Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Unand di Mungo Membantu Melestarikan Silat Tradisional Minangkabau

Muhammad Fiqri Ichsan
Muhammad Fiqri Ihsan adalah mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Universitas Andalas.
26 Agustus 2022 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Fiqri Ichsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelatihan Silat Tradisional asal Minangkabau di Sanggar Harimau Lintau. Foto: Muhammad Fiqri Ichsan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Silat Tradisional asal Minangkabau di Sanggar Harimau Lintau. Foto: Muhammad Fiqri Ichsan
ADVERTISEMENT
Pelatihan Silat Tradisional asal Minangkabau di Sanggar Harimau Lintau. Foto: Muhammad Fiqri Ichsan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Silat Tradisional asal Minangkabau di Sanggar Harimau Lintau. Foto: Muhammad Fiqri Ichsan
Pelatihan Silat Tradisional asal Minangkabau di Sanggar Harimau Lintau. Foto: Muhammad Fiqri Ichsan
Sumatera Barat terkenal dengan keindahan dan juga budaya yang beragam mulai dari tarian, makanan, budaya, silat tradisional dan masih banyak lagi tetapi banyak dari budaya yang berasal dari Minangkabau sudah dilupakan dan tidak dilestarikan lagi melihat potensi dan keunikan dari budaya itu sendiri. Mahasiswa kuliah kerja nyata dari Universitas Andalas di Nagari Mungo membantu untuk melestarikan budaya silat tradisional asal Minangkabau yang hampir punah. Sadar akan kepentingan budaya yang sudah mulai diacuhkan oleh masyarakat Sumatera Barat mahasiswa KKN mulai mencari cara agar mengembalikan minat masyarakat terhadap silat tradisional.
ADVERTISEMENT
Silat tradisional Minangkabau ditemukan dan di kembangkan pada tahun 1980 dan Silat Minangkabau sendiri tidak hanya berfokus untuk bela diri tetapi lebih mengarah pada seni dan hiburan. Salah satu sanggar yang ada di Nagari Mungo sendiri bernama sanggar Harimau Lintau termasuk silat tertua yang ada di Sumatera Barat dengan metode pelatihan turun temurun dan secara tradisional dengan latihan malam yang tidak menggunakan lampu melainkan hanya menggunakan obor untuk pencahayaan bertujuan untuk menjaga fokus murid untuk belajar silat tradisional ini, murid berlatih selama 3 bulan sebelum bisa tampil diacara resmi.
Sanggar Harimau Lintau memiliki 7 murid yang aktif berlatih karena ketatnya seleksi tidak hanya seleksi yang ketat Sanggar ini masih menggunakan syarat tradisional untuk menerima murid seperti beras satu kilo, uang sebesar lima puluh satu ribu, mempunyai sikap yang sopan, dan masih banyak lagi. Silat dari sanggar Harimau Lintau sendiri hanya berfokus untuk seni dan telah banyak berpartisipasi dalam pembukaan acara-acara besar atau peresmian, Sanggar ini tidak hanya melatih silat tetapi juga ada randai salah satu tradisi asal Minangkabau yang juga mulai punah, dengan latihan yang diadakan dua kali seminggu secara rutin sanggar Harimau Lintau terus berkembang dan melestarikan budaya ini.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui semua latar belakang dari silat tradisional Minangkabau dan juga latar belakang dari sanggar Harimau Lintau, Mahasiswa KKN Unand memutuskan untuk membantu melestarikan salah satu kebudayaan asal Minangkabau yaitu silat tradisional langkah pertama yang mahasiswa KKN ambil adalah melihat bagaimana pelaksnaan pelatihan tersebut berjalan lalu mengikuti pelatihan dan mengambil pelajaran yang bisa didapat dari silat tradisional asal Minangkabau ini dengan langkah pertama ini kami berusaha untuk menimbulkan minat kepada anak muda yang berada di Sumatera Barat untuk mempelajari silat tradisional Minangkabau ini. Lalu anak KKN membuat video singkat tentang pelatihan dan pelatihan silat tradisional ini, langkah ini berfungsi untuk mengenalkan kepada orang yang ada di luar sana tentang apa itu silat tradisional asal Minangkabau. Dengan upaya tersebut anggota KKN Mungo berharap semakin banyak orang yang mau untuk belajar dan melestarikan budaya asal Sumatera Barat ini agar tidak punah.
ADVERTISEMENT