Konten dari Pengguna

Guru sebagai Kunci Pendidikan: Dari Program Penggerak hingga Perlindungan Sosial

Fikri Ahmad Faadhilah
Hobi: rebahan dan baca buku. Profesi : Mahasiswa. Insitusi Pendidikan: UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
16 September 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fikri Ahmad Faadhilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Guru merupakan garda terdepan dalam menciptakan generasi yang unggul, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global. Di tangan mereka, pendidikan bukan hanya transfer ilmu, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan hidup. Sayangnya, selama bertahun-tahun, kesejahteraan dan status profesi guru, terutama guru honorer, seringkali diabaikan. Terlebih sejak 2018, tidak ada pengangkatan guru baru, membuat ketidakpastian karier semakin mengakar. Namun, revolusi pendidikan yang kini tengah berlangsung di Indonesia menghadirkan angin segar bagi guru, terutama melalui program pengangkatan ASN PPPK, Program Guru Penggerak (PGP), dan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Langkah-langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak hanya mengakui pentingnya peran guru, tetapi juga serius dalam menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan karier dan kompetensi para pendidik.
Anak Pramuka (pixabay.com)
Salah satu langkah revolusioner dalam meningkatkan kesejahteraan guru adalah pengangkatan lebih dari 700 ribu guru honorer menjadi ASN PPPK sejak 2018. Pengangkatan ini membawa harapan baru bagi guru honorer yang selama ini berada dalam ketidakpastian. Mereka yang bertahun-tahun mengabdi tanpa jaminan karier kini memiliki kepastian dan stabilitas. Seorang guru honorer asal kalimantan yang kini telah diangkat sebagai ASN PPPK mengungkapkan, "Saya merasa sangat bersyukur. Setelah bertahun-tahun mengajar dengan status yang tidak jelas, akhirnya ada kepastian karier. Ini memberikan rasa aman dan motivasi lebih dalam mengajar."
ADVERTISEMENT
Kesejahteraan guru sangat erat kaitannya dengan kualitas pendidikan. Guru yang sejahtera akan lebih fokus dalam menjalankan tugasnya, tanpa perlu khawatir mengenai kebutuhan finansial. Oleh karena itu, pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK bukan hanya berdampak pada individu guru, tetapi juga berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Kesejahteraan yang terjamin membuka ruang bagi guru untuk lebih banyak berinovasi dan berkonsentrasi pada pengajaran yang bermakna.
Tidak hanya soal kesejahteraan, peningkatan kompetensi guru juga menjadi fokus utama dalam revolusi pendidikan ini. Dalam empat tahun terakhir, lebih dari 90 ribu guru telah berhasil menjadi Guru Penggerak, dengan lebih dari 75 ribu lainnya sedang menempuh jalur yang sama sebagai calon Guru Penggerak. Program ini tak hanya menyiapkan guru untuk menjadi pengajar yang lebih baik, tetapi juga mempersiapkan mereka sebagai pemimpin di sekolah masing-masing. Guru Penggerak memainkan peran sentral dalam memimpin perubahan di sekolah dan komunitas pendidikan secara luas, seperti air yang mengalir di sungai, membawa kehidupan ke sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Pengangkatan lebih dari 12 ribu Guru Penggerak menjadi kepala sekolah adalah salah satu pencapaian besar dari Program Guru Penggerak. Ini adalah bukti bahwa program tersebut tidak hanya berhenti pada tataran teori, tetapi benar-benar diterapkan secara konkret dan memberikan dampak nyata. Kepala sekolah yang berasal dari Guru Penggerak memiliki visi yang lebih kuat dalam membangun sekolah yang adaptif terhadap perubahan zaman.

Program Guru Penggerak (PGP)

