Konten dari Pengguna

Restoran Trio, Tempat Makan Retro yang Penuh Nostalgia di Jakarta

Filipus Verdi - The Hungry Doctor
Medical Doctor| Indonesian Food & Lifestyle Blogger| F&B Social Media Marketing| Instagram: filipusverdi
15 Juli 2019 23:49 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Filipus Verdi - The Hungry Doctor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Restoran Trio Signature Dishes
zoom-in-whitePerbesar
Restoran Trio Signature Dishes
ADVERTISEMENT
Halo para pecinta kuliner! Beberapa dari kalian pasti ada yang sudah tak asing lagi dengan nama Restoran Trio, bukan? Tempat makan legendaris yang berada di Jakarta Pusat ini sudah buka dari tahun 1947. Kenikmatan menu yang disajikan di sini tampaknya tidak perlu diragukan lagi mengingat restoran ini bisa bertahan hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Restoran yang menyajikan hidangan khas Canton ini punya influence Belanda yang kental. Sehingga tak mengherankan jika menu makanan mereka pun terpengaruh dengan style Belanda.
Restoran Trio ini terletak di Jalan RP. Soeroso atau daerahnya biasa disebut Cikini. Di daerah ini masih banyak bangunan-bangunan jadul, sehingga menambah kesan retro saat hendak berkunjung ke Restoran Trio. Sepanjang jalan terlihat rumah bercat hijau dengan tampilan eksterior jadul banget. Masih banyak serambi zaman dulu, biar pun di pinggir jalan. Restoran ini menyediakan space parkir cukup besar di halaman belakang resto ini.
Since 1947
Restoran Trio memang memberi kesan zaman dulu yang kuat banget deh. Suasananya seolah mengajak pengunjung untuk balik ke zaman Belanda dulu. Lantainya sama kayak rumah opa oma gue yang terbuat dari batu keramik. Bangku kayu dan mejanya pun masih sangat klasik. Di dalamnya ada lemari-lemari retro serta dipajang rokok-rokok serta minuman jadul. Ornamen tersebut dijadikan sebagai hiasan sehingga menambah kesan bahwa restoran ini melestarikan kejadulannya. Restoran ini seakan benar-benar terjebak masa lalu.
Old but gold
European dining set
Setiap gue datang ke sini, lagu yang diputar selalu itu-itu saja. Mungkin karena music player-nya terlalu tua, sampai-sampai kasetnya enggak bisa di keluarin. Sehingga mau enggak mau tuh lagu diputer terus, hahaha.
ADVERTISEMENT
Tak hanya lagu dan nuansa tempatnya, pelayanan di sini pun ikutan jadul tapi awet banget. Dari zaman gue kecil sampai segede ini, karyawannya masih itu-itu saja. Loyalitas mereka perlu diacungi jempol. Gaya mereka juga layaknya di film-film jadul, rambut klimis dibelah pinggir, kumis tebal, dan baju yang serba rapi. Penampilan para pelayannya tentu saja menambah kejadulan restoran ini. Pelayanan di sini juga cepat dan sigap. Meski sudah termakan usia tapi mereka masih cekatan.
Menu dengan ejaan lama
Suasana ini memang membuat Restoran Trio hadir sebagai kekayaan kuliner tersendiri. Terlebih karena saat ini mulai jarang ada restoran yang mempertahankan kesan old-nya. Tentunya yang paling dinanti-nanti adalah menu makanannya, bukan? Menu yang mereka sajikan sangat banyak. Restoran Trio menyajikan lebih dari 100 menu dan mereka masih menggunakan ejaan lama. Menarik!
Es Pala (IDR 12.500)
Sambil menunggu pesanan datang, pilihlah minuman yang menyegarkan dan jarang ada di restoran lain. Misalnya seperti Es Pala. Minuman ini sangat segar sekali loh. Cita rasa yang manis terus ada kayak sensasi arak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di sini juga tersedia ada Es Kietna, Es Mangga, dan juga Soda Susu. Segar semua deh tuh!
Huzaren Salad (IDR 85.000)
MUST TRY!
Menu pembuka yang spesial di sini adalah Huzaren Salad. Jarang sekali restoran yang menyajikan Chinese food memiliki menu salad seperti ini. Jika kita bertanya pada pelayan di sini, mereka akan menyebut Huzaren Salad sebagai gado-gado Eropa. Hmm sungguh menarik!
Isian Huzaren Salad pun terbilang unik. Komposisinya dimulai dari apel, melon, nanas, selada, wortel, serta potongan daging sapi yang digoreng. Kemudian dressing salad manis segar dengan taburan keju parut dan telur puyuh serta buah cherry kalengan. Rasanya manis dan segar. I believe, you can't find this di restoran mana pun.
Lumpia Udang ala Trio (IDR 100.000)
Jika ke sini jangan lupa untuk pesan Lumpia Udang ala Trio, karena yang satu ini rasanya bikin ketagihan. Ini lumpia udang terenak yang pernah gue makan seumur hidup. Bukannya lebay tapi memang kenyataannya begitu. Adonan daging udang yang digunakan pastinya fresh banget, karena rasanya sangat garing. Dilapisi tepung yang digoreng membuat lumpia ini renyah di luar dan garing di dalam. Sungguh dahsyat rasa lumpia udang di sini. Daging udangnya juga sangat terasa di mulut.
Cocol ke saos biar tambah mantap!
Garnishnya bisa dimakan dan ENAK!
Menikmati lumpia udang ini wajib ditambah dengan saus merah asam manis yang dibuat dari tomat. Mirip dengan bumbu fuyunghai, apalagi garnish-nya juga bisa dimakan. Bihun yang digoreng krispi seperti kerupuk dan cacahan selada, segar sekali di makan bersama mantapnya lumpia udang ini. Pastinya bikin ketagihan
Bistik Sapi Haas Saos Mentega (IDR 100.000)
THIS IS SO GOOD!
Layaknya hidangan khas Eropa, pastinya sajian bistik menjadi salah satu primadona. Tak heran jika Restoran Trio juga menjadikan Bistik Sapi Has Saus Mentega sebagai menu favorit. Dagingnya sangat enak dan empuk, serta bumbunya itu meresap banget sampai ke dalam dagingnya.
ADVERTISEMENT
Di sini satu porsi bistik sapi memang sudah di-set dengan kentang dan juga sayuran sebagai pelengkapnya. Dagingnya terlebih dahulu digoreng tetapi enggak sampai garing gitu. Jadi memang digoreng basah sehingga juicy. Terus saus bistiknya di sini juga spesial banget rasanya. Menggunakan saus mentega yang manis, asam, dan gurih. Mantap!
Nasi Goreng Ayam ala Trio (IDR 75.000)
All perfectly cooked!
Menikmati sajian seperti ini rasanya tak lengkap tanpa nasi bukan? Jika bosan dengan nasi putih, cobalah menyantapnya dengan Nasi Goreng ala Trio.
Apa yang membuat nasi goreng ini berbeda? Pertama nasinya yang kering, aroma wok, dan bumbunya yang gurih banget. Disajikan dengan taburan kacang polong, irisan telur dadar, dan potongan daging dada ayam goreng. Sederhana tapi beda banget karena hidangan ini merupakan agrikulturasi antra sajian Tionghoa dan Belanda.
Kalo makan di sini gak sama pacar gapapa, asal jangan gak pake acar (?) HAHA
Oh iya, ada beberapa komponen tambahan yang membuat bersantap di sini semakin asik. Yaitu Acar Ketimun-nya yang khas. Tebal, manis, dan aroma pickle-nya yang beda sama restoran Chinese lainnya, layaknya acar bule. Well, sambalnya pun spesial. Terus, masakan di sini itu tidak menggunakan penyedap rasa, jadi semuanya cita rasa alami. Cobain sendiri ya. Stay Hungry, Stay Healthy!
ADVERTISEMENT