Konten dari Pengguna

Memetakan Masa Depan Hijau: Konservasi Hutan Indonesia dengan Sains Data

Brahmantya Fikri Setya Putra
Mahasiswa Teknologi Sains Data Universitas Airlangga
12 Desember 2023 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Brahmantya Fikri Setya Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perbandingan Hutan yang rusak di Masa Depan. Gambar; OpenAI's DALL-E.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perbandingan Hutan yang rusak di Masa Depan. Gambar; OpenAI's DALL-E.
ADVERTISEMENT
Di tengah deru modernisasi dan pertumbuhan ekonomi, Indonesia berdiri di persimpangan jalan antara pembangunan dan konservasi. Hutan tropis yang luas, yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati yang tak terhitung, kini menghadapi tekanan dari berbagai sisi. Dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Nomor 15, yakni "Mengelola Hutan Berkelanjutan, Memerangi Desertifikasi, Menghentikan dan Membalikkan Degradasi Lahan serta Menghentikan Kehilangan Keanekaragaman Hayati", Indonesia dapat memanfaatkan kekuatan sains data.
ADVERTISEMENT
Konservasi hutan di Indonesia bukan hanya soal melindungi pohon; ini adalah tentang memastikan masa depan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Seperti kata pemerhati lingkungan Rachel Carson, “Konservasi adalah suatu keadaan harmonis antara manusia dan tanah.” Di sini, sains data dapat menjadi katalis yang memungkinkan kita mencapai harmoni ini.
Relevansi kontekstual dari pendekatan ini sangat signifikan. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki hutan hujan tropis yang merupakan salah satu yang terbesar dan terpenting di dunia, baik dalam hal karbon yang disimpan maupun keanekaragaman hayatinya. Tapi, tekanan dari pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur telah menyebabkan deforestasi besar-besaran. Dengan memanfaatkan sains data, kita dapat mengidentifikasi area yang paling rentan, memantau perubahan lingkungan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dalam konservasi.
ADVERTISEMENT
Pendekatan sains data dalam konservasi hutan dapat mengambil berbagai bentuk. Satu contoh adalah pemodelan prediktif yang menggunakan data historis untuk memprediksi tren deforestasi dan intervensi yang paling efektif. Teknologi seperti penginderaan jauh dan GIS (Sistem Informasi Geografis) memungkinkan pemetaan deforestasi secara real-time, memberikan informasi berharga untuk langkah-langkah konservasi. Selain itu, analisis data besar dapat digunakan untuk memahami pola perdagangan kayu ilegal dan interaksi manusia dengan hutan, yang mendukung upaya penegakan hukum dan kebijakan yang lebih efektif.
Ilustrasi Pemanfaatan Sains Data untuk Konservasi Hutan. Gambar: OpenAI's DALL-E
Dampak dari pendekatan ini bisa sangat luas. Pertama, ini membantu menjaga keanekaragaman hayati, yang vital untuk kesehatan ekosistem. Kedua, hutan yang terpelihara dengan baik merupakan penyangga penting terhadap perubahan iklim, mengurangi emisi karbon dan membantu Indonesia memenuhi komitmennya dalam kesepakatan iklim internasional. Ketiga, pengelolaan hutan yang berkelanjutan mendukung mata pencaharian masyarakat lokal, menyediakan mereka dengan sumber daya yang diperlukan tanpa merusak lingkungan.
ADVERTISEMENT
Namun, implementasi strategi ini tidak tanpa tantangan. Memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, sektor swasta, komunitas lokal, dan organisasi internasional. Investasi dalam teknologi dan pelatihan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk memastikan bahwa data dapat dianalisis dan digunakan secara efektif.
Menghayati kata-kata inspiratif dari Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia.” Demikian pula, pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh melalui sains data adalah senjata kita dalam menjaga hutan Indonesia. Kita semua memiliki peran untuk memetakan masa depan hijau Indonesia, sebuah masa depan di mana pembangunan dan konservasi dapat berjalan seiring, membawa manfaat tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi planet ini.
Memetakan masa depan hijau Indonesia dengan sains data bukan hanya sebuah impian; ini adalah keharusan. Sebagai salah satu negara megadiversitas dengan hutan tropis yang luas, kita memiliki tanggung jawab untuk memimpin dan menunjukkan bagaimana teknologi dan konservasi dapat bergandengan tangan. Dalam setiap byte data, tersembunyi potensi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan harmonis dengan alam.
ADVERTISEMENT