Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Beberapa Pendekatan Cara Mengurangi Kemiskinan! Sudah Dilakukan Belum?
17 Maret 2022 13:24 WIB
Tulisan dari Fiona Ramadhini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun 1,04 juta jiwa (0,43%) menjadi 26,50 juta jiwa (9,71%) pada September 2021 dibandingkan September 2020 berkurang 1,05 juta jiwa (0,48%). Jumlah penduduk miskin di kota berkurang pada Maret 2021 sebesar 12,18 juta jiwa (7,89 %), turun menjadi 11,86 juta jiwa (7,60%) pada September 2021. Sedangkan jumlah penduduk miskin di perdesaan berkurang 15,37 juta jiwa (13,10%) pada Maret 2021, turun menjadi 14,64 juta jiwa (12,53%) pada September 2021.
ADVERTISEMENT
Tingginya angka kemiskinan tentu bukan tanpa sebab. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial adalah suatu kondisi dimana tidak ada keseimbangan dalam kehidupan sosial masyarakat. Hal ini juga identik dengan masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Kedua hal tersebut hadir karena tidak meratanya pendistribusian pendapatan. Konteks yang dimaksud di sini adalah kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi antara pihak masyarakat yang berpendapatan tinggi dengan pihak masyarakat berpendapatan rendah.
Kesenjangan sosial ekonomi pun disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas sumber daya manusia karena tingkat pendidikan yang rendah, tingkat kesehatan rendah dan adanya budaya kemiskinan. Kedua, faktor eksternal yang disebabkan oleh kemiskinan struktural, yakni tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Dapat kita lihat betapa nyata kesenjangan ekonomi yang terjadi akibat ketidakmerataan distribusi. Oleh karena itu, distribusi merupakan suatu hal yang penting di kehidupan masyarakat. Aktivitas distribusi berkaitan dengan aktivitas sosial ekonomi dimana pemenuhan hak dan kewajiban seseorang merupakan tanggung jawab bersama di dalam suatu masyarakat maupun negara.
Solusi : Pendekatan Distribusi
Dalam ekonomi, terdapat beberapa pendekatan distribusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kesenjangan distribusi pendapatan. Pada bidang keilmuan Ekonomi Konvensional, terdapat dua tahap pendekatan distribusi. Pendekatan pertama yaitu distribusi pascaproduksi. Pendekatan ini mencangkup tentang bagaimana cara perusahaan dapat mendistribusikan upah tenaga kerja dengan baik atas hasil jerih payah dalam menyelesaikan pekerjaan. Pendekatan kedua adalah redistribusi. Kata redistribusi menunjukan adanya pendistribusian kembali yang dilakukan oleh masyarakat menengah ke atas untuk disalurkan kepada masyarakat menengah ke bawah. Salah satu sarana untuk redistribusi pendapatan adalah pemungutan pajak.
ADVERTISEMENT
Dari kedua pendekatan tersebut, timbul beberapa permasalahan dalam pelaksanaannya. Permasalahan kegiatan distribusi pascaproduksi salah satunya ialah upah yang dibayarkan oleh pelaku usaha tidak sepadan dengan pekerjaan yang diselesaikan. Sedangkan permasalahan yang timbul dari kegiatan redistribusi adalah tentang ketepatan pendistribusian, "apakah pendistribusian pendapatan tersebut sudah adil dan tepat sasaran?".
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Ekonomi Islam hadir dengan sebuah tahap pendekatan tambahan pada kedua pendekatan distribusi yang telah dibahas tadi. Pendekatan tersebut adalah distribusi praproduksi. Penerapan kegiatan pendekatan ini pada skala makro salah satunya adalah penetapan APBN. Sedangkan penerapan pada skala mikro adalah konsep akad ijarah. Akad ijarah adalah akad yang mengatur kesepakatan mengenai perencanaan return atau upah yang akan diterima tenaga kerja. Kegiatan pradistribusi ini dianggap penting dalam Islam, yaitu sebagai jembatan yang menyatukan kepentingan pelaku usaha dan tenaga kerjanya melalui akad ijarah.
ADVERTISEMENT
Setelah membaca keseluruhan artikel ini, kita sadar mengenai permasalahan kesenjangan distribusi yang menjadi salah satu penyebab dari kemiskinan di negeri ini. Harapannya, kita sebagai masyarakat yang bijak dapat membantu pelaksanaan kegiatan pendistribusian pendapatan. Langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan membayar pajak tepat waktu (bagi warga negara yang wajib pajak) melalui Direktorat Jenderal Pajak serta dapat berdonasi secara sukarela melalui lembaga ZISWAF seperti lembaga Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Yatim, serta lembaga lainnya yang dapat menyalurkan bantuan pada simpul terlemah masyarakat.