Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dampak Buruk Tidur Larut Malam Bagi Kesehatan Tubuh
1 Januari 2025 15:05 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fidiatul Khairiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidur larut malam, kebiasaan yang mungkin terasa keren dan produktif bagi sebagian orang, sebenarnya menyimpan dampak negatif yang cukup serius bagi kesehatan tubuh kita. Kelihatannya sepele, hanya sekadar beberapa jam terlambat tidur, tapi efeknya bisa menumpuk dan berujung pada masalah kesehatan yang cukup signifikan di masa mendatang. Mari kita bahas lebih dalam beberapa dampak buruknya.
ADVERTISEMENT
Pertama, dan mungkin yang paling terasa, adalah gangguan konsentrasi dan penurunan produktivitas. Bayangkan, kamu begadang sampai jam 2 pagi, lalu harus bangun jam 6 pagi untuk kuliah atau bekerja. Waktu tidurmu hanya 4 jam! Tentu saja otakmu akan terasa ‘berkabut’, sulit untuk fokus, dan kamu akan lebih rentan membuat kesalahan. Ini bukan sekadar malas, tapi kekurangan tidur benar-benar mempengaruhi kemampuan kognitifmu, mulai dari daya ingat, kemampuan mengambil keputusan, hingga kecepatan berpikir. Akibatnya, kamu mungkin merasa frustasi karena pekerjaan menumpuk, nilai akademik menurun, atau bahkan berisiko mengalami kecelakaan karena reaksi yang lambat.
Selanjutnya, kurang tidur memicu kelelahan kronis dan penurunan imunitas. Tubuh kita membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan memproduksi hormon-hormon penting. Ketika kita tidur larut malam secara rutin, proses perbaikan ini terhambat. Hasilnya? Kamu akan merasa lelah sepanjang waktu, meskipun sudah tidur. Kelelahan ini bukan hanya membuatmu malas beraktivitas, tapi juga melemahkan sistem kekebalan tubuhmu. Kamu jadi lebih rentan terhadap penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih serius. Bayangkan, setiap kali ada orang batuk di sekitarmu, kamu langsung merasa was-was karena daya tahan tubuhmu sedang lemah.
ADVERTISEMENT
Dampak negatif selanjutnya adalah peningkatan risiko obesitas. Kurang tidur mengganggu keseimbangan hormon leptin dan ghrelin, yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Ketika tidur kurang, tubuh memproduksi lebih banyak ghrelin (hormon lapar) dan lebih sedikit leptin (hormon kenyang). Akibatnya, kamu akan merasa lebih sering lapar dan cenderung mengonsumsi makanan lebih banyak, terutama makanan manis dan tinggi kalori untuk mendapatkan energi instan. Lama-kelamaan, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas, yang berujung pada berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Tidak hanya itu, tidur larut malam juga dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Ketika kamu kurang tidur, otakmu tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk memproses emosi dan stres. Akibatnya, kamu akan lebih mudah merasa cemas, stres, mudah tersinggung, dan bahkan mengalami perubahan suasana hati yang drastis. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidupmu dan membuatmu sulit untuk bersosialisasi dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik. Bayangkan, kamu merasa selalu khawatir dan sulit untuk menikmati momen-momen indah bersama orang terkasih.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, tidur larut malam juga berisiko meningkatkan tekanan darah. Studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memicu peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Kondisi ini tentu saja sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
Selain masalah fisik dan mental, kebiasaan tidur larut malam juga berdampak pada kualitas hubungan sosial. Ketika kamu selalu merasa lelah dan mudah tersinggung karena kurang tidur, tentu akan mempengaruhi interaksimu dengan orang lain. Kamu mungkin jadi lebih sulit berkomunikasi, kurang empati, dan mudah bertengkar dengan keluarga atau teman. Hal ini dapat merusak hubunganmu dengan orang-orang terdekat dan membuatmu merasa terisolasi.
ADVERTISEMENT
Terakhir, jangan lupakan dampaknya pada penampilan fisik. Kurang tidur menyebabkan kulit tampak kusam, munculnya lingkaran hitam di bawah mata, dan bahkan dapat mempercepat proses penuaan. Kurangnya waktu istirahat membuat tubuh kesulitan untuk memperbaiki sel-sel kulit dan memproduksi kolagen, yang penting untuk menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Jadi, selain kesehatan yang terganggu, penampilanmu juga akan terpengaruh.
Kesimpulannya, tidur larut malam bukanlah kebiasaan yang menyepelekan. Dampak negatifnya sangat luas dan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan fisik dan mental hingga kualitas hubungan sosial dan penampilan. Oleh karena itu, mari kita biasakan tidur cukup dan teratur untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Ingat, istirahat yang cukup adalah investasi terbaik untuk masa depan kita. Jadi, matikan gadgetmu, atur alarm, dan nikmati tidur nyenyak!
ADVERTISEMENT
Fidiatul Khairiah, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab