Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Harmoni dalam Perbedaan: Tari Tradisional dan Tari Kreasi
31 Oktober 2024 11:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Fikri Nabilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ekspresi seni wujud non-benda
Tarian merupakan salah satu bentuk ekspresi seni masyarakat dalam wujud non-benda. Setiap masyarakat yang berbudaya dan menghargai seni pasti akan melestarikan kesenian tersebut melalui berbagai upaya. Dengan beragam gerakan yang ada, seni tari juga memiliki jenis yang beragam pula. Secara umum, jenis tari dapat dibedakan menjadi tarian tradisional dan tarian kreasi. Tari tradisional adalah tarian yang sudah lama ada di tengah masyarakat. Dalam tarian ini, terdapat nilai-nilai dan penggambaran aspek kehidupan atau kegiatan yang melekat pada suatu masyarakat. Secara eksistensi, tarian tradisional lebih sulit dijumpai karena pengetahuan tentang tari tradisional semakin berkurang. Awalnya, tarian tradisional memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat, seperti sebagai ungkapan syukur atas hasil panen dan lainnya. Ciri-ciri ini berbeda dengan tari kreasi yang berkembang saat ini.
ADVERTISEMENT
Mana yang lebih baik?
Sesuai namanya, tari kreasi merupakan jenis tarian yang dikreasikan dari unsur tari sebelumnya. Tari tradisional dapat dimodifikasi menjadi tari kreasi, namun tari kreasi tidak dapat diubah menjadi tari tradisional. Tari kreasi kini lebih mudah ditemui karena banyak seniman yang berkarya dan berkreasi. Secara fungsi, tari kreasi lebih banyak digunakan untuk hiburan dan perlombaan. Sebagai salah satu unsur budaya universal, tarian juga tidak luput dari perkembangan. Perubahan gerakan, makna, bentuk, dan tujuan dalam tarianpun berkembang seiring waktu. Banyak tarian tradisional yang kemudian dimodifikasi menjadi tari kreasi. Tak hanya itu, perkembangan musik dan instrumen juga memengaruhi tarian. Contohnya, pada tari Gendang Guro Guro Aron, makna dan beberapa gerakan berubah karena masuknya instrumen musik keyboard yang mengubah unsur dalam tarian tersebut.
ADVERTISEMENT
Masih dalam topik yang sama, pada tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh mengadakan pembinaan tarian tradisional Ranup Lampuan pada berbagai sanggar tari di Kota Banda Aceh. Hal ini merupakan upaya pelestarian tari Ranup Lampuan yang eksistensinya dinilai mulai luntur akibat berkembangnya tari kreasi. Perubahan yang terjadi pada tari Ranup Lampuan saat ini meliputi beberapa gerakan yang tidak lagi sesuai dengan gerakan aslinya. Misalnya, pada gerakan salam, tari Ranup Lampuan mengalami perubahan yang cukup signifikan, seperti tidak lagi menggunakan salam Aceh. Selanjutnya, gerakan mengangkat kaki dinilai terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan norma serta nilai dalam sudut pandang agama. Pada dasarnya, perubahan dan perkembangan dalam karya seni adalah hal yang wajar karena sifatnya yang dinamis, apalagi diera digital, di mana akulturasi dan asimilasi berbagai bentuk seni terjadi dengan sangat terbuka.
ADVERTISEMENT
Namun, timbul beberapa opini yang berseberangan antara pendukung tari tradisional dan tari kreasi. Ada yang berpendapat bahwa tari kreasi merusak tari tradisional, sehingga pelaku tari tradisional merasa marah. Di sisi lain, ada yang menganggap tari tradisional sebagai sesuatu yang kuno dan konservatif dengan gerakan serta musik yang tidak berkembang. Apakah kedua jenis tari tersebut memang perlu dipertentangkan? Sepertinya, tidak perlu. Yang perlu dipahami adalah menempatkan sesuatu sesuai konteksnya.
Penjelasan mengenai status tarian pada saat penampilan atau pertunjukan seni dapat menjadi langkah awal untuk menghindari kesalahpahaman. Bagi pelaku dan sanggar seni, penting untuk memahami nilai, sejarah, dan tujuan dalam sebuah tarian. Dengan demikian, pelaku seni dapat menjelaskan mengapa suatu tarian tradisional memiliki gerakan tertentu. Upaya lain agar tari tradisional tetap lestari dan tari kreasi berkembang dengan baik adalah membuka ruang diskusi seni antara seniman yang fokus pada seni tradisional dan seniman yang terbuka pada kreasi seni tari yang berkembang.
ADVERTISEMENT