Konten dari Pengguna

Makan Cukup Sehatkan Tubuh

Yusfina Inda Zakkia
Mahasiswi Kedokteran Universitas Islam Indonesia
11 November 2024 10:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusfina Inda Zakkia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makanan (Foto : Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan (Foto : Freepik)
ADVERTISEMENT
Makanan sudah pasti menjadi kebutuhan utama setiap orang dalam bertahan hidup. Namun, perlu dikontrol jumlah asupannya supaya badan tetap sehat. Sayang sekali di zaman sekarang banyak yang mengabaikan hal ini. Banyaknya jenis makanan saat ini menggoda untuk disantap sehingga pola makan menjadi tidak terkendali. Setiap orang memiliki kebutuhan kalori harian. Kisaran kalori per hari bervariasi, mulai dari anak-anak: 1.000–2.000 kalori, remaja: 2.000–2.650 kalori, pria dewasa: 2.200–3.200 kalori, wanita dewasa: 1.600–2.400 kalori, Lansia: kebutuhan kalorinya berkurang karena sudah tidak terlalu aktif beraktivitas. Jumlah kalori harian tersebut bisa menjadi pengontrol atau regulator kita dalam mengonsumsi makanan. Jika jumlah konsumsi kita melebihi kalori harian maka kalori yang berlebih tersebut akan disimpan menjadi cadangan energi berupa glikogen dan lemak dalam tubuh. lemak yang ditimbun terus menerus menyebabkan berat badan akan naik bahkan terkena obesitas.
ADVERTISEMENT
Makan berlebihan tentu tak baik bagi kesehatan. Saat ini banyak makanan siap saji dengan kalori dan gula yang tinggi menyebabkan berbagai masalah kesehatan dalam tubuh. Makan secara berlebihan tidak sesuai dengan pola hidup sehat Rasulullah. Beliau melarang umat islam untuk makan berlebihan. Banyak ayat Alquran dan hadist membahas tentang larangan ini.
Allah swt berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 31 :
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
ADVERTISEMENT
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernapas”
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah juga menjelaskan bahaya makan yang berlebihan sampai kekenyangan, yaitu :
لان الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم، ويضعف عن العبادة
“Kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.”
Makanan memiliki tiga tingkatan: pertama, tingkat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kedua, tingkat memadai. Ketiga, tingkat kemewahan. Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada umatnya bahwa cukup mengonsumsi beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya, sehingga staminanya tidak berkurang dan tubuh tidak menjadi lemah. Kalau lebih daripada itu, cukup dengan mengonsumsi makanan sejumlah sepertiga volume yang bisa ditampung oleh perut, sepertiga lagi unfuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas. Demikianlah yang terbaik bagi tubuh dan hati.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan oleh Ibnu Qayyim AlJauziyah dalam buku Zadul Maad Jilid 5 bahwa makan yang berlebihan mengakibatkan kerusakan hati dan kelemahan organ organ tubuh untuk menjalankan ibadah, bahkan terdorong unfuk melakukan perbuatan maksiat yang menjadi konsekuensi syahwat yang tidak tertahankan. Dampak buruk tersebut dapat terjadi kalau dilakukan terus-menerus. Karena, pada diri manusia terdapat unsur tanah, unsur udara, dan unsur air. Maka, Nabi Muhammad SAW juga membagi perut manusia untuk menampung ketiga unsur tersebut.
Apa yang terjadi pada tubuh ketika makan berlebihan?
Makan berlebihan menyebabkan perut mengembang melebihi ukuran normalnya untuk menyesuaikan dengan jumlah makanan yang masuk. Perut yang membesar akan menekan organ-organ lain, sehingga membuat tidak nyaman. Ketidaknyamanan ini dapat berupa rasa lelah, lesu atau mengantuk. Pakaian juga akan terasa sesak. Makan berlebihan membuat organ-organ dalam tubuh bekerja lebih keras. Mereka mengeluarkan hormon dan enzim ekstra untuk memecah makanan. Proses memecah makanan dalam lambung menghasilkan asam klorida. Jika makan berlebihan, asam ini dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan nyeri ulu hati atau heartburn. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak, seperti pizza dan burger, dapat membuat tubuh lebih rentan terkena nyeri ulu hati. Perut juga dapat memproduksi gas yang berlebih sehingga membuat tidak nyaman. Metabolisme tubuh dapat meningkat karena mencoba membakar kalori ekstra tersebut. Kita mungkin akan merasa panas, berkeringat, atau bahkan pusing untuk sementara.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mencegah hal tersebut?
Perhatikan jumlah kalori harian kita. Perbanyak makan sayur dan buah. Banyak serat di dalamnya yang akan membantu kita kenyang di antara waktu makan sehingga keinginan untuk ngemil berkurang. Makanlah dengan penuh kesadaran atau mindfull eating tanpa terdistraksi hal lain, seperti menonton tv dan bermain hp. Kunyah makanan secara perlahan sehingga kita lebih mudah menyadari kapan kita sudah kenyang. Minumlah air sebelum dan sesudah makan.
Author : Yusfina Inda Zakkia, Mahasiswi Kedokteran Universitas Islam Indonesia