Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mencicipi Gudeg Yogyakarta dan Gudeg Solo di Jakarta
14 Agustus 2019 18:23 WIB
Tulisan dari Filipus Verdi - The Hungry Doctor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gudeg, mendengar nama makanan yang satu ini pasti kalian langsung terbayang hidangan manis dan gurih khas Yogyakarta yang sudah melegenda bukan? Tapi ternyata, gudeg tak hanya milik Yogyakarta seorang, di kampung halaman Presiden Jokowi ternyata juga punya budaya sendiri soal gudeg. Yep! Beberapa kali ke Solo saya menikmati sajian gudeg dari kota tersebut dan memang enak, namun ternyata gudeg Yogyakarta dan gudeg Solo punya beberapa perbedaan signifikan lho, apa saja ya?
ADVERTISEMENT
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas perbedaan antara gudeg Yogyakarta dan Solo, serta beberapa rekomendasi gudeg yang bisa kalian bisa cicipi di Jakarta. Masalahnya, ternyata agak susah juga ya mencari gudeg enak di Jakarta. Setelah dilakukan riset (ceilah) akhirnya ada beberapa rekomendasi gudeg di Jakarta versi The Hungry Doctor.
Secara umum menu gudeg ini berbahan dasar nangka muda, baik itu gudeg Yogyakarta maupun Solo, semua sama. Hanya saja, yang membedakan adalah bahan lainnya. Di Yogyakarta, mereka menggunakan kelapa parut yang dimasak bersamaan dengan nangka dan disangrai. Sehingga warna yang dihasilkan lebih pekat dan ada tambahan gula aren. Sedangkan pada gudeg Solo, mereka menggunakan santan, sehingga warnanya lebih terang.
Hal ini yang membuat cita rasa gudeg Yogyakarta menjadi lebih medok dan manis ketimbang Solo yang punya cita rasa gurih. Karena gudeg Solo menggunakan santan atau biasa kita sebbut areh yang berwarna terang, sedangkan pada gudeg Yogyakarta cenderung lebih kasar dan berwarna gelap karena dimasak dengan kelapa parut. Tapi semakin ke sini banyak juga gudeg Yogyakarta yang menambahkan areh sehingga lebih gurih, biasanya areh ini didapatkan dari pengolahan opor ayam. Selain itu, topping lain pada umumnya ada sambal krecek dan juga menu bacem seperti tahu, tempe, dan telur.
ADVERTISEMENT
Nah, setelah mengetahui perbedaan gudeg Yogyakarta dengan gudeg Solo, kini anda tak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta dan Solo untuk mencicipi gudeg. Di Jakarta juga ada gudeg yang tak kalah lezatnya lho! Berikut beberapa rekomendasi gudeg di Jakarta.
Gudeg asli Yogyakarta ini buka cabang di Jakarta, buat yang pernah ke Yogyakarta pasti enggak asing deh sama gudeg yang terkenal dengan rasanya yang spesial. Karena mereka enggak cuma sekadar manis tapi punya cita rasa gurih yang mengena di hati (asik).
Gudeg Sagan ini lokasinya di Kebayoran Baru, tempatnya cozy banget! Luas dan ada area outdoor kayak taman gitu. Nah, di sini kalian bisa langsung pesan. Semua lauk pauknya diletakkan di etalase kaca sehingga higienitasnya terjaga.
Staff di sini mengatakan bahwa mereka tidak memasak gudegnya di sini melainkan dikirim dengan kargo setiap hari. Jadi cita rasanya sama dengan yang di Yogyakarta tapi tentunya harganya berbeda jauh ya, hehe. Di sini mereka menjual beberapa paket gudeg, mulai dari yang biasa hingga yang spesial, basic-nya 1 porsi ini berisi nasi, gudeg dan krecek, kemudian kalian bisa tambah tahu, tempe, telur ataupun opor ayam.
Nasi gudeg itu entah kenapa selalu enak, karena pulen banget terus wangi gitu nasinya. Gudeg di sini tipenya kering dan memang manis, namun rasa manis ini akan balance ketika bertemu dengan nasi, kemudian krecek itu pedes. Mantap sih, sudah gitu potongan kreceknya juga besar-besar. Kalau untuk topping rasanya manis karena dibacem, ayamnya sendiri menggunakan ayam kampung yang dimasak dengan kuah opor gurih. Probably the best gudeg in Jakarta so far!
