Tape Uli Membawa Rezeki

Fidila Anjani
Mahasiswi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
31 Mei 2022 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fidila Anjani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu dan anak. Sumber: Pixels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. Sumber: Pixels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi seorang ibu, kesenangan anaknya lebih berarti dibanding kesenangan dirinya. Kebahagiaan anaknya lebih penting daripada kebahagiaannya. Hal ini juga berlaku kepada Sopinah. Sopinah seorang ibu berumur 56 tahun dengan dua orang anak perempuan.
ADVERTISEMENT
Anak pertama Sopinah sedang berkuliah disalah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, sedangkan anak keduanya masih berada dibangku sekolah dasar. Sopinah memiliki suami yang bekerja sebagai tukang servis dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya. Hal ini yang membuat Sopinah harus mencari penghasilan tambahan untuk biaya sekolah kedua anaknya.
Sopinah pandai dalam memasak dan membuat kue dari sinilah ia mempunyai ide untuk menambah penghasilannya. Ia memutuskan untuk menjual tape uli yang sudah sangat jarang ada dipasaran.
Dia sangat piawai dalam mengolah tape uli karena sedari kecil sudah diajarkan oleh ibunya cara membuat. Tape uli buatan Sopinah juga masih sangat tradisional karena dibungkus dengan daun pisang.
Sebagai seorang pedagang tentunya Sopinah tau bagaimana susahnya menjual dagangan tape ulinya. Pada awalnya Sopinah menjual tape uli di depan rumahnya dan hanya segelintir orang yang membelinya.
ADVERTISEMENT
“Dulu waktu pertama kali coba jualan emang ga banyak yang beli, paling banyak tiga sampai empat orang aja tapi ya namanya jualan ga bisa nyerah gitu aja kan ya jadinya jalanin aja gitu,” tutur Sopinah.
Setelah satu bulan berlalu, dagangan tape uli Sopinah mulai laris manis. Banyak pelanggan yang pertama kali beli memberitahu saudara atau temannya tentang tape uli buatan Sopinah. Hingga akhirnya banyak pesanan untuk tape uli Sopinah, misalnya pesanan untuk seserahan nikahan, pesanan untuk lebaran, ataupun pesanan untuk dijual kembali oleh orang lain.
Kesuksesan Sopinah dalam menjual tape uli ini yang membuat ia bisa membiayai sekolah dan keperluan untuk kedua anaknya. Sopinah menjual tape uli buatannya pada hari Sabtu dan Minggu dengan pesanan yang banyak disetiap minggunya. Ia juga berencana untuk mencoba untuk menjual secara online agar semakin banyak yang membeli tape uli buatannya.
ADVERTISEMENT
(Fidila Anjani/Politeknik Negeri Jakarta)