Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bisnis Online: Hormati Budaya Lokal
27 Desember 2024 23:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Safira Suryani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bisnis online telah menjadi salah satu pilar utama perekonomian global dalam era digital yang semakin berkembang, memberikan peluang bagi banyak pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Di tengah kemajuan ini, penting bagi para pelaku bisnis untuk tidak hanya berkonsentrasi pada keuntungan, tetapi juga menghormati dan melestarikan norma, tradisi, dan budaya lokal. Menghormati budaya dalam bisnis online adalah etika dan strategi yang baik untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan komunitas lokal.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, bisnis online tidak hanya memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga berfungsi sebagai katalisator yang kuat untuk mengubah keanekaragaman budaya. Pelaku bisnis dapat menghormati adat, budaya, dan norma lokal dalam operasional mereka dengan cara-cara berikut.
Salah satu cara yang bagus bagi bisnis online untuk menghormati dan melestarikan budaya setempat sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas adalah dengan bekerja sama dengan pengrajin lokal. Dengan bekerja sama dengan mereka, bisnis dapat memanfaatkan keahlian dan kreativitas yang telah diwariskan secara turun-temurun, sehingga produk yang dibuat memiliki makna budaya yang mendalam selain nilai jual. Selain itu, bisnis dapat menawarkan produk yang unik dan asli melalui kolaborasi ini, yang dapat menarik minat pelanggan yang semakin menghargai keaslian dan keberagaman.
ADVERTISEMENT
Memasarkan produk berbasis budaya membantu melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya kepada masyarakat selain mengejar keuntungan finansial. Bisnis online dapat memanfaatkan platform digital untuk menjual barang-barang yang menggambarkan keunikan budaya lokal, seperti kerajinan tangan, makanan tradisional, atau seni pertunjukan. Produk berbasis budaya dapat diakses oleh pelanggan di berbagai belahan dunia melalui pemasaran yang efektif, meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya yang ada. Selain itu, cerita di balik setiap produk dapat diceritakan dengan cara yang menarik melalui penggunaan media sosial dan platform e-commerce, yang memungkinkan hubungan emosional antara pelanggan dan budaya yang diwakili.
Pemasaran menggunakan cerita budaya untuk memperkuat identitas merek dan membangun koneksi emosional antara pelanggan dan barang. Bisnis dapat menarik konsumen yang semakin menghargai keaslian dan keberagaman dengan menyampaikan cerita yang mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan keunikan budaya lokal. Misalnya, sebuah merek dapat memberi konsumen konteks yang lebih dalam dengan menceritakan asal-usul produk, proses pembuatan yang menggunakan teknik tradisional, atau makna di balik motif yang digunakan. Selain itu, cerita-cerita ini dapat disebarluaskan dengan cara yang menarik melalui konten visual dan video, serta interaksi langsung dengan audiens. Dengan menunjukkan komitmen merek terhadap pelestarian budaya, hal ini meningkatkan daya tarik produk dan memperkuat posisi merek di pasar yang kompetitif.
ADVERTISEMENT
Safira Suryani _ 221010500672 _ Prodi Manajemen _ Fakultas Ekonomi dan Bisnis _ Tahun 2024