Konten dari Pengguna

Surau, Tidak Lagi Dibutuhkan Namun Acap Kali Diromantisasi

Fikri Nabilah
Mahasiswa Antropologi Sosial Universitas Andalas
27 Agustus 2024 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fikri Nabilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Tantangan Institusi Pendidikan Tradisional Minangkabau

sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surau merupakan institusi Pendidikan tradisional yang dimiliki oleh orang Minangkabau. Berperan sebagai inti dari lembaga Pendidikan orang Minangkabau. Namun eksistensinya kian hari kian redup. Hal itu karna ketidaksanggupan institusi tradisional ini menjawab kebutuhan Masyarakat dalam perihal Pendidikan dimasa sekarang. Film Film tentang surau banyak dibuat untuk mengobati akan kerinduan nilai nilai dan norma yang diajarkan di surau. Seperti halnya film bait surau yang dibuat pada tahun 2015, film surau dan silek (2017) yang disutradarai oleh Arief Malin Mudo. Serta film lain yang dibuat oleh kreator lokal Sumatra Barat di Platform Youtube. selain dari pada bentuk akan kerinduan, Mefilmkan surau dapat dilihat sebagai bentuk romantisasi dari banyak orang terhadap institusi surau, terkhusus orang Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Institusi Pendidikan, surau juga merupakan suatu bentuk identitas bagi orang Minangkabau. Orang Minangkabau terkenal kereligiusannya dan kepandaian anak mudanya dalam bela diri silat tidak bisa dilepaskan dari intitusi tradisional surau. Karna dulu Surau memang menjadi pusat pengajaran agama Islam dan tempat berlatih bela diri silek
Bentuk Surau (Sumber : Dokumen Pribadi)

Surau Yang Dibutuhkan

secara struktural dapat dikatakan kebutuhan Masyarakat Minangkabau dalam perihal Pendidikan tidak lagi terjawab oleh institusi ini. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat pengetahuan dan keterampilan praktis menjadi kebutuhan utama bagi banyak orang. Sertifikasi keterampilan lebih mampu menjawab kebutuhan tersebut. Dalam metode pembelajaran, surau juga tidak berkembang, larangan penggunaan tegnologi dalam belajar seperti handphone dan internet membuat institusi ini tertinggal dan tidak berkembang. Akibatnya eksistensinya semakin terkikis oleh perkembangan zaman pada akhirnya orang orang hanya mendambakan dan merindukan nilai nilai yang dulu dibangun disurau. Untuk bisa bertahan ditengah Masyarakat sebagai bagaian dari sistem Pendidikan surau harus menyesuaikan kebutuhan pendididikan Masyarakat dengan perkembangan yang ada. Penyesuaian tersebut dapat meliputi :
ADVERTISEMENT
tidak menolak kehadiran teknologi sebagai bagian dari perkembangan kemajuan. Kehadiran smartphone dan internet dalam berbagai ranah kehidupan sebenarnya sangat membantu. Itu merupakan bentuk kemajuan yang sebetulnya harus dimanfaatkan. Namun pada kenyataannya guru guru yang mengajar di surau sepertinya menolak akan kemajuan tersebut. Penggunaan internet dapat memberikan akses pengetahuan lebih luas dan dengan metode yang lebih bervariatif, seperti menonton film edukatif misalnya. Menyesuaikan artibut pengajaran dengan kebutuhan zaman juga merupakan perihal yang penting.
Tidak ada salahnya jika setiap intitusi Pendidikan tradisional surau memiliki perpustakaan bagi murid muridnya. akses pada ilmu pengetahuan akan terbuka semakin lebar, dan murid murid memiki kebebasan yang lebih untuk menambah pengetahuan mereka. Penyesuai akan pelatihan keterampilan seperti adanya silek dalam surau juga bisa disesuaikan, Seperti membuat sertifikasi resmi untuk murid murid yang telah mempelajari silek dari surau. Atau pada masa sekarang kebutuhan akan keterampilan juga semakin beragam. Pengadaan seperti pelatihan cooding, keterampilan dalam dunia digital dan lainnya barangkalai akan diminati oleh anak muda jika institusi surau mampu mengadakannya. Karna pengadaan pelatihan tersebut bukanlah sebuah larangan dan ketidakmungkinan dalam pelaksanaanya.
ADVERTISEMENT
Surau tidak hanya membutuhkan anak muda yang religious dan hanya paham akan agama saja. untuk bertahan harus ada anak muda yang inovatif mengerti akan perkembangan zaman, mengerti akan kebutuhan zaman dan mau datang kesurua dan mengurusi surau tersebut. Tindakan sekulerisme memisahkan pendidikan dunia dan akhirat baik sebagai cara mengajar dan belajar, ataupun dalam prinsip memberikan dampak buruk terhadap institusi Pendidikan tradisional ini. Membuatnya tidak mampu bertahan ditengah perkembangan zaman yang tidak bisa lepas dari kemajuan tegnologi.