Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Ini Dia Kunci Kesuksesan Tito Karnavian Dalam Memimpin Polri!
7 Desember 2021 14:21 WIB
Tulisan dari Filza Syahda Rifiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tito Karnavian, seorang pemuda asal Palembang yang lahir pada 26 Oktober 1964 memiliki ambisi untuk ikut Akademisi Kepolisian dan lulus pada tahun 1987. Berbekal uang Rp12.000 ia mampu membawa perubahan kepada negara yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Yuk, Kenali Tito Karnavian!
Diberi amanah sebagai Menteri Dalam Negeri pada periode kepemimpinan Joko Widodo tahun 2019-2024. Sekaligus berhasil membuat aturan PPKM untuk beberapa wilayah di Indonesia demi memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Ternyata, Tito mengawali karirnya di dunia kepolisian lho!
Sebagai seorang pemimpin Tito dikenal sebagai pemimpin yang cemerlang. Beliau mampu membangkitkan semangat Kepolisian yang selama ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat akibat kinerja polisi yang tidak mengayomi masyarakat dan tidak memberikan rasa aman bagi masyarakat. Oleh karena itu, Tito membawa motto dalam kepemimpinannya sebagai Kapolri dengan membawa strategi raya.
Sejak Tito diangkat untuk menjadi Menteri Dalam Negeri di kabinet Joko Widodo, kepolisian merasa berduka karena kehilangan top leader mereka. Meskipun pergantian pemimpin merupakan rutinitas yang biasa namun Tito tetap memberikan kesan berarti di benak anggota kepolisian dengan gaya kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
Motto Kepolisian yang Dibawa Tito Karnavian
Bermula dari adanya semangat Tito untuk membawa kepolisian menuju pelayanan multidimensional dalam menghadapi era digital yaitu dengan melakukan pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Tito memiliki motto yaitu Promoter (Profesional, Modern, Terpercaya).
ADVERTISEMENT
Dengan diwujudkannya motto Promoter ini kepada anggota Polri terutama bagian Bidhumas (Bidang Hubungan Masyarakat) yang memiliki pendekatan langsung dengan masyarakat untuk membantu menciptakan citra positif dan rasa aman kepada Polri.
Apakah kepemimpinan Visioner Tito Karnavian dapat membawa perubahan bagi Polri?
Melalui mottonya yang ia turunkan menjadi visi dan misi Polri pada era kepemimpinannya, Tito berhasil membawa keberhasilan bagi Polri untuk mewujudkan kepercayaan masyarakat kepada Polri. Sebelum menjadi sosok yang dijadikan panutan bagi pemimpin lainnya. Tito menerapkan kepemimpinan visioner dalam kepemimpinannya sebagai Kapolri.
Seperti yang dikatakan oleh ayahnya, bahwa sifat kepemimpinan Tito sudah terlihat sejak kecil. Ia lebih gigih dan tekun untuk mengejar cita-citanya. Bahkan pada saat yang bersamaan ia diterima menjadi Akabri, Tito lulus dalam ujian FK di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di UGM dan juga Sekolah Tinggi Akuntansi Nasional (STAN).
ADVERTISEMENT
Dilihat dari pengalaman yang telah ia lewati, tak heran jika Tito memiliki ambisi untuk membawa perubahan bagi Polri yang selama ini dianggap kurang dipercaya oleh masyarakat. Menurut Hendardi (2017) berdasarkan hasil survei Global Corruption Barometer (GCB) dijelaskan bahwa terdapat perubahan pandangan masyarakat kepada Polri. Terjadinya peningkatan dari 2013, Polri berada di urutan pertama sebagai institusi paling korup, tetapi perubahan terjadi pada kepemimpinan Tito yaitu pada tahun 2016 Polri berada di urutan kelima.
Menilik Gaya Kepemimpinan Tito Karnavian
Kesuksesan Polri yang semakin dipercaya oleh masyarakat bukan hanya penghargaan semata untuk Polri. Tito membangun kolaborasi dalam kepemimpinannya untuk sama-sama meningkatkan citra humanis Polri yang telah lama sirna. Dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Presiden yang mendukung Polri untuk terus bersinergi dan saling bahu-membahu bersama TNI untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.
ADVERTISEMENT
Demi mewujudkan cita-cita Bapak Presiden maka sebagai seorang pemimpin, Tito merangkul semua pihak untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan rakyat. Gaya kepemimpinan Tito digambarkan dengan Gaya Kepemimpinan Komunikatif selain pandai dalam menciptakan suatu gagasan visi. Tito juga harus membangun komunikasi yang baik kepada semua pihak. Civil society merupakan hal yang diutamakan dalam gaya kepemimpinan komunikatif Tito. Dengan mengetahui keadaan masyarakat di lapangan, ia akan lebih tahu keresahan publik kepada Polri.
Komunikasi terbangun karena Tito menerapkan Situational Theory dan Group & Exchange Theory untuk memahami kondisi masyarakat di lapangan. Tidak hanya melihat dari sisi internal Polri namun Tito juga turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan terkait penerapan motto di Anggota Kepolisian. Hal ini dibuktikan oleh pengamat politik bahwa selain akademik yang baik, Tito juga bisa menyeimbangkan pengalamannya sehingga bisa berjalan seiring dengan agenda Nawacita.
ADVERTISEMENT
Referensi: