Nostalgia dengan Makanan Khas Betawi

Fidila Anjani
Mahasiswi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
20 Juni 2022 22:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fidila Anjani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tape uli. Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Tape uli. Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak tahu makanan bernama tape uli? Mungkin bagi Sebagian orang nama makanan tersebut terdengar asing, tetapi tidak bagi orang Betawi. Tape uli adalah makanan khas daerah Betawi yang menggunakan bahan baku beras ketan.
ADVERTISEMENT
Tape terbuat dari beras ketan hitam yang diberi ragi kemudian difermentasikan selama beberapa hari. Cara pembuatan tape yaitu, beras ketan hitam dikukus sampai matang. Jika sudah matang ketan hitam didiamkan sampai dingin, setelah itu diberi ragi tape. Kemudian dibiarkan beberapa hari dalam wadah tertutup rapat, sampai ketan hitam berubah menjadi tape.
Sementara uli sendiri terbuat dari beras ketan putih. Cara membuatnya yaitu beras ketan putih dikukus hingga matang. Setelah ketan putih matang, tambahkan kelapa lalu aduk hingga merata. Kemudian jika sudah tercampur rata dengan kelapa, ketan tersebut ditumbuk agar menjadi adonan yang menyatu dengan kelapa. Setelah menyatu dengan rata uli tersebut dibungkus dengan daun pisang agar mempunyai wangi yang harum.
Tape uli
Tape biasanya memiliki rasa yang manis serta rasa asam dan juga berair. Sedangkan uli memiliki rasa yang gurih dari kelapa dan wangi dari daun pisang.
ADVERTISEMENT
Uli sendiri selain dimakan bersama dengan tape bisa juga dimakan secara terpisah. Biasanya orang Betawi akan menggoreng uli jika uli tersebut sudah mulai keras. Rasa dari uli goreng juga tidak kalah dengan uli kukus, apalagi jika ditambahkan dengan gula pasir.
Tape uli menjadi makanan yang melambangkan eratnya persaudaraan, kekeluargaan atau romantis dalam pembuatannya. Karena dahulu, pembuatan tape uli ini harus dilakukan secara bersama-sama. Para ibu membuat tape, sementara para bapak menumbuk uli.
Cara membuat tape uli terbilang susah-susah gampang karena memiliki banyak pantangan yang harus diterapkan. Misalnya, tidak dalam kondisi menstruasi, tidak dalam keadaan marah, dan dilarang berbicara ketika sedang melakukan fermentasi. Jika pantangan tersebut dilakukan tape uli tersebut tidak akan berhasil atau gagal. Contohnya, tape yang terfermentasi menjadi sangat asam tidak ada manisnya sama sekali.
ADVERTISEMENT
Tape uli biasa dihidangkan ketika ada acara besar seperti Idu lfitri, Idul adha, dan perayaan Maulid. Tetapi sekarang sudah jarang ditemukan karena banyak yang tidak berhasil dalam pembuatan tape uli atau karena tidak banyak yang tahu cara membuat yang benar.
(Fidila Anjani/Politeknik Negeri Jakarta)