Konten dari Pengguna

Manfaat Bawang Putih Sebagai Antimikroba Tubuh

Fiena Febriyana
Mahasiswa FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8 Desember 2022 18:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fiena Febriyana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
bawang putih (pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
bawang putih (pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalau teman-teman ke dapur, sempatkan untuk melihat bawang putih dan perhatikan deh. Bawang putih yang tampaknya sepele. Ia kecil, berbau tidak sedap, mungkin saat kita memprosesnya dengan memotongnya, menimbulkan rasa perih di mata kita.
ADVERTISEMENT
Bawang putih diduga berasal dari Tiongkok kemudian menyebar ke daerah laut tengah dan beberapa negara termasuk Indonesia. Mungkin teman-teman berpikir bahwa tidak ada yang spesial dari bawang putih. Namun, setelah membaca beberapa jurnal penelitian, ternyata, bawang putih memiliki banyak efek potensial terutama sebagai antimikroba.
Teman-teman pasti sudah tahu kalau kita semua hidup berdampingan dengan makhluk mikroskopis seperti jamur, bakteri, virus, dan protozoa yang tidak bisa kita lihat. Sering kali mereka yang tak terlihat, tiba-tiba menimbulkan masalah berupa penyakit terhadap beberapa orang.
Nah, bawang putih yang kecil ternyata dapat melawannya, loh, teman-teman! Ajaib sekali, bukan? Yuk, simak uraiannya di bawah ini!
1. Bawang Putih sebagai Antimikroba
Bawang putih telah digunakan selama berabad-abad di berbagai masyarakat untuk memerangi penyakit menular. Baru-baru ini, bawang putih telah terbukti efektif melawan sejumlah besar bakteri gram positif, gram negatif, dan tahan asam. Ini termasuk Salmonella, Escherichia coli, Pseudomonas, Proteus, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Klebsiella, Micrococcus, Bacillus subtulis, Clostridium, Mycobacterium, dan Helicobacter.
ADVERTISEMENT
Bawang putih juga telah didokumentasikan memberikan penghambatan berbeda antara mikroflora usus yang bermanfaat dan enterobakteri yang berpotensi berbahaya, loh teman-teman.
2. Bawang Putih Sebagai Antiprotozoa
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih efektif melawan inang protozoa termasuk Scedosporium prolificans, Opalina ranarum, Balantidium entozoon, Entamoeba histolytica, Trypanosomes, Leishmania, Leptomonas, dan Crithidia.
Bawang putih juga ditetapkan sebagai antigiardial, menghilangkan gejala dari semua pasien dalam waktu 24 jam dan benar-benar menghilangkan indikasi giardiasis dari tinja dalam waktu 72 jam dengan dosis 1 mg/mL ekstrak air dua kali sehari atau 0,6 mg/mL kapsul bawang putih yang disiapkan secara komersial.
3. Bawang Putih sebagai Antifungi
Banyak jamur sensitif terhadap bawang putih, termasuk Candida, Torulopsis, Trichophyton, Cryptococcus, Aspergillus, Trichosporon, dan Rhodotorula. Ekstrak bawang putih telah terbukti menurunkan penyerapan oksigen, mengurangi pertumbuhan organisme, menghambat sintesis lipid, protein, dan asam nukleat, dan merusak membran sel jamur.
ADVERTISEMENT
Telah dilaporkan bahwa bawang putih menunjukkan efek antijamur pada dua spesies, patogen yang terbawa udara Botrytis cinerea dan Trichoderma harzianum.
4. Bawang Putih sebagai Antivirus
Dibandingkan dengan aksi antibakteri bawang putih, sangat sedikit pekerjaan yang dilakukan untuk menyelidiki sifat antivirusnya. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa ekstrak bawang putih menunjukkan aktivitas in vitro melawan influenza A dan B, cytomegalovirus, rhinovirus, HIV, virus herpes simpleks 1, virus herpes simpleks 2, virus pneumonia , dan rotavirus.
Wah hebat sekali ya, teman-teman, bawang putih ini! Akan tetapi teman-teman, jangan mengonsumsi bawang putih berlebihan ya, karena segala sesuatu yang berlebihan, kan, tidak baik. Bawang putih kalau berlebihan juga bisa mengakibatkan sakit kepala, mual, dan muntah juga teman-teman. Tetap berhati-hati ya. Salam sehat!
ADVERTISEMENT
Referensi : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4103721/