Sarapan: Mengapa Tidak Boleh Dilewatkan untuk Kesehatan Jantung dan Metabolisme

Sumber : Pexels

Melewatkan sarapan pagi dapat meningkatkan resiko penyakit, terutama penyakit jantung. Hal ini terjadi karena tidak makan di pagi hari berdampak pada sistem metabolisme dan kadar gula darah tidak terjaga. Ketika seseorang melewatkan sarapan, tubuh tidak mendapat energi yang cukup, sehingga sistem metabolisme tidak bisa bekerja dengan maksimal.

Banyak orang menganggap bahwa sarapan bukanlah hal yang penting, apalagi bagi orang yang sedang melakukan program diet. Alasan utamanya adalah mereka khawatir sarapan akan membuat tubuh menjadi lebih gemuk. Padahal, sarapan pagi tidak akan pernah tersimpan dalam tubuh dan tidak berpengaruh pada berat badan karena lemak akan langsung digunakan untuk melakukan aktivitas.

Alasan umum lainnya adalah adanya keterbatasan waktu di pagi hari yang biasa dialami oleh pelajar. Proses belajar di sekolah sangat membutuhkan konsentrasi dan daya ingat yang baik. Survey di Inggris mengatakan bahwa anak yang tidak makan sarapan pagi sebelum sekolah akan sulit berkonsentrasi dan mudah terganggu. Hal ini terjadi karena melewatkan sarapan dapat menurunkan kinerja otak.

Sarapan tidak hanya bisa dilakukan pada pukul 6 hingga 7, meskipun waktu tersebut adalah waktu terbaik untuk mengkonsumsi sarapan. Sarapan juga bisa dilakukan hingga pukul 9. Kita tidak disarankan untuk melewatkan sarapan hingga pukul 9 karena tubuh sudah menyiapkan pemenuhan kebutuhan makan siang.

Meskipun ada banyak kekhawatiran mengenai penambahan berat badan, sarapan pagi tetaplah penting untuk mendukung metabolisme tubuh. Melewatkan sarapan sudah terbukti dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit, khususnya jantung. Oleh karena itu, sebaiknya kita membiasakan diri untuk mengkonsumsi sarapan setiap hari sebelum pukul 9, agar terhindar dari berbagai macam penyakit.