Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pantun Tumbang Anoi Sebagai Tradisi Lisan di Kalimantan Tengah
4 Juni 2024 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pantun Tumbang Anoi termasuk bagian penting dari tradisi lisan masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
Pantun yang tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai media komunikasi yang menyampaikan pesan dan melestarikan nilai-nilai budaya serta sejarah. Pantun Tumbang Anoi memiliki arti sejarah yang kuat terkait dengan perjanjian damai Tumbang Anoi tahun 1894. Pantun ini menggambarkan kesepakatan untuk mengakhiri konflik, mengakhiri perang, dan juga memajukan perdamaian di antara suku Dayak.

Pantun Tumbang Anoi berperan penting dalam melestarikan identitas budaya masyarakat Dayak Ngaju, melalui pantun ini, nilai-nilai dan tradisi Dayak Ngaju dapat di wariskan kepada generasi muda.
Selain melestarikan budaya Pantun Tumbang Anoi juga berperan penting dalam perjanjian damai masyarakat Dayak. Pantun menjadi simbol penyelesaian konflik dan perdamaian antar suku serta mempererat hubungan masyarakat Dayak dengan pemerintah kolonial Belanda saat itu.
Pewarisan pantun Tumbang Anoi melalui Tradisi Lisan, perkumpulan adat, dan hukum adat. Para tetua adat dan tokoh masyarakat berperan penting dalam mengajarkan pantun ini kepada generasi muda. Melalui berbagai srtategi pelestarian, masyarakat Dayak Ngaju berupaya agar tradisi lisan ini tetap hidup dan di nikmati oleh generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Pantun Tumbang Anoi berperan penting dalam memperkuat identitas budaya masyarakat Dayak Ngaju, melestarikan Tradisi, serta memperkuat persatuan dan perdamaian. Tradisi ini merupakan simbol penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan menghormati warisan budaya.