Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Potensi Pariwisata Sejarah Bukit Lamreh yang Belum Termanfaatkan
7 November 2024 12:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fikri Nabilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bukit Lamreh, potensi pariwisata Aceh Besar.
Ketika berkunjung ke Aceh, wisatawan cenderung menjadikan Pulau Sabang sebagai tujuan utama. Pulau yang terletak di ujung barat Sumatra ini memiliki daya tarik tersendiri dengan titik nol Indonesia yang ikonik, menjadikannya awal yang sempurna untuk mengeksplorasi keindahan Nusantara. Namun, Aceh menyimpan potensi wisata lain yang tak kalah menarik, seperti Bukit Lamreh yang berada di desa Lamreh di Kabupaten Aceh Besar, Kecamatan Masjid Raya.
Terletak sekitar 38 km dari Banda Aceh, atau sekitar 55 menit perjalanan, Bukit Lamreh jarang disebut dalam promosi wisata. Meski begitu, potensi alam dan sejarahnya sangat besar. Bukit Lamreh berbatasan langsung dengan Selat Malaka, menawarkan pemandangan spektakuler dari tebing-tebing tinggi serta pantai bersih di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Bukit ini juga menyimpan sejarah penting, sebagai pusat Kerajaan Lamuri, salah satu kerajaan tertua di Asia Tenggara. Situs-situs bersejarah seperti Benteng Kuta Lubok, kompleks makam kuno, dan Benteng Inong Balee, tempat Laksamana Malahayati dan Inong Balee berjuang melawan penjajah Portugis, memperkaya kawasan ini dengan nilai historis. Dengan kekayaan alam dan sejarah tersebut, Bukit Lamreh berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah yang besar, asalkan ada dukungan dan perhatian dari pemerintah.
Pengembangan wisata Bukit Lamreh dapat meningkatkan ekonomi lokal. Pariwisata yang terkelola dengan baik membuka peluang usaha seperti warung makan, agen wisata, penyewaan peralatan air, hingga penjualan suvenir dan kerajinan tangan. Dengan perencanaan berkelanjutan, kawasan ini bisa menjadi pusat ekosistem pariwisata yang mandiri.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi dan Pelibatan Masyarakat
Membangun kawasan wisata memerlukan perencanaan matang, kerja sama lintas sektor, dan komitmen jangka panjang. Pemerintah harus menyediakan infrastruktur dasar seperti akses jalan yang baik, fasilitas umum seperti toilet, dan penerangan. Jalan menuju Bukit Lamreh yang masih berpasir perlu diaspal agar memudahkan akses. Regulasi yang jelas juga diperlukan, termasuk sosialisasi kepada masyarakat tentang hak dan izin pemanfaatan wilayah pesisir.
Penerapan konsep Community-Based Tourism (pariwisata berbasis masyarakat) sangat relevan. Metode ini memastikan masyarakat terlibat aktif dalam setiap tahap pengelolaan, dari perencanaan hingga operasional, sehingga manfaat ekonomi bisa dirasakan secara langsung. Pelibatan ini juga meminimalkan potensi konflik, karena masyarakat merasa memiliki dan terlibat penuh dalam pengembangan pariwisata.
Potensi keindahan dan nilai sejarah Bukit Lamreh dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Dengan pengelolaan yang melibatkan masyarakat, kawasan ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan bersama.
ADVERTISEMENT