Konten dari Pengguna

Menikmati Sajian di Warung Kita Pak De, Jakarta, dengan Sambal Pecok

Filipus Verdi - The Hungry Doctor
Medical Doctor| Indonesian Food & Lifestyle Blogger| F&B Social Media Marketing| Instagram: filipusverdi
17 Agustus 2019 17:49 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Filipus Verdi - The Hungry Doctor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warung Pak De
zoom-in-whitePerbesar
Warung Pak De
ADVERTISEMENT
Pernah dengar sambal pecok? Sambal pecok ini sejenis sambal dadakan yang baru dibuat ketika akan disajikan. Sebagian orang juga ada yang mengenal sambal ini dengan nama pecak.
ADVERTISEMENT
Sambal ini terbuat dari bahan dasar campuran dari cabe hijau dan merah. Campuran kedua cabe tersebut ditambah dangan tomat, terasi, terus dilengkapi kemangi dan petainya. Rasanya jangan diragukan lagi, sangat nikmat.
Well ternyata di Jakarta ada banyak warung makan yang menyajikan hidangan sambal pecok ini. Salah satu yang paling hits adalah Warung Kita Pak De. Terletak di Jl. Mangga Besar IX, daerah Pangeran Jayakarta, lokasi tempat makan ini hidden banget. Sedikit susah menjelaskan patokan untuk menuju Warung Kita Pak De, karena kalau mau ke sini kita harus lewat gang sempit. Namun, lokasinya masih bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat. Selain itu masih tersedia lahan parkir di kawasan pertokoan di balik warung makan ini.
Papan Nama Pak De
Dining area
Warung Kita Pak De menawarkan makna sederhana yang sesungguhnya. Mulai dari suasana hingga dekorasi yang diusung terasa begitu merakyat. Meski pun begitu tempatnya lumayan luas, bisa untuk menampung sekitar 30 orang. Untuk ukuran tempat makan pecel lele pinggiran, Warung Kita Pak De bisa disebut sudah sedikit level-up dari tempat yang mungkin biasa kita temui.
ADVERTISEMENT
Menu yang disajikan di sini juga beragam, mulai dari ayam, lele, ikan bawal, hingga seafood juga ada loh. Menu seafood-nya hanya ada udang dan cumi. Meski hidangan dengan bahan utama kepiting tidak tersedia, tetapi menurut gue menu yang disajikan di warung makan ini sudah oke banget.
Tak cuma sambal pecok, tersedia juga berbagai pilihan sambal yang tak kalah enaknya. Ada sambal rica dan saus-saus kayak asam manis dan kecap, pokoknya lengkap deh. Oh iya, tempat makan ini baru buka setiap hari mulai jam 17.00 WIB dan bisa dipesan via ojek online juga kok, hehe.
Yuk kita intip menu makanannya!
Pilihan sate
Cabenya gede ya.
Meski pilihan menu semuanya tergantung selera kalian, namun gue sangat menyarankan untuk melahapnya dengan sambal pecok. Karena menurut gue, sambal ini out of this world sih. hahaha. Sambal ini bisa kalian taruh di atas ayam goreng atau apa pun menu yang kalian pesan.
Ayam Pecok (IDR 16.000)
That sambal pecok is the best!
Ayam Pecok bisa dibilang menu paling standar sih. Basically ayam goreng yang di atasnya dikasih sambal pecok. Ya ayamnya bukan ayam kampung sih, ayam negeri biasa. Bumbunya juga enggak sampe yang istimewa banget. Tekni penggorengannya yang pas, membuat ayam ini terasa kering di luar dan di dalam masih juicy. Perpaduan ayam dengan sambal pecok-nya benar-benar nge-blend sih menurut gue.
Lele Pecok (IDR 16.000)
Kalau kalian bosan makan ayam, ikan lele goreng mungkin bisa jadi pilihan yang tepat. Lagi-lagi, gue merasa menu ini juga akan terasa sangat enak jika dimakan dengan menggunakan sambal pecok. Lelenya enggak bau tanah, terus crispy banget. Love it!
Deadly trio.
Which one you like better?
Buat kalian para pecinta kulit ayam, kayaknya sate kulit ayam bisa dijadikan sebagai menu pendamping di sini. Rasanya enak banget dan kulit ayamnya terasa garing maksimal, tapi di dalam masih ada tekstur yang kenyal. So gigitan pertama tuh kriukkk, next-nya akan kerasa nyoi-nyoi. Haha. Bumbunya asin memuat makan makin semangat deh, apalagi ditemani nasi uduk. Not the best nasi uduk, tetapi lumayan 'terbantu' dengan bawang gorengnya yang wangi.
ADVERTISEMENT
Selain kulit, tersedia juga ada usus, hati ampela, dan ceker ayam. Ususnya sih enak, tetapi enggak spesial dan so the ceker ayam yang menurutku masih agak keras. Teksturnya tuh bukan yang kayak fell of the bone, tapi yang akan harus extra gigitnya karena masih agak menempel.
Rujak Kangkung (IDR 13.000)
Kalau ke sini jangan lupa buat pesan sayuran juga. Mereka punya beragam jenis olahan kangkung. Mulai dari tumis taoco, terasi, bawang putih, sampai ada rujak kangkung yang katanya spesial juga. Hmm kangkung dibikin rujak? Ternyata menu ini bisa dibilang mirip plecing kangkung. Jadi si kangkungnya cuma direbus saja terus di atasnya dikasih sambal yang rasanya kayak rujak gitu. Gokil sih rasanya! Wajib pesen pokoknya kalau di sini!
ADVERTISEMENT
Overall, pengalaman makan di sini puas sih. Pesen 2 nasi uduk, ayam pecok, lele pecok, kulit, usus, ceker ayam, rujak kangkung, dan 2 es teh manis dibayar total Rp 77 ribu. Menurut gue dengan menu sebanyak itu, harga yang ditawarkan masih terjangkau banget. Seriusan deh ini level up dari warung makan pecel lele yang biasa kita makan daily! Pasti bakalan balik lagi ke sini dan cobain menu lainnya! Mantap Pak De! Stay Hungry, Stay Healthy!