Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Undip Ajak Siswa dan Guru MIM Wonosari Katakan Tidak Kepada Bully!

Dinara Safina Maharani
Mahasiswa S1 Hukum Universitas Diponegoro
24 Agustus 2024 12:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinara Safina Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali (29/07/2024) – Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, Dinara Safina Maharani dari Fakultas Hukum melaksanakan program penyuluhan mengenai anti-bullying dan pencegahan bullying kepada siswa/i kelas 5 dan 6 serta guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Wonosari. Program ini berjudul "Teman Baik: Lingkungan Sekolah Dasar Bebas Bully dengan Edukasi Hukum", kegiatan ini berfokus pada upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.
ADVERTISEMENT
Program ini didasari oleh realitas bahwa bullying merupakan masalah serius di kalangan anak-anak sekolah dasar di Desa Bendungan. Dampak bullying, baik secara psikologis maupun sosial, dapat merusak perkembangan anak dalam jangka panjang. Selain itu, tindakan bullying juga membawa konsekuensi hukum yang sering kali kurang dipahami oleh siswa, guru, maupun orang tua. Mahasiswi KKN Undip berupaya memberikan edukasi yang komprehensif, tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran tetapi juga untuk membangun pemahaman mendalam tentang bahaya bullying dari berbagai perspektif.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan mengenai berbagai jenis bullying, dampaknya, serta langkah hukum yang dapat diambil oleh para korban. Materi disampaikan menggunakan media video animasi dan presentasi PowerPoint yang interaktif, sehingga siswa lebih mudah memahami hak-hak mereka yang diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, kolaborasi dengan mahasiswa psikologi juga memberikan sudut pandang yang lebih lengkap mengenai dampak psikologis bullying. Dalam sesi diskusi interaktif, para siswa diajak untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka tentang bullying. Siswa juga belajar mengenali tanda-tanda bullying dan cara menghadapinya, baik sebagai korban maupun saksi. Diskusi ini menjadi momen penting bagi siswa untuk lebih sadar dan siap menghadapi situasi bullying.
Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah pembuatan video simulasi atau role-play. Pada kegiatan ini, beberapa siswa menunjukkan antusiasme mereka dengan berpartisipasi dalam memerankan skenario-skenario yang bertemakan pencegahan bullying. Kegiatan ini tidak hanya menjadi media pembelajaran yang menyenangkan, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih nyata tentang pentingnya berani menghentikan tindakan bullying.
ADVERTISEMENT
Untuk menambah semangat dan memperkuat pesan anti-bullying, para siswa diajak untuk mewarnai sketsa poster dengan tema “Stop Bullying”. Poster-poster hasil karya mereka kemudian disebar ke seluruh penjuru sekolah sebagai bentuk kampanye visual yang kuat. Selain itu, poster dan selebaran tentang pencegahan bullying juga dibagikan kepada seluruh warga sekolah untuk memperluas jangkauan edukasi dan memastikan bahwa pesan ini menjangkau setiap sudut sekolah.
Hasil kreasi mewarnai siswa MIM Wonosari dalam memperkuat pesan "stop-bullying"
Di akhir program, para guru akan mendapatkan modul khusus yang berisi panduan tentang pencegahan bullying di sekolah. Dengan adanya modul ini, diharapkan para guru dapat terus melanjutkan edukasi anti-bullying secara berkelanjutan dan memberikan bimbingan yang lebih baik kepada siswa. Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying, di mana setiap siswa merasa aman dan didukung dalam proses belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
Kegiatan penyuluhan ini mendapat tanggapan positif dari siswa, guru, dan orang tua. Siswa merasa lebih memahami apa itu bullying dan bagaimana cara mencegahnya. Bapak Acep Yanto selaku Kepala Sekolah MIM Wonosari berharap dengan berakhirnya program ini, upaya untuk mencegah dan menangani bullying di sekolah dapat terus berlanjut, baik melalui program serupa di masa mendatang maupun melalui tindakan nyata sehari-hari di sekolah dan di rumah. Selain itu, diharapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan bebas dari kekerasan.
Foto bersama siswa/i MIM Wonosari
Dengan semangat kebersamaan, program penyuluhan anti-bullying yang diinisiasi oleh Dinara Safina Maharani ini berhasil memberikan dampak positif yang signifikan. MIM Wonosari kini memiliki komitmen yang lebih kuat untuk melindungi hak-hak anak dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih harmonis. Siswa dan guru, dengan keberanian yang baru, kini siap mengatakan “Tidak!” kepada segala bentuk bullying.
ADVERTISEMENT
Penulis: Dinara Safina Maharani
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Yudo Prasetyo, S.T., M.T., IPM.
Lokasi: Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali