Sampah Plastik dan Bahayanya bagi Lingkungan

F Atlita Nugraha
Seorang pemerhati dan profesional di waste4change yang sangat peduli dengan responsible waste management yang mengedepankan circular economy serta membangun awareness mengenai kepedulian pengelolaan sampah yang lebih baik
Konten dari Pengguna
19 Juni 2021 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari F Atlita Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plastik terbuat dari polimer organik sintetik yang banyak digunakan dalam berbagai peruntukan, mulai dari botol air, pakaian, kemasan makanan, perlengkapan medis, barang elektronik, bahan konstruksi, dan lain-lain. Dalam 50 tahun terakhir, plastik menjadi produk yang sangat diperlukan dan dipakai dengan berbagai sifat, komposisi kimia dan pengaplikasian.
ADVERTISEMENT
Meskipun plastik pada awalnya dianggap tidak berbahaya dan memudahkan dalam pemakaiannya, namun, bertahun-tahun pembuangan plastik ke lingkungan telah menyebabkan beragam masalah dikemudian hari. 
Pencemaran lingkungan oleh limbah plastik sekarang diakui secara luas sebagai beban lingkungan utama, terutama di lingkungan perairan di mana terjadi kerusakan biofisik plastik yang berkepanjangan, efek negatif yang merugikan pada binatang liar, dan opsi penghilangan plastik yang sangat terbatas.
Credit Photo by : istockphoto
Dalam banyak kasus, terpal dan plastik kemasan dibuang setelah digunakan, namun, karena daya tahannya, plastik tersebut berada di mana-mana dan bertahan sangat lama di lingkungan, bahkan pada ekspedisi palung laut pada tahun 2019 ditemukan plastik di kedalaman 10,000 meter. 
Penelitian tentang pemantauan dan dampak sampah plastik masih dalam tahap awal, tetapi sejauh ini laporannya mengkhawatirkan. Dalam lingkungan pekerjaan dan perumahan manusia, plastik yang terbuat dari polimer hadir dalam jumlah tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada akhir masa pakai plastik ini, mereka biasanya ditimbun bersama dengan sampah perkotaan. Plastik memiliki beberapa konstituen beracun di antaranya adalah bahan kimia poli-fluorinasi, bisphenol A (BPA), penghambat api brominasi dan antimon trioksida yang dapat larut sehingga memiliki efek buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Credit Photo by : shutterstock
Plastik dalam limbah elektronik (e-waste) telah menjadi masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat global yang serius karena volume produksinya yang besar dan adanya kebijakan pengelolaan yang tidak memadai di beberapa negara. 
Laporan dari negara negara di asia dan afrika menunjukkan bahwa zat berbahaya plastik dari limbah elektronik dapat bermigrasi ke luar lokasi pemrosesan dan ke lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu diperlukan kepedulian terhadap pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan dapat dimulai dari diri kita sendiri dengan mengurangi pemakaian plastik dalam keseharian kita dan meningkatkan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT