Konten dari Pengguna

Skalabilitas Tanpa Batas: Aplikasi Mikroservices dengan Kubernetes dan Docker

Fikri Armia Fahmi
Sedang menempuh pendidikan S1 dalam lingkup bidang Informatika, Universitas Pembangunan Jaya
15 Oktober 2024 14:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fikri Armia Fahmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Microservice dan Docker | Sumber: Bing AI Generator Image
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Microservice dan Docker | Sumber: Bing AI Generator Image
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era teknologi modern, pengembangan aplikasi telah bertransformasi dengan pesat. Salah satu pendekatan populer untuk membangun aplikasi yang tangguh dan dapat diskalakan adalah melalui arsitektur mikroservices. Penggunaan Kubernetes dan Docker telah menjadi kunci utama dalam menerapkan strategi ini. Bagaimana kedua teknologi ini dapat membantu dalam mengelola mikroservices secara efisien? Artikel ini akan menjelaskan peran Kubernetes dan Docker dalam membangun aplikasi mikroservices yang skalabel.
ADVERTISEMENT

Mengapa Mikroservices?

Mikroservices adalah pendekatan arsitektur yang membagi aplikasi menjadi layanan-layanan kecil yang independen. Setiap layanan menangani fungsi tertentu dan dapat dikembangkan, diuji, serta diterapkan secara terpisah. Berbeda dengan arsitektur monolitik, di mana semua komponen digabungkan dalam satu kode besar, mikroservices menawarkan keunggulan seperti:

Docker: Pondasi untuk Aplikasi Mikroservices

Docker adalah platform containerisasi yang memungkinkan pengembang untuk membuat, mengemas, dan menjalankan aplikasi di dalam kontainer. Kontainer ini berfungsi sebagai unit independen yang menyertakan semua dependensi yang dibutuhkan aplikasi untuk berjalan. Dengan Docker, setiap mikroservice dapat dikemas dalam kontainer yang ringan dan efisien.
ADVERTISEMENT

Keuntungan Docker:

Kubernetes: Orkestrator Skala Besar

Kubernetes adalah platform orkestrasi kontainer open-source yang dirancang untuk mengelola, mengatur, dan mengatur skala aplikasi yang dikemas dalam kontainer. Ketika jumlah mikroservices yang berjalan dalam kontainer semakin bertambah, Kubernetes membantu menjaga semuanya tetap teratur. Berikut adalah beberapa fitur utama Kubernetes:
ADVERTISEMENT
Dengan Kubernetes, pengembang dapat dengan mudah mengelola aplikasi mikroservices yang terdiri dari ratusan atau ribuan kontainer tanpa khawatir tentang kompleksitas operasional.

Studi Kasus: Membangun Aplikasi Skala Besar

Sebagai contoh, banyak perusahaan besar seperti Netflix dan Spotify telah mengadopsi arsitektur mikroservices yang didukung oleh Kubernetes dan Docker. Dengan ratusan layanan mikroservices yang beroperasi secara simultan, mereka mampu menghadirkan layanan yang sangat tersedia dan responsif. Misalnya, Netflix memanfaatkan kemampuan auto-scaling Kubernetes untuk menambah atau mengurangi jumlah layanan berdasarkan lonjakan pengguna yang tidak terduga.

Langkah-Langkah Membangun Aplikasi Mikroservices dengan Kubernetes dan Docker

ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Kombinasi Kubernetes dan Docker menawarkan skalabilitas tanpa batas untuk aplikasi mikroservices. Docker memastikan setiap layanan dikemas dengan rapi dan konsisten, sementara Kubernetes memberikan kemampuan orkestrasi yang tangguh untuk mengelola kontainer dalam skala besar. Dengan keduanya, tim pengembang dapat membangun aplikasi yang responsif, andal, dan mudah dikelola, bahkan ketika beban kerja meningkat secara signifikan.

Referensi: