Potensi Indonesia Menjadi Pemain Utama Industri Halal Global

sumber: pixabay.com

Menurut data Global Islamic Economy Report 2020/2021, Industri halal di Indonesia mengalami peningkatan pesat. Pada sektor pariwisata berbasis halal, Indonesia menempati peringkat ke sepuluh, pada industri farmasi Indonesia menempati urutan keenam, dan pada industri fashion Indonesia menempati urutan ketiga. Sedangkan, pada industri makanan halal, Indonesia berhasil menempati urutan keempat setelah sukses memperluas pasar ekspor makanan halal ke negara-negara Organization of Islamic Cooperation.

Kontribusi industri halal terhadap perekonomian nasional sendiri meningkat, dilihat dari peningkatan terhadap PDB 2019 sebesar 24,3% hingga 24,86% pada tahun 2020. Banyak potensi pasar yang dapat dikuasai oleh Indonesia, pasar industri halal dalam negeri sendiri sudah sangat besar. Terlebih jika dapat menguasai pasar global, dengan proyeksi peningkatan penduduk muslim dunia hingga 2,2 miliar pada 2030, tentunya peluang ini tidak boleh dilewatkan.

Dengan ini, pemerintah sudah menyusun strategi dan pedoman perluasan industri halal di Indonesia dengan peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024. Di dukung dengan disahkannya kebijakan sertifikasi halal melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57 Tahun 2021 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal pada Kementerian Agama yang memudahkan sertifikasi halal bagi UMKM. Serta, dilakukannya usaha perluasan klaster pariwisata halal internasional dengan ditetapkannya Serang, Sidoarjo dan Bintan sebagai kawasan industri halal di Indonesia

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat mendorong para pelaku usaha dari berbagai lapisan untuk dapat andil sebagai pemain dalam perkembangan industri halal Indonesia. Di dorong dengan faktor teknologi, halal lifestyle, dan wawasan religious yang semakin berkembang di masyarakat global, tentunya peluang Indonesia untuk dapat menjadi pemain utama dalam industri halal global terbuka luas.