk memproduksi satu rim kertas, diperlukan satu pohon berusia sekitar lima tahun, yang sebenarnya dapat menyokong kehidupan tiga orang. Selain itu, limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kertas sangat besar, baik dalam hal jumlah maupun kualitas. Jika pola konsumsi kertas tidak diubah, penebangan hutan akan terus berlanjut tanpa adanya upaya penanaman kembali. Penebangan yang tidak terkelola dengan baik dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan berkontribusi pada pemanasan global.
Ilustrasi limbah kertas. Foto Alex Fu/ www.pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi limbah kertas. Foto Alex Fu/ www.pexels.com
Di sektor akuntansi, penggunaan kertas juga sangat mencolok, dengan tumpukan dokumen dan buku besar yang sering terlihat di kantor akuntan. Namun, kemajuan dalam teknologi informasi telah membawa perubahan besar di bidang akuntansi. Kebiasaan mencatat dan menyimpan dokumen dalam bentuk kertas yang mengakibatkan tumpukan limbah kertas mulai ditinggalkan dan digantikan oleh solusi digital yang lebih efisien, membantu mengurangi ketergantungan pada kertas dalam praktik akuntansi.
ADVERTISEMENT
Di era digital saat ini, banyak perusahaan dan organisasi berusaha untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru. Dalam bidang akuntansi, penggunaan kertas untuk pencatatan dan pelaporan telah menjadi kurang efisien dan lebih mahal. Digitalisasi akuntansi menawarkan manfaat seperti otomatisasi proses akuntansi, termasuk pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan, yang dapat menghemat waktu dan tenaga. Penggunaan perangkat akuntansi digital juga membantu dalam pengelolaan data yang lebih terstruktur.
Ilustrasi akuntasi digital. Foto Mikhail Nilov/ www.pexels.com
Selain itu, akurasi dan keandalan data meningkat, mengurangi risiko kesalahan manusia yang sering terjadi pada pencatatan manual, dan sistem digital dilengkapi dengan fitur validasi dan audit untuk menjaga integritas data. Data keuangan dapat diakses secara real-time dari berbagai lokasi, yang mendukung kolaborasi tim yang lebih baik. Penyimpanan berbasis cloud juga memungkinkan pencadangan dan pemulihan data yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi akuntansi juga lebih efisien dari segi biaya, mengurangi penggunaan kertas dan ruang penyimpanan fisik, sehingga menekan biaya operasional dan mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk tugas-tugas rutin. Oleh karena itu, digitalisasi akuntansi merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada kertas di era modern. Meskipun ada tantangan dalam implementasinya, manfaat yang diberikan menjadikan digitalisasi sebagai kebutuhan strategis bagi perusahaan dan organisasi.
Ilustrasi jejak karbon. Foto Eco Nusa/ www.pexels.com
Pengurangan penggunaan kertas yang signifikan dalam penyusunan laporan keuangan oleh seorang akuntan dapat membantu mengurangi jejak karbon perusahaan, memberikan kontribusi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan. Dengan digitalisasi laporan keuangan, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan untuk mencetak dokumen fisik, sehingga mengurangi konsumsi kertas yang berdampak pada penebangan pohon dan emisi karbon.
Selain itu, digitalisasi laporan keuangan juga dapat mengurangi jejak karbon secara tidak langsung dengan menghilangkan kebutuhan untuk mendistribusikan laporan keuangan secara fisik kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kemampuan untuk mengirimkan laporan keuangan secara elektronik, perusahaan dapat mengurangi penggunaan kendaraan dan bahan bakar yang diperlukan untuk pengiriman dokumen fisik, sehingga berkontribusi lebih jauh dalam upaya mengurangi emisi karbon.
ADVERTISEMENT
Fidela Lathifah Hamid, mahasiswi S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.