Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Konflik Terhadap Masyarakat
20 November 2024 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fiksen Wararag tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konflik sebagai fenomena sosial yang tak di terhindarkan, memiliki dampak yang kompleks dan multidimensi terhadap masyarakat.
ADVERTISEMENT
Parah ahli telah meneliti dan menganalisis dampak konflik dari berbagai perspektif, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana konflik memengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Berikut adalah beberapa pandangan parah ahli mengenai dampak konflik terhadap masyarakat.
Robbins mendefinisikan konflik sebagai proses sosial yang terjadi antara pihak-pihak dengan kepentingan berbeda, yang saling memberikan dampak negatif. Ia juga menekankan bahwa konflik dapat mendorong solidaritas di antara angota kelompok, baik di perkotaan maupun di pedesaan, serta mengurangi ketergantungan terhadap individu atau kelompok tertentu.
Hendricks (1992) mengemukakan bahwa konflik yang di kelola dengan baik dapat menumbukan kreativitas, inovasi dalam pemecah masalah, dan perubahan positif bagi pengembangan organisasi.
Konflik dapat menyebabkan instabilitas politik, dan meningkatkan resiko kudeta atau peran saudara. Hal ini dapat mengancam pemerintahan dan sabilitas negara.
ADVERTISEMENT
Konflik dalam segala bentuknya, merupakan luka yang mendalam bagi masyarakat. Ia bukan hanya sekedar perselisihan, tetapi sebuah kekuatan destruktif yang meruntukan tatanan sosial, ekonomi dan politik, meningalkan nekas yang sulit di hilangkan. Dampak konflik terhadap masyarakat meluas, merenggut nyawa, menghancurkan harta benda, dan menorekan trauma yang tak terlupakan.
Konflik pertama-tama menghancurkan jaringan sosial. Persahabatan, kerukunan, dan rasa saling percaya yang terjalin selama bertahun-tahun hancur berkeping-keping.
Perpecahan dan permusuhan menggantikan harmoni, menciptakan jurang pemisah yang sulit di jembatani. Kepercayaan yang hilang sulit di pulihkan, dan rasa curiga mengantikan rasa aman.
Konflik menghancurkan perekonomian. Infrastruktur hancur, bisnis gulung tikar, dan lapangan pekerjaan hilang. Kemiskinan merajalela, dan akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih dan pendidikan semakin sulit.
ADVERTISEMENT
Konflik memicu instabilitas politik. Pemerintah kehilangan kontrol, dan negara terpecah belah. Korupsi merajalela dan hukum kehilangan kekuataannya.
Konflik meninggalkan trauma yang mendalam. Korban kekerasan, baik fisik maupun psikologis, membutukan waktu lama untuk pulih. PTSD, depresi, dan ganguan mental lainya menjadi momok yang menghantui.
Meskipun dampak konflik sangat besar, masyarakat memiliki kemampuan luar biasa untuk bangkit kembali. Proses pemulihan membutukan waktu, kesabaran, dan komitmen dari semua pihak. Rekonsiliasi, dialog, dan pemulihan ekonomi menjadi kunci untuk membangun kembali masyarakat yang hancur.
Konflik adalah luka yang mendalam bagi masyarakat. Ia menghancurkan jaringan sosial, ekonomi, dan politik, serta meninggalkan trauma yang tak terlupakan. Namun masyarakat masyarakat memiliki kekuatan untuk bangkit kembali. Dengan komitmen untuk membangun perdamaian, rekonsiliasi, dan pemulihan ekonomi, masyarakat dapat membangun masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT