Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Wisata Kuliner Legendaris di Cipinang Elok, Jakarta Timur
17 September 2019 11:20 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Filipus Verdi - The Hungry Doctor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hello, foodies! Balik lagi di The Hungry Doctor. Kali ini, aku mau kasih beberapa rekomendasi tempat makan enak di daerah Cipinang Elok, Jakarta Timur! Agak unik, ya, daerahnya? Hahaha. Tempat ini memang bukan spot utama kulineran para foodies di Jakarta, tapi percayalah kalau area ini menyimpan beragam kuliner seru! Memang, sih, sebagian besar makanan di sini itu street food, tapi ada restoran dan juga kafe yang aku yakin cuma ada di sini variannya. Let’s go!
ADVERTISEMENT
Pertama, salah satu legend yang ada di Cipinang, namanya Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Astuti, mungkin kita tahu ada banyak Ayam Goreng Mbok Berek dengan segala nama ibu yang berbeda, hahaha.
Konon katanya, Mbok Berek ini masih satu keluarga juga dengan Ayam Goreng Ny. Suharti. Namun sebenarnya, yang menciptakan resep ayam goreng ini awalnya adalah si Mbok Berek.
Kemudian, ilmu ini diwariskan ke anak dan cucunya. Pada akhirnya, hingga mulai bermunculanlah berbagai nama, salah satunya Ny. Astuti yang lokasinya di Cipinang Elok ini.
Selain di Cipinang Elok, Ayam Goreng Ny. Astuti ada di daerah Cipadu, Tangerang. Berawal dari sebuah rumah kecil sederhana di belakang Lembaga Permasyarakatan Cipinang, sekarang mereka menempati sebuah rumah bergaya Jawa klasik.
Sesuai dengan namanya, makanan khas di sini adalah ayam goreng. Yang membedakan ayam goreng di sini adalah, yang pertama, rempahnya yang menggunakan air kelapa, lalu di sini tidak pakai kunyit. Sehingga, warna ayamnya tidak kuning seperti kebanyakan ayam goreng lainnya.
Ayam goreng ini pas datang, aromanya gila, sih! Kalau ke sini, pesan langsung, ya, satu ekor ayamnya, supaya lebih puas.
ADVERTISEMENT
Ayam goreng ini berselimut kremesan yang dibuat dari bumbu rendamannya. Jadi kremesnya bukan sekedar topping, melainkan melekat ke kulit ayamnya, dengan bumbu yang begitu sempurna, membuat ayam ini jadi super juicy dan lembut banget, sih!
Makannya dicocol ke sambal goreng yang manis dan gurih, enak banget! Kalau kalian bosan makan dengan nasi putih doang, bisa, nih, di-replace ke nasi gudeg krecek. Nikmat!
Jujur, sering banget makan di sini dan baru tahu kalau mereka itu sebenarnya cabang Kelapa Gading, dan bahkan enggak pernah makan ini di Kelapa Gading.
Lalu, waktu upload mi satu ini di IG story, banyak juga yang komen kalau mereka baru tahu mereka ini cabang, karena mi satu ini memang sudah terkenal menjadi salah satu legenda di Cipinang. Namanya adalah Mie Ayam Bangka Asan. Oh iya, mi yang satu ini halal, ya!
Seperti kebanyakan Mi Bangka, mereka menggunakan mi dengan tekstur keriting. Kalau biasa kita lihat pembuatan mi ayam dibumbui di mangkuknya, nah, kalau mi yang ini berbeda. Bumbunya itu dicampur di wadah seperti baskom, jadi nanti bumbunya lebih merata dan meresap ke semua bagian.
Lalu, tipikalnya pakai taoge dan biasanya menggunakan banyak lada. Mie Ayam Bangka Asan ini masih menggunakan kecap asin hitam khas Bangka, sehingga rasanya itu autentik banget.
Aku pesan beberapa menu, nih, ada mi ayam, mi pangsit rebus, bihun ayam, serta tahu kok. Minya dimasak dengan tingkat kematangan yang pas, bumbunya juga sempurna, lalu taoge dan sayurnya dimasak dengan pas sehingga masih bertekstur, dan ayamnya adalah ayam cincang, sehingga manis dan gurih.
Aku suka menambahkan extra lada supaya makin mantap rasanya. Bihunnya sendiri menggunakan bihun biasa, namun karena diberi bumbu khas Mi Bangka, jadi berbeda rasanya. Pangsit rebusnya standar, ya, bakso sapinya juga, sedangkan tahu koknya enak sekali!
Cocok banget disantap sama mi ayam kita ini. Satu porsi tahu kok berisikan baso ikan, tahu, dan otak-otak goreng. Jangan lupa pakai sambal taoco khas Bangka yang melimpah supaya segar!
ADVERTISEMENT
Another legendary spot di Cipinang! Sesuai dengan namanya, RM Sunda Ibu Bandung ini menyajikan makanan khas Sunda. Jika kalian datang ke tempat ini saat jam makan siang, siap-siap harus rela mengantre, karena akan penuh banget.
Konsep mereka ini semiprasmanan, sih, jadi ada beberapa menu yang di-display, sebagian akan dipanaskan lagi ketika akan disajikan seperti ayam goreng, gurame goreng, dan juga jeroan goreng. Kalau sayur-sayuran seperti urap dan lain-lain, sih, tidak dipanaskan lagi.
Banyak sekali pilihan menu di sini, tapi beberapa yang seru dan wajib kalian pesan sih menurutku adalah Gurame Pesmol! Porsinya itu perorangan, jadi untuk gurame juga tidak disajikan seekor utuh, tapi kalian bisa pilih mau kepala, badan, atau ekor.
Jadi, di sini aku pesan gurame goreng dan juga pesmol. Pesmolnya gurih banget, dengan bumbu yang sedikit kenal membuat cita rasanya menjadi kaya banget, ada asin, manis, asam, dan banyak potongan seperti cabe dan bawang yang kalau kita makan bersamaan jadi super banget rasanya!
Babat dan paru goreng di sini juga enak, lho! Karena mereka pakai bumbu manis gitu, jadi enggak ada baunya, digorengnya enggak sampai garing, sehingga lembut dan rasanya itu pas banget, apalagi dipadukan dengan sambal cobek dadakan yang segar!
Kalau lagi makan di RM Sunda Ibu Bandung, kalian harus banget pesan gepuk! Gepuk atau empal sapi ini bentuknya agak beda kalau di RM Sunda Ibu Bandung, karena secara tekstur lebih seperti abon, rasanya manis gitu, unik.
Sebagai pelengkap, kalian bisa pesan urap yang rasa kelapanya gurih. Tahu tempe goreng sebagai pendamping. Nasi nya juga enak, lho! Wangi, pulen, dan jangan lupa juga pesan lalapan serta sambal dadakan yang juara, tanpa sambal hampa, deh.
ADVERTISEMENT
Setelah makan siang di RM Sunda Ibu Bandung, kalian tinggal tengok ke seberang jalan akan menemukan sebuah gerobak kecil yang menyajikan comro dan misro! Si ibu ini sudah berjualan lebih dari 30 tahun, lho! Jadi, rasanya sudah tidak bisa diragukan lagi.
Comro dan misro ini selalu dibuat fresh setiap harinya, sehingga rasanya itu beda banget, apalagi si ibu pakai oncom pilihan. Buat yang belum tau, comro itu singkatan dari oncom di jero alias oncom di dalam. Kalau misro, manis di jero, jadi di dalamnya ada gula jawa gitu.
Comro dan misro di sini ukurannya agak lebih kecil daripada tempat lain, sehingga lebih kering dan isiannya kerasa lebih banyak dibanding kulit luarnya. Oh iya, comro ini dibuat dari singkong, ya, adonannya. Satu buah comro dan misro dibanderol Rp 1.000 saja. Comro dan misronya garing banget!
Di dalamnya, lembut dan sudah pedas juga, lho! Tetapi, kalau kurang pedas, mereka juga menyediakan cabai rawit, supaya makin melek! Terus yang penting tidak terlalu berminyak juga.
ADVERTISEMENT
Duh! Kok legend semua, ya, ini di Cipinang Elok! Ini Bubur ayam dan ketupat sayur khas Betawi berusia lebih dari 50 tahun kayaknya, deh. Tempat ini dulunya berjualan di sebelah bioskop Nusantara yang ada di daerah Jatinegara.
Namun, area tersebut kini telah tiada sehingga si bubur legend ini pun pindah ke Cipinang dengan masih membawa nama Nusantara sebagai trademark-nya. Sekarang, usaha ini dikerjakan oleh generasi kedua dari Hj. Ahmad, tempatnya sederhana namun menyimpan sejuta cita rasa kenikmatan.
Bubur ayam di sini spesial karena kita seperti menemukan perpaduan kultur antara bubur gaya tradisonal Indonesia dengan bumbu kuning kaldu, serta bubur bergaya oriental dengan caipo. Bubur di sini tidak begitu kental, disiram dengan bumbu kuning nan gurih ketika berpadu dengan kerupuk udangnya jadi lebih wangi nih cita rasanya.
Ada potongan cakwe, kacang, caipo, bawang goreng, seledri, dan irisan ayam goreng juga pastinya. Makannya harus disantap dengan sambal kacang yang nikmat!
Karena mereka menyajikan makanan khas Betawi, makanya ada ketupat sayur, lho! Meski saat ke sini ketupatnya lagi agak kelembekan, tapi sayur labu nya itu enaknya bukan main! Gurih, manis, ada aroma ebi, dan juga ada rasa sedikit pedas dan agak oily, dicampur dengan kuah semur manis jadi berpadu sempurna banget semuanya! Lezat bukan main.
Sebagai pelengkapnya, jangan lupa pesan jeroan, terutama paru goreng! Meskipun sudah enggak terlalu garing, karena sudah lama ada di etalase, tapi rasanya tetap enak!
ADVERTISEMENT
Parunya kalau mau dimakan lebih enak dipotong kecil-kecil, begitu pun ati ampelanya, kemudian dikasih taburan bawang goreng aromatik dan dimakan dengan cocolan sambal kacang. Mantap jiwa!
Aku yakin setiap dari kalian punya martabak kesukaan masing-masing, apalagi martabak yang deket rumah, pasti ini punya nilai personal masing-masing. Kalau kalian tanya di mana martabak favorit aku, mungkin martabak satu ini pasti akan aku sebut! Namanya, Martabak Putra Lebak Siu Amir.
Lebak Siu sendiri merupakan sebuah kampung di daerah Tegal yang memang mayoritas warganya merupakan pengusaha martabak. Dalam membuat martabak mereka mengadaptasi gaya martabak Bangka, sehingga punya adonan yang agak tebal. Meskipun di sepanjang jalan ini kalian akan menemukan beberapa martabak Lebak Siu, yang satu ini bisa dikatakan yang paling enak.
Indikator martabak yang oke adalah yang adonannya ketika disantap keesokan harinya masih lembut and they did it! Hahaha, untuk martabak sendiri kan ada yang manis dan asin, ya, kalau yang di Martabak Putra Lebak Siu Amir ini, aku lebih suka martabak manisnya.
Dari sekian banyaknya topping yang bisa dipilih, favoritku adalah martabak yang klasik banget, ketan item! Sepertinya, enggak banyak martabak yang jualan topping ketan item dengan kelapa, padahal ini Indonesia banget dan terasa sangat tradisional.
Adonan di sini begitu lembut dengan aroma yang pas, menteganya juga enggak berlebihan, tidak terlalu manis dan rasanya itu nge-blend banget sama ketan item dan kelapa parut serta susu kental manisnya, enak banget, parah! Oh iya, kadang menu ketan item ini suka kehabisan dan kalau lagi kepengin banget, biasanya beralih ke martabak pisang keju, itu enak juga!
ADVERTISEMENT
7. Mardin Baklava
Kalau tadi makanannya itu lokal Indonesia banget dan mostly street food, sekarang sebagai penutup aku masih kasih rekomendasi café, yes we have a decent café here! Namanya Mardin Baklava, yang merupakan café pertama yang menyajikan pastry khas Turki bernama Baklava!
Kalau kalian tahu, Baklava ini adalah pastry gitu yang secara tradisionalnya berisikan pistachio, hidangan khas Turki ini mungkin belum terlalu populer. Mardin Baklava adalah yang pertama!
Begitu masuk, kalian akan langsung melihat beragam display Baklava dengan varian berbeda, hampir semuanya berbahan dasar kacang, hanya saja ada kacang tanah, macadamia, dan lain-lain.
Tapi, yang spesial adalah pistachio, sih! Baklavanya memang enak, sih, cita rasanya memang manis, sehingga kalau yang enggak terlalu kuat manis, sih, bakal kerasa terlalu manis dan berat, makanya untuk menikmati Baklava ini sebaiknya disantap dengan Turkish tea atau coffee yang pahit.
Dari sekian banyak pilihan Baklava, yang manisnya masih tolerable buat lidah aku, sih, yang pistachio, aromanya juga nikmat! Selain Baklava, mereka juga menjual Kunafe yang juga punya cita rasa manis. Oh iya, tapi manisnya di sini mereka menggunakan madu sehingga slightly better, ya.
ADVERTISEMENT
Harga pastry di sini memang cukup mahal! Baklava dijual bukan satuan melainkan disesuaikan dengan beratnya, di mana 1 kg Baklava dipatok hingga Rp 400.000! Mungkin karena masih jarang, ya?
Tuh, menarik bukan? Suatu wilayah yang bukan hotspot untuk kulineran, sebenarnya menyimpan kekayaan kuliner yang luar biasa, buat cita rasa mah boleh diadu sama Senopati! Hahaha kira-kira dari rekomendasi ini kalian pengen coba yang mana, hayo?
Stay Healthy, Stay Hungry!