ADVERTISEMENT
Hidden gem! Selalu suka banget sama hidden gem, thanks to my friends on Instagram, pas bikin polling di mana gudeg enak? Banyak yang menyarankan untuk dateng ke sini, 'Gudeg Jogja Bu Tinah' di depan Stasiun Gondangdia. Konon, biar pun tempatnya cuma ada di jalan kecil tapi tempat ini biasa di-order oleh para pejabat negara termasuk para presiden, bahkan pas sidang MK hasil Pemilu kemarin, konsumsinya dari sini lho! Gokil kan?
Tempat ini bukan asli dari Yogyakarta tapi memang yang masak itu orang Yogyakarta asli. Meski diungkapkan mereka tidak autentik, namun rasa masakannya sudah disesuaikan dengan lidah masyarakat Jakarta. Sehingga gudegnya tidak terlalu manis, meskipun warnanya gelap namun ada cita rasa gurihnya juga lho!
ADVERTISEMENT
Pas jam makan siang banyak sekali orderan dari ojek online sehingga kalian harus bersabar nih, pilihan lauknya pun banyak tapi salah satu yang favorit itu katanya ceker. Sebagai pecinta ceker of course kita cobain.
Meski mengusung gudeg Yogyakarta, penyajian di sini cenderung lebih basah dengan banyak kuah opor dan krecek. Kemudian, mereka juga menggunakan sambal di mana biasanya gudeg Yogyakarta mengandalkan cabe rawit sebagai penambah rasa pedas.
Bumbunya cenderung gurih dan pedas, kreceknya super kenyal dan di sini bumbu opornya juga pas perpaduannya, sehingga enggak ada rasa yang overpowering.
Liat deh bumbu opornya, itu kental dan gurih terus ceker ayamnya itu juga enak sih. Lembut banget dan lepas dari tulangnya gitu, bahkan lebih enak dari ayamnya. Selain itu, kalian bisa pilih topping tahu, leher ayam atau pun ati ampela. Harganya juga affordable, makanya enggak heran tempat ini selalu ramai.
ADVERTISEMENT
Bosen ya dari tadi gudeg Yogyakarta terus? Maklum memang lebih mudah ditemukan gudeg Yogyakarta daripada Solo. Tapi kalau gudeg Solo di Jakarta ada nih satu legend-nya, Gudeg Adem Ayem.
Lokasinya ada banyak tapi yang pusatnya ada di Jalan AM Sangaji. Lokasinya di rumahan gitu, tapi luas dan nyaman loh terus mereka juga buka sampai malam, jadi kalian bisa makan pagi hingga malam di sini.
Selain gudeg, mereka juga spesialisasi di ayam gorengnya. Ayam gorengnya ini pakai kremesan, gurih banget. Sesuai dengan cita rasa gudeg Solo yang gurih. Untuk harga memang cukup pricey tapi sesuai lah dengan kualitas yang di dapat. Hidangannya terjamin bersih dan ayamnya juga baru disajikan fresh! Jadi masih panas dan garing banget.
Sepiring nasi gudeg berisikan nasi, gudeg, krecek, dan telur kemudian disiram dengan areh yang punya rasa gurih. Bisa dilihat kalau warna gudegnya itu tidak pekat, ini style-nya Solo banget.
ADVERTISEMENT
Manisnya itu mild dan lebih dapat rasa manisnya itu dari telur bacemnya, spesialnya lagi sambalnya pedas manis gitu.
Nikmat sekali, look at that! ayam goreng kremes nikmat, ayamnya lembut banget, di luarnya renyah tapi di dalamnya masih juicy. Wajib pesen sih ayamnya! Kalau pengen gudeg Solo? Langsung saja ke sini.
Next, ada gudeg yang juga sudah menjadi legend, karena udah ada sejak tahun 1964. Gila ya, udah 55 tahun ada di Jakarta. Tempatnya sudah beberapa kali mengalami renovasi sih, namun lokasinya masih ada di sini-sini saja dan again, Gudeg Pejompongan ini style-nya gudeg Yogyakarta, ya.
