Ketua PSSI Banten Optimis Sepak Bola Banten Semakin Berkualitas

Serang - Dalam rangka memajukan Sepak Bola Indonesia Khusunya di Banten, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Banten menggelar Kongres di Hotel Horison, Kota Serang, Sabtu 3/2/18.

Deden Arpandi (Kadispora), Ratu destiana (Sekjen PSSI Pusat), H.Fahmi Hakim, SE (Ketua PSSI Banten) H.Sutaryo,M.Si (Wakil Ketua Koni Banten) serta jajaran pengurus PSSI Banten, terlihat menghadiri acara ini.

Dalam sambutannya, Fahmi Hakim selaku ketua PSSI Banten mengatakan "PSSI baru 1 tahun berjalan, tapi dengan adanya kongres luar biasa serta terpilih nya ketua yang baru yaitu Bapak Edi yang sekarang mau berkontestasi pemilu kepala daerah, dengan terbukti sekarang PSSI semakin baik.

Lanjut Fahmi, "Bahwa kongres ini menjadi momentum kekuatan organisasi, kemudian sebagai kompetisi organisasi yang ada di banten dan kongres ini menjadi wahana untuk bersilaturahmi antar asosiasi sepak bola Banten, serta dalam rangka meningkatkan kualitas sepak bola di banten, Tuturnya.

"Klub sepak bola yang ada di provinsi Banten sudah ada di papan liga 2 dan saya berharap semoga bisa menuju kasta tertinggi di liga Indonesia, tapi Insya Allah Persita, Persera, dan Cilegon United ditahun ini akan bersaing untuk menuju papan atas. Harapnya.

Kemudian lanjut Fahmi "Selama 4 tahun kami sudah melakukan penguatan potensi yang ada di provinsi banten, hal ini perlu adanya dukungan dari pemerintah provinsi banten agar kualitas sepakbola di daerah banten lebih baik lagi dan Alhamdulillah Gubernur dan Wakil Gubernur Banten berkomitmen untuk memajukan sepak bola yaitu dengan cara menyediakan fasilitasnya, dan regulasi bergilir gubernur banten, kemudian ini menjadi suatu proses pencerahan dalam dunia sepak bola yang ada di Provinsi Banten. Katanya.

Sekjen PSSI Pusat, Ratu Tisha, menambahkan sepak bola dalam penyebarannya, memiliki suatu karakter yang tidak terpisahkan dari letak Geografis masyarakat.

"Ada satu riset dari salah satu dosen yaitu David Golblack, dia bilang, penyebaran sepak bola pertama, yang paling besar dan pernah ada adalah dimulai dari masyarakat pesisir.

Lanjut Tisha "Di mainkan di Pelabuhan, di mainkan di Pantai, di mainkan di Kota-kota Industri, dimana masyarakat pesisir itu berkembang. Dan bukankah itu sama dengan kita di Banten," Pungkasnya (Fikram)