Program Guru Penggerak (PGP) bukan sekadar program pelatihan biasa. Ia menjadi lompatan dalam upaya peningkatan kompetensi guru di Indonesia. Melalui program ini, guru didorong untuk menjadi penggerak perubahan, tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di lingkungan sekitar mereka. PGP memberi guru kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, manajemen, dan inovasi dalam pembelajaran. "Guru Penggerak adalah tulang punggung perubahan pendidikan di Indonesia. Mereka adalah agen perubahan yang membawa visi baru untuk masa depan pendidikan" tutur Nadiem.
ADVERTISEMENT
Salah satu ciri khas dari Program Guru Penggerak adalah pendekatannya yang holistik. Para guru tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teknis tentang pengajaran, tetapi juga diberi ruang untuk mengasah soft skills, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kolaborasi. Program ini dirancang untuk menciptakan guru yang tidak hanya berkompeten dalam mengajar, tetapi juga mampu memimpin perubahan dan menjadi role model di sekolah mereka. PGP menjadi semacam katalisator dalam sistem pendidikan, seperti roda yang terus berputar, membawa sistem pendidikan menuju arah yang lebih baik.
Lebih dari 12 ribu Guru Penggerak yang kini diangkat menjadi kepala sekolah menunjukkan dampak nyata dari program ini. Mereka tidak hanya berhasil mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama pelatihan, tetapi juga mampu memimpin perubahan di tingkat sekolah. Pengalaman ini memberikan mereka kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan, sekaligus menginspirasi guru-guru lain untuk mengikuti jejak mereka. Seorang kepala sekolah asal banyuwangi yang juga merupakan Guru Penggerak mengatakan, "Program ini telah mengubah cara saya memandang pendidikan. Kini, saya merasa lebih siap memimpin sekolah saya menuju perubahan yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan zaman."
ADVERTISEMENT
Selain penguatan kompetensi melalui PGP, pemerintah juga membuka akses bagi para guru untuk mengikuti pelatihan langsung dengan pengajar dari Universitas Harvard. Inisiatif ini dirancang untuk memastikan bahwa guru-guru di Indonesia tetap up-to-date dengan perkembangan teknologi dan metode pengajaran terbaru. Dengan belajar dari para ahli internasional, guru-guru Indonesia diharapkan dapat mengadopsi dan mengadaptasi teknologi dalam proses pembelajaran mereka, seperti alat yang mempermudah pekerjaan sekaligus meningkatkan hasil. Dalam sebuah wawancara, Nadiem Makarim menegaskan, "Guru-guru harus siap menghadapi era digital. Dengan pelatihan ini, kita memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi masa depan pendidikan."
Nadiem Memberikan Tanggapan Mengenai Pendidikan (ayobandung.com)
Tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi, Platform Merdeka Mengajar (PMM) juga memainkan peran penting dalam mendukung kesejahteraan guru. PMM memungkinkan guru untuk meningkatkan keterampilan mereka tanpa harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan kesempatan pelatihan. Dengan adanya PMM, guru-guru dapat langsung mengakses berbagai modul pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka, kapan saja dan di mana saja. Ini seakan-akan membuka pintu bagi para guru untuk terus belajar dan berkembang, tanpa batasan waktu dan tempat.
ADVERTISEMENT
PMM juga memudahkan guru dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan peningkatan kompetensi yang cepat, guru-guru tidak lagi harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan kenaikan pangkat atau kesempatan karier lainnya. Hal ini memberikan motivasi tambahan bagi para guru untuk terus belajar dan berinovasi dalam mengajar. Dalam hal ini, PMM berperan sebagai jembatan yang menghubungkan antara peningkatan kompetensi dan kesejahteraan, seperti jalan tol yang mempercepat perjalanan menuju tujuan.
Secara keseluruhan, program-program seperti PGP dan PMM tidak hanya membantu meningkatkan kualitas guru di Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih dinamis dan adaptif terhadap perubahan zaman. Guru tidak lagi hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu memimpin dan menginspirasi generasi muda.
ADVERTISEMENT

Guru merupakan Kunci

Guru, sebagai kunci dalam sistem pendidikan, memegang peran vital dalam menciptakan generasi masa depan yang berkualitas. Melalui berbagai program seperti pengangkatan ASN PPPK, Program Guru Penggerak, dan Platform Merdeka Mengajar, pemerintah telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru. Sejak pengangkatan lebih dari 700 ribu guru honorer menjadi ASN PPPK, para guru mendapatkan kepastian karier yang selama ini mereka dambakan. Kesejahteraan guru yang terjamin memungkinkan mereka untuk lebih fokus dalam mengajar, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan inovatif.
Program Guru Penggerak juga telah mencatatkan prestasi yang luar biasa, dengan lebih dari 90 ribu guru menjadi agen perubahan di sekolah dan komunitas mereka. Pengangkatan lebih dari 12 ribu Guru Penggerak menjadi kepala sekolah merupakan bukti nyata bahwa program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kompetensi, tetapi juga pada jalur karier yang lebih jelas bagi para guru.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Platform Merdeka Mengajar juga membuka kesempatan bagi para guru untuk terus belajar dan berkembang tanpa harus menunggu bertahun-tahun. Ini adalah salah satu contoh bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ke depan, program-program ini diharapkan dapat terus diperkuat dan diperluas, sehingga semakin banyak guru yang bisa merasakan manfaatnya. Dengan guru-guru yang kompeten dan sejahtera, pendidikan di Indonesia akan semakin maju dan siap menghadapi tantangan global. Seperti yang diungkapkan oleh saat berdialog dengan pemangku kepentingan guru penggerak di Sulawesi Utara pada 6 Januari 2023 lalu mengatakan
"Guru adalah agen perubahan. Mereka adalah jantung dari revolusi pendidikan kita." Maka, dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, revolusi pendidikan ini akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.
ADVERTISEMENT