Konten dari Pengguna

Berbicara dengan Arwah? Yuk, Telusuri Kepercayaan Nenek Moyang Kita!

Fiorenza Aiko Fildza Azain
Mahasiswi Psikologi di Universitas Brawijaya
27 Mei 2024 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fiorenza Aiko Fildza Azain tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peradaban dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Manusia mengalami berbagai perubahan mulai dari struktur sosial, cara bertahan hidup dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Namun tahukah kamu, kepercayaan sendiri telah dimulai sejak jaman pemburu-pengumpul purba?
Gambar diambil dari Pexels
Apabila dikaitkan dengan kehidupan masyarakat modern, agama bukan hanya sebuah keyakinan melainkan sebuah medium yang membuat orang-orang merasakan kehadiran Tuhan. Keyakinan terhadap pencipta memengaruhi bagaimana masyarakat hidup dengan sesama manusia dan mengatur hubungan manusia dengan alam. Banyak cendekiawan percaya bahwa hubungan spiritual antara manusia dengan alam telah dimulai dari pemburu-pengumpul purba.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan anggapan banyak masyarakat modern sekarang yang mengacu pada kebenaran agama, masyarakat purba menganut Animisme yaitu kepercayaan bahwa nyaris setiap tempat, setiap hewan, setiap tumbuhan dan juga setiap fenomena yang terjadi di alam memiliki kesadaran dan perasaan. Masyarakat purba percaya bahwa mereka dapat berkomunikasi secara langsung dengan nenek moyang mereka melalui alam.
Dengan adanya paham animisme ini, penganutnya memercayai keberadaan arwah pada benda-benda di sekitarnya. Mereka percaya bahwa batu dan pohon memiliki kesadaran dan perasaan. Adapula aliran teisme dimana penganutnya mengakui Tuhan sebagai ada yang personal dan transenden , dan berpartisipasi secara imanen dalam penciptaan dunia.
Di Indonesia sendiri praktik untuk berkomunikasi dengan arwah masih ditemukan di beberapa suku pedalaman. Salah satu masyarakat di Indonesia yang mempercayai praktik tersebut berasal dari suku Dayak Kanayatn. Masyarakat Dayak Kanayatn percaya bahwa melalui media patung "Pantulak" mereka dapat berkomunikasi dengan arwah leluhur untuk memohon izin dengan meminta perlindungan, meminta berkat dan juga kesehatan kepada leluhur nenek moyang mereka.
ADVERTISEMENT
Bukti-bukti yang ditemukan oleh para arkelog mengenai eksistensi kepercayaan terhadap roh oleh masyarakat purba ini pun sifatnya masih praduga. Hal ini dikarenakan sulitnya menemukan bukti yang konkrit terkait kepercayaan masyarakat pemburu-pengumpul. Namun dari teori yang telah dikumpulkan hingga saat ini, cendekiawan mengasumsikan bahwa aliran animisme merupakan aliran kuno yang dianut masyarakat sejak jaman pra-sejarah.
Baharudin, M. (2017). Konsepsi Ketuhanan Sepanjang Sejarah Manusia. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 9(1), 35-58.
Campani, G. (2017). Sapiens: A Brief History of Humankind di Yuval Noah Harari, Harvill Secker, London, 2014.
Sari, M. M., Selan, Y., & Harti, S. D. (2021). Kajian Terhadap Patung Pantulak Sebagai Perantara Komunikasi Dengan Arwah Leluhur. JURNAL LUXNOS, 7(1), 48-63.
ADVERTISEMENT
Sari, D. A. (2019). Makna Agama dalam Kehidupan Modern. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 14(1), 16-23.