Sesuai dengan style-nya yang Yogyakarta, gudegnya berwarna pekat dan punya cita rasa yang manis, medok, buat yang suka rasa manis pasti cocok dengan gudeg di tempat ini. Sambal kreceknya dilengkapi dengan tempe dan si telurnya pakai telur bebek sehingga lebih padat. Ayamnya pakai ayam kampung yang gurih dengan siraman kuah opornya.
ADVERTISEMENT
Tapi dibandingkan dengan tiga gudeg sebelumnya, ini masih kalah sih meski punya sejarah yang panjang.
Next, ada salah satu gudeg legend dari Yogyakarta juga, namanya Gudeg Bu Djuminten dan mereka kini sudah ada di Jakarta, tepatnya di daerah Bintaro, Jakarta Selatan, namun sekarang juga hadir di Pondok Indah Mall lho.
Jadi lumayan deh lokasinya lebih reachable hehe, sesuai dengan style-nya yang Yogyakarta, makanya warna gudeg di sini gelap tapi rasanya manis. Meski manis enggak begitu medok kok sehingga buat kalian yang tidak terlalu suka manis, rasanya masih masuk.
Seporsi gudeg berisikan nasi, gudeg, krecek, opor ayam, dan sambal. Salah satu kunci rasa gudeg ini adalah pada kuah opornya, yang encer namun gurih, terus cita rasa lainnya itu ada pada sambal kreceknya.
ADVERTISEMENT
Kematangan kreceknya sendiri tidak terlalu lembek. Sehingga masih ada teksturnya. Untuk segi rasa again tidak terlalu medok, cukup mild untuk ukuran gudeg Yogyakarta.
Last but not least, rekomendasi salah satu gudeg Yogyakarta yang terbaik di Jakarta tapi sudah menuju ke arah Tangerang nih namanya Gudeg Bu Hani, lokasinya ada di arah tol menuju bandara Soekarno-Hatta, jika kalian menemukan Airport Hub, kalian keluar di sana deh. namanya mungkin masih asing ya? Namun soal rasa dan keautentikannya tidak perlu diragukan lagi, jika anda ke sini saat jam makan siang, dipastikan akan harus menunggu dikarenakan tempat ini selalu penuh! Apa yang membuat gudeg mereka spesial?
Pastinya mereka punya olahan gudeg spesial, mungkin salah satu yang rasaya Yogyakarta banget! Gudegnya berwarna gelap dengan aroma kelapa yang gosong gitu, menunjukkan kalau cara masak mereka ini mirip dengan gaya gudeg Wijilan di Yogyakarta. Karena terlalu penuh dan dikejar waktu akhirnya saya memutuskan untuk membungkus gudeg satu ini.
Satu porsi gudeg komplit dibanderol IDR 42.000 berisikan nasi, gudeg, krecek, ayam opor, telur, tahu dan tempe. Secara harga menurut saya oke banget. Nasinya yang pulen berpadu dengan gudeg manis gurih, hmmm nikmatnya! Ayamnya pun menggunakan ayam kampung, sehingga wangi.
Selain itu tahu, tempe dan telurnya pun dimasak dengan sempurna hingga menyerap ke dalam, yang kurang mungkin hanya kreceknya yang dalam beberapa potong belum dimasak sampai lembek, sehingga masih terasa seperti memakan kikil sapi. But overall, ini salah satu gudeg Yogyakarta autentik di Jakarta! Maknyus!
ADVERTISEMENT
So, sudah tahu kan bedanya gudeg Yogyakarta dan gudeg Solo, serta rekomendasi gudeg nikmat di Jakarta? Ternyata tidak harus selalu autentik sih untuk menjadi gudeg yang enak, kadang memang penyesuaian itu perlu, makanya kini banyak gudeg Yogyakarta yang juga menggunakan santan areh, bahkan ada yang membuat rasanya tidak begitu manis.
Jika kalian di Jakarta dan lagi kepengin makan gudeg bisa nih dicoba rekomendasi dari The Hungry Doctor! Stay hungry, stay healthy!