Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Pembinaan di Lapas Dalam Mendorong Rehabilitasi Narapidana
4 November 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari fiqkaananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
UU Nomor 22 Tahun 2022, pasal 1 ayat 10 ; “Pembinaan adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas kepribadian dan kemandirian Narapidana dan Anak Binaan.” Dan pasal 1 ayat 18 ; “Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut Lapas adalah lembaga atau tempat yang menjalankan fungsi Pembinaan terhadap Narapidana.”
ADVERTISEMENT
lembaga pemasyarakatan (LAPAS) merupakan institusi yang dikenal sebagai tempat rehabilitasi individu-individu yang telah melakukan tindak pidana. Sebagai institusi penegakan hukum, pihak lapas mengupayakan agar narapidana bisa taat hukum dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sosial, dan keagamaan. Proses ini dipandang sebagai langkah-langkah yang esensial untuk mengubah perilaku kriminal menjadi perilaku positif yang dapat diterima oleh masyarakat ketika merka sudah selesai menjalankan hukuman mereka nantinya.
Pembinaan dan sosialisasi di lembaga pemasyarakatan (LAPAS) memainkan peran penting dalam mendorong rehabilitasi narapidana. Program pembinaan mencakup berbagai kegiatan seperti pelatihan keterampilan, pendidikan, dan konseling yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan narapidana agar dapat berinteraksi kembali ke masyarakat dengan lebih baik. Selain itu, sosialisasi yang dilakukan melalui kegiatan asimilasi yaitu usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu atau kelompok dan penyesuaian diri ke lingkungan sosial, membantu narapidana membangun kembali hubungan dengan keluarga dan komunitas mereka. Dengan pendekatan ini, diharapkan narapidana dapat mengembangkan sikap positif dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang produktif dan bebas dari tindak kriminal setelah masa hukuman berakhir.
ADVERTISEMENT
Di dalam Lapas, baik tahanan maupun narapidana dibina dengan berbagai macam program pembinaan yang disediakan, di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tenggarong misalnya, mereka diberikan pembinaan di bidang pendidikan yaitu Calistung atau Baca Tulis dan Berhitung yang dilaksanakan beberapa kali seminggu, pembinaan Kepemimpinan yaitu pramuka dilaksanakan setiap hari sabtu, di bidang spiritual sepeti pelayanan rohani atau ibadah kebaktian, melaksanakan sholat berjamaah, mengaji, dan acara tausiah setiap kamis dan masih banyak lagi.
Selain mendapatkan pembinaan rutin dari dalam Lapas, biasanya pihak Lapas juga mengupayakan untuk mengadakan program pelatihan maupun sosialisasi dari luar Lapas misalnya dari instansi yang bersedia untuk memberikan kegiatan sosialisasi untuk warga binaan di lapas contohnya :
1. Pelatihan Nail Art
Lapas Perempuan kelas IIA Tenggarong bekerjasama dengan Laskar Bunga Pertiwi dan Mercy Ministry untuk mengadakan kegiatan pembinaan pelatihan Nail art yang diikuti 23 orang Warga Binaan, pihak Laskar Bunga pertiwi sangat antusias memberikan pelatihan Nail Art kepada Warga Binaan dan sebaliknya warga Binaan juga bersemangat untuk menerima pelatihan Nail Art yang diberikan. Tujuan progra
ADVERTISEMENT
m ini adalah agar narapidana dapat mengembangkan keterampilan mereka dalam bidang seni dan desain, yang mana nantinya dapat membantu mereka menjadi lebih produkif dan berguna setelah masa rehabilitasi.
2. Pelatihan Totok Aura
Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong selalu mengupayakan agar Warga Binaan yang mereka naungi selalu aktif mengikuti pembinaan pengembangan diri yang di adakan di lapas contohnya pelatihan totok Aura yang mana pelatihan ter
sebut adalah hasil kerjasama Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong dengan Laskar Bunga Pertiwi dan Mercy Ministry yang diikuti 23 orang Warga Binaan, tujuan kegiatan tersebut adalah meningkatkan kesehatan mental dan emosional narapidana, membantu mereka mengatasi stres dan trauma akibat masa hukuman. Melalui teknik relaksasi dan pengelolaan energi, narapidana dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian, yang penting untuk reintegrasi ke masyarakat, Memberikan keterampilan baru yang dapat digunakan sebagai modal kerja setelah mereka bebas, sehingga mendukung keberlangsungan hidup yang lebih baik dan mengurangi risiko kembali ke perilaku melanggar hukum. Dengan demikian, totok aura berkontribusi pada pembentukan pribadi yang lebih positif dan produktif.
ADVERTISEMENT
3. Pelatihan Baglog Jamur
Pelatihan Baglog Jamur ini diikuti oleh warga binaan Lapas Perempuan Tenggarong dan dipandu oleh dua instruktur dari Balai Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Timur. Di sini para peserta mendapatkan pengetahuan mendalam mengenai teknik pembuatan baglog jamur, termasuk proses persiapan media tanam, inokulasi, serta perawatan baglog untuk memastikan pertumbuhan jamur yang optimal.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga binaan, baik dari segi keterampilan praktis yang bisa digunakan setelah mereka selesai menjalani masa hukuman, maupun sebagai bentuk pemberdayaan diri. Pihak penyelenggara berharap bahwa pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan dorongan motivasi dan semangat baru bagi para peserta serta diharapkan kedepannya bagi peserta setelah selesai masa tahanan mereka mampu kembali kemasyarakat dengan bekal usaha yang ada.
ADVERTISEMENT
4. Sosialisasi Pencegahan Kanker Serviks
Tidak hanya pelatihan, lapas juga memberikan edukasi yang sangat bermanfaat baik dibidang kesehatan, yakni dengan di adakannya sosialisasi pencegahan kanker serviks. kegiatan penyuluhan kesehatan dengan tema “Kanker Serviks", Ns. Tri Wahyuni, Sp.Kep.Mat, PhD. sebagai narasumber dari Majelis Kesehatan dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah Kalimantan Timur.
Kegiatan ini di hadiri sebanyak 30 warga binaan yang sangat antusias mengikuti penyuluhan, tidak hanya itu, ada juga sesi tanya jawab yang dapat membantu peserta dengan mudah memahami setiap permasalahan dan pencegahan terkait dengan tema kegiatan tersebut. Dengan adanya sosialisasi ini pihak lapas berharap semua warga binaan terkhusus di Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong dapat menyadari bahaya kanker tersebut, dan dapat mencegahnya sejak dini karena kesehatan mental dan fisik warga binaan adalah prioritas utama di lapas ini.
ADVERTISEMENT
Dalam mengupayakan kegiatan Pembinaan tersebut, pihak lapas biasanya memilah dan memilih Warga Binaan secara menyeluruh, Petugas Lapas memilih warga binaan yang akan mengikuti pelatihan dengan cara mengikutsertakan mereka yang belum pernah mengikuti sosialisasi maupun pelatihan, sehingga semua warga binaan mendapatkan hak yang sama dan kesempatan yang adil untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya.
Terkadang, dalam kegiatan pelatihan, petugas Lapas memilih warga binaan yang memiliki pemahaman di bidang tertentu, seperti mereka yang pernah bekerja di salon spa, untuk mengikuti pelatihan totok aura, karena mereka sudah memiliki keahlian dasar di bidang spa dan tinggal mengembangkan keterampilan tersebut melalui program ini.