"Menuju Pemilu 2018, ini pesan Ketua BEM terpilih UNIPA"

Fil Patty
Margajuang'94
Konten dari Pengguna
5 Juni 2018 22:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fil Patty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tinggal beberapa hari lagi panggung demokrasi akan digelar di berbagai daerah di Indonesia. Dalam waktu yang sudah singkat ini suhu politik akan semakin memanas dan kompetisi di semua kalangan akan semakin keras pula. Dalam hal ini seharusnya seluruh politisi tetap tenang dan berhati dingin. Teruslah berjuang dengan tegar untuk mencapai tujuan, namun harus tetap menjaga toleransi dan harus mengedepankan politik yang bersih, cerdas, dan santun.
ADVERTISEMENT
Ketua BEM terpilih filipus kako Pati yang akrab disapa fill, seorang mahasiswa manajemen semester 6 ini mengatakan Bahwa politik itu sesungguhnya pengabdian kepada rakyat. Rakyatlah yang menjadi arah atau tujuan dalam pengabdian politik. Seperti demokrasi yang sesungguhnya yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. "Tegas Fill"
Karena itu, berbicara tentang politik berarti menyangkut derajat hidup semua manusia. Menurut fill bicara soal politik pertama-tama tidak boleh melihat soal agama, ras, golongan etnis, tingkatan sosial apa yang melatarbelakangi kita, melainkan “apa nilai manusia“.
Fil menambahkan politik sesungguhnya adalah bentuk pengabdian kepada bangsa dan Negara. Namun, dalam proses mencapai tujuan, politik harus tetap dilakukan dengan bersih, cerdas, dan santun. Para kader besar partai di negara ini harus menjadi contoh dalam berpolitik yang baik, sehat serta santun sesuai demokrasi yang baik pula dan untuk para petinggi negara ini misalnya gubernur, bupati, dan walikota juga harus mengutamakan tugas pengabdian kepada rakyat, negara dan bangsa selanjutnya mengurus partai politiknya.
ADVERTISEMENT
Dalam pemilu kali ini sudah saatnya semua politisi berpolitik dengan baik dan santun. Dengan demikian, kita mampu menyukseskan hajatan politik besar ini kemudian menghasilkan pemimpin yang menempatkan rakyat untuk tujuan pengabdiannya. Bukan pemimpin yang berhura-hura dengan miliaran rupiah dari hasil korupsi.
Pilkada hanyalah proses dari sebuah tujuan untuk mendapatkan pemimpin daerah dengan cara-cara yang demokratis. Sementara itu untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas maka penyelenggaraaan pilkada haruslah terlaksana secara jujur, adil, dan damai. "Ujar fill yang juga salah satu anggota PMKRI"
Disisi lain Fill menghimbau kepada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya memilih pemimpin itu harus berdasarkan hal-hal yang rasional bukan yang irasional”. Jika masyrakat rasional dalam memilih maka akan menghasilkan pemimpin yang berintegritas dan berkualitas. tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa jadi harus mempunyai sikap yang kritis terhadap perkembangan situasi bagaimana menjadikan daerah sikka Aman, lancar dan sukses pada pelaksanaan pilkada ini” tuturnya.
Fill juga mengatakan masyarakat terkhusus mahasiswa harus rasional dalam memilih pemimpin dan mempertimbangkan dengan logis yaitu berdasarkan program kerja yang ditawarkan masing-masing pasangan calon kepala daerah bukan berdasarkan suku, agama maupun asal.