Menonton Kartun Membawa Dampak Positif atau Negatif?

Fikri Ahmad Faadhilah
Nama: Fikri Ahmad Faadhilah. Profesi: mahasiswa. Umur: 23, Hobi: rebahan dan baca buku. Cita-cita: bos perusahaan. Institusi pendidikan: UIN prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto.
Konten dari Pengguna
17 November 2021 12:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fikri Ahmad Faadhilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak-anak (sumber foto: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak (sumber foto: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Halo sobat, kalian pernah mendengar suatu informasi yang mengatakan bahwa kartun membawa dampak buruk?
ADVERTISEMENT
Oke, kalian pernah mendengar bahwa kartun itu membahayakan untuk si buah hati. Nah di sini mimin mau ngasih tau, apa aja sih dampak buruk nya dari menonton kartun tersebut.
Akan tetapi sebelum memberi tahu ke kalian tentang dampak buruk, sebenarnya kartun itu apa sih ?
Film kartun adalah film yang berupa serial gambar yang difilmkan satu persatu dengan memperhatikan kesinambungan gerak sehingga muncul sebagai satu gerakan dalam film kemudian disusun sesuai dengan storyboard sehingga menghasilkan satu film animasi yang utuh.

Dampak buruk dari menonton kartun

Mengapa sih kok ada sisi buruknya dari menonton kartun ? Nah di sini mimin mau memberikan paparan opini tentang dampak buruknya tersebut.
Pertama adalah kekerasan
ADVERTISEMENT
Menonton kartun yang menggambarkan kekerasan yang berpotensi mendorong anak melakukan hal yang sama loh dalam kehidupan nyata. Selain itu, anak-anak mungkin percaya bahwa tidak ada yang terluka atau merasa sakit, karena kartun seringkali menampilkan adegan melarikan diri tanpa cedera setelah mengalami kekerasan atau kecelakaan. Misalnya, kartun "Tom and Jerry". Di kartun ini sering menampilkan adegan saling memukul atau menyebabkan satu sama lain jatuh dari ketinggian tanpa ada konsekuensi nyata.
Kedua adalah kurang empati
Ada beberapa kartun yang menunjukkan karakter dan perilaku kasar atau tidak patuh terhadap guru dan orang tua. Si buah hati kita dapat meniru perilaku ini dan menantang orang tua atau guru mereka. Bahasa yang kasar adalah salah satunya, kartun sering kali menyertakan bahasa yang tidak cocok. Anak-anak sangat mudah terpengaruh bahasa yang buruk, sehingga membuat mereka turut menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Ketiga adalah tidak bersosialisasi
Ada beberapa kartun yang mendorong perilaku anti sosial dan memberikan pesan yang salah kepada anak-anak. Ada beberapa kartun yang mengandung sindiran seksual, mendorong agresi, dan mempromosikan perilaku nakal. Hal ini dapat memengaruhi perilaku buah hati kita kawan-kawan dan membuat mereka berpikir untuk menjadi agresif, manja, atau nakal.
Terlalu banyak menonton kartun di depan layar televisi dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan juga loh. Salah satu risiko kesehatan yang dialami yaitu masalah penglihatan.
Peran buruk anak-anak sering mengidolakan karakter kartun favorit dan melakukan peniruan. Serta bercita-cita untuk menjadi seperti tokoh kartun idolanya. Seringkali, objek kekaguman mereka bisa menjadi panutan yang menyesatkan sehingga mendorong kebiasaan atau menunjukkan perilaku tidak sensitif terhadap sesama manusia. Dampak kartun semacam ini bisa membuat anak menjadi tidak komunikatif dan anti sosial loh kawan-kawan.
Anak-anak (sumber foto: pixabay.com)
Mungkin kalian banyak bertanya kayak gini, "sebenarnya ada engga sih sisi positif dari menonton kartun tersebut ?"
ADVERTISEMENT
Jawaban mimin adalah ada.

Dampak positif dari menonton kartun

Mengapa ada ? oke mimin langsung jelasin aja ya sisi positif dari mononton kartun.
Pertama adalah membantu tahap awal belajar
Kartun ternyata dapat membantu anak-anak memulai pembelajaran lebih awal kawan-kawan. Pengaruh positif kartun pada anak-anak dapat dilihat, terutama dalam kartun pendidikan yang mengajarkan bentuk, angka, dan warna. Kartun semacam itu dapat mengajar anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, sehingga membuat belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan. Gambar yang bergerak, berbicara, dan visual yang penuh warna membuat belajar menjadi menarik bagi anak-anak.
Kedua adalah perkembangan kognitif
Menonton kartun juga bisa membantu mengembangkan keterampilan kognitif anak seperti bekerja dan memori jangka panjang, perhatian berkelanjutan dan selektif, dan logika dan penalaran, pemrosesan visual, dan pendengaran.
ADVERTISEMENT
Ketiga adalah perkembangan bahasa
Kartun bisa memperkenalkan anak-anak terhadap berbagai bahasa sehingga kemampuan linguistik mereka semakin berkembang. Membiarkan mereka menonton kartun dalam bahasa ibu, misalnya, membantu mereka mempelajari bahasa dengan lebih baik.
Keempat adalah peningkatan kreativitas
Kartun dapat membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak. Anak dapat memikirkan ide-ide baru yang terinspirasi oleh kartun dan menghasilkan cerita atau karya seni baru berdasarkan kartun yang telah mereka lihat.
Kelima, sarana hiburan
Anak-anak menganggap kartun lucu dan sering menertawakan kejenakaan karakter kartun. Tertawa adalah penghilang stres dan pembangun kepercayaan diri yang baik. Selain itu, tertawa juga meningkatkan kekebalan tubuh dan menyebabkan pelepasan endorfin yang mengundang perasaan positif.
Keenam, sarana pendidikan
Menonton kartun adalah cara yang bagus untuk mengajari anak-anak tentang adat, tradisi, sejarah, dan mitologi lokal. Misalnya, menonton versi animasi Ramayana atau Mahabharata dapat mengajar anak-anak tentang mitologi India. Menonton kartun tentang dongeng tradisional dapat mengajar anak-anak tentang moral, kebaikan, dan kasih sayang yang baik.
ADVERTISEMENT
Oke mungkin itu saja paparan mimin tentang sisi positif dari menonton kartun. Sebenarnya itu semua kartun bisa membawa sisi positif dan negatif. Akan tetapi, itu semua bisa dikontrol kalau misalkan peran orang tua turut aktif didalamnya. Karena biasanya peran orang tua lah yang bisa memberikan batasan tontonan untuk si buah hati nya.
Tetapi kalau di Indonesia, malah anak nya dibiarkan begitu saja saat menonton kartun. Meskipun kartun sekarang masih ada yang mendidik dan bagus, tetapi itu semua masih kalah dengan kartun yang berbau dengan adegan seru. karena anak-anak lebih sukanya yang berbau dengan adegan seru. akan tetapi di dunia, mulai dari umur 7- 10 tahun saja udah udah menonton kartun yang sebenernya dikhususkan untuk 13+.
ADVERTISEMENT

Opini mimin

Semua kembali pada peran orang tua. Jika si buah hati ingin menjadi sehat dan tidak mau terkena dampak buruk, maka orang tua harus turut andil dalam mengawasi tontonan si buah hati.
Fikri Ahmad Faadhilah, Mahasiswa UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto.