Konten dari Pengguna

Combro & Misro: Kuliner Tradisional Jawa Barat

6 Mei 2024 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Filza Fairuzia Mochtar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mungkin pada era modern saat ini banyak kuliner dalam negeri maupun luar negeri yang berkembang pesat dari tahun ke tahun, terdapat salah satu makanan khas di Indonesia yang di gemari masyarakat khususnya di Jawa Barat sehingga menjadi sumber penghasilan perekonomian masyarakat lokal.
Sumber foto ilustrasi Combro. (Dok. Shutterstock/Ratih Ra)
Combro dan Misro contohnya. Di daerah Jawa Barat terdapat banyak dataran tinggi, hamparan perkebunan dan jual beli sayuran yang merupakan suatu pendapatan masyarakat dari dulu hingga saat ini. Pembahasan kita kali ini adalah bahan dasar dari pembuatan Combro yaitu Olahan dari singkong parut dengan isian oncom pedas yang digoreng dan merupakan akronim dari oncom dijero (oncom di dalam). Jajanan pasar ini kerap dijadikan cemilan saat sarapan sebagai makanan penutup dan bisa didapatkan melalui pedagang-pedagang gorengan atau pedagang di pasar.
Sumber foto ilustrasi Misro (instagram/@makanan.cici)
Sedangkan Misro yaitu olahan yang hampir sama seperti combro , tetapi dengan isian gula aren. Misro merupakan akronim dari amis dijero atau dalam bahasa Indonesia berarti ‘manis di dalam’. Misro menjadi salah satu suguhan dalam berbagai situasi yang dekat dengan masyarakat, seperti kerja bakti, rapat warga, hingga sekadar berkumpul. Misro dapat dengan mudah ditemui pada pedagan gorengan.
ADVERTISEMENT
Umumnya, Masyarakat era tempo dulu memasarkan dengan cara jalan kaki mengelilingi desa dan memanfaatkan tampah yang di alaskan daun pisang. Biasanya pedagang akan mulai memasarkan dagangannya di siang hari hingga sore hari, karena pada waktu itu masyarakat pulang bekerja dan bertani . Combro dan Misro menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Jawa Barat hingga saat ini.
Ekonomi warga sangat terbantu karena tumbuhan yang mudah di tanam dan umum di konsumsi ini di olah menjadi makan yang lezat. Mungkin untuk di era sekarang , kita sudah jarang melihat makanan ini di jual dengan cara berjalan kaki, namun untuk cita rasa sepertinya tidak berubah dari masa ke masa.
Sumber: Ghufar, A. M. (2022). Leksikon Jajanan Pasar Jawa Barat: Kajian Etnosemantik. KABASTRA: Kajian Bahasa dan Sastra, 1(2).
ADVERTISEMENT