Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Munculnya Puisi Kontemporer Pascakemerdekaan
5 Juni 2022 7:05 WIB
Tulisan dari Fikriyah Layaly tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang keluar dari pola puisi pada umumnya atau lebih memfokuskan keindahan puisi pada isinya bukan lagi pada bentuknya karena puisi kontemporer lebih bersifat bebas tidak terikat dengan aturan ataupun kaidah. Puisi kontemporer berhubungan erat dengan karakteristik sastra Indonesia pasca kemerdekaan tepatnya pada awal tahun 1970 atau disebut dengan angkatan 70.
ADVERTISEMENT
Munculnya sastra pada tahun 70 ditandai dengan adanya karya sastra yang bercorak baru terutama pada karya puisi. Pada tahun 1970 perkembangan sastra dan bahasa sangat maju hal ini dikarenakan tingginya kreativitas untuk menciptakan suatu karya sastra, selain itu situasi yang tenang serta mendapat dukungan yang penuh dari pemerintah. Ini lah yang menjadikan salah satu faktor pendukung munculnya puisi kontemporer pada angkatan 70. Sastrawan yang memiliki peran penting pada puisi kontemporer di era ini adalah Sutardji Calzoum Bachri.
Puisi kontemporer memiliki beberapa ciri, yaitu memiliki susunan pada larik-larik sajaknya (tipografi), mengikuti sesuai dengan perkembangan zamannya, bebas menggunakan unsur bahasa asing maupun daerah, dan berdasar pada bahasa konvensional (menggunakan bahasa yang telah disepakati oleh masyarakat). Puisi kontemporer cenderung puisi yang bebas karena tidak memperhatikan gaya puisi yang beradab atau santun. Puisi kontemporer terbagi dalam 4 jenis, yaitu mantra, mbeling, imajis dan prosais.
ADVERTISEMENT
Mantra adalah puisi yang mengandung sifat-sifat mantra. Artinya, yaitu mantra bukanlah sesuatu hal yang untuk dipahami. Mantra disajikan untuk tidak dimengerti tetapi bertujuan untuk menimbulkan sebuah akibat. Mantra menjadi penghubung antara manusia dengan dunia misteri. Puisi mantra ini dipopulerkan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Contoh puisi mantra adalah O (1966-1973), Amuk (1973-1976), dan Kapak (1976-1979) karya Sutardji Calzoum Bachri.
Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mempedulikan aturan-aturan yang baku, yaitu tidak sesuai sesuai dengan ketentuan-ketentuan umum yang resmi dalam sebuah puisi. Mbeling tidak mempedulikan pemakaian kata itu baik dan benar atau sesuai dengan irama. Puisi ini memiliki ciri, yaitu dengan mengutamakan unsur kelakar untuk mencapai unsur ini pengarang memanfaatkan semua unsur puisi, seperti bunyi, irama, pemilihan kata, serta topografi sehingga efek kelakar ini dapat tersirat. Salah satu contoh puisi mbeling adalah puisi karya dari Remy Sylado.
ADVERTISEMENT
Puisi imajis adalah puisi yang menceritakan suatu kenyataan atau keadaan secara terbuka dan jelas. Pada puisi imajis mengutamakan keindahan penggunaan kata-kata. Kata-kata dipilih secara cermat atau teliti dengan menggunakan bahasa sehari-hari, puisi imajis ritmenya telah mengalami peningkatan dari jenis puisi kontemporer lainnya. Agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan maka penyair mengutamakan pemilihan kata yang tepat maka dengan demikian kata-kata menjadi pendukung imaji penyair. Untuk mengetahui, seperti apa puisi imajis dapat ditemukan pada salah puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan Juni.
Yang terakhir, yaitu puisi prosasi. Puisi prosais adalah puisi yang ditulis dalam bentuk prosa (narasi) atau bisa juga diartikan sebagai puisi yang berbentuk paragraf. Pada puisi ini memperhatikan berbagai aspek, seperti pemilihan kata, larik, rima, dan ritme. Puisi ini menonjolkan perasaan batin dari penyairnya.
ADVERTISEMENT
Pesatnya perkembangan sastra di Indonesia pada setiap periodenya memunculkan sebuah bentuk puisi pembaruan. Adanya puisi kontemporer ini menjadi salah satu saksi betapa majunya sastra di Indonesia bahkan makin maju setiap periodenya. Puisi kontemporer ini dijadikan salah satu fenomena sosial pada zamannya, karena dapat menyampaikan kritik sosial yang ditumpahkan melalui sebuah puisi dengan mengutamakan keindahan pada kata-katanya bahkan disampaikan secara terang-terangan.