Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Strategi dalam Pengelolaan Limbah Cair dan Padat
4 Desember 2024 12:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Safira Suryani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah lingkungan yang paling penting saat ini adalah pengelolaan limbah. Volume limbah cair dan padat terus meningkat sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan aktivitas industri. Ini berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, untuk mengelola limbah secara berkelanjutan, diperlukan pendekatan yang efisien. Diharapkan sistem pengelolaan limbah yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan dapat diciptakan melalui pendekatan yang terintegrasi dan partisipatif.
ADVERTISEMENT
Limbah Cair
Limbah cair adalah sisa cair yang dihasilkan oleh manusia dari kegiatan rumah tangga, industri, atau kegiatan lainnya. Seringkali, limbah ini mengandung bahan kimia, bakteri, dan zat berbahaya yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penerapan sistem pengelolaan limbah cair sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
1. Pengumpulan Limbah Cair
Proses pengelolaan dimulai dengan pengumpulan limbah cair dari berbagai sumber, seperti air bekas mandi, mencuci, atau limbah dari proses industri. Pengumpulan ini dilakukan melalui saluran limbah yang terintegrasi dengan sistem pembuangan, memastikan bahwa semua limbah dikumpulkan secara efisien dan tidak mencemari area sekitarnya.
2. Pengolahan Awal
Setelah dikumpulkan, limbah cair akan melalui proses pengolahan awal yang meliputi penyaringan untuk memisahkan partikel padat dari air. Proses ini menggunakan alat penyaring yang dirancang untuk menghilangkan material tersuspensi, sehingga air yang dihasilkan lebih bersih dan siap untuk langkah berikutnya.
ADVERTISEMENT
3. Proses Pengelolaan
Pengelolaan limbah cair dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain:
a. Pengendapan: Proses ini memisahkan bahan yang tidak larut dengan menambahkan elektrolit untuk mempercepat pengendapan partikel-partikel tersebut.
b. Flotasi: Metode ini digunakan untuk menghilangkan partikel yang mengapung di permukaan air, sehingga air menjadi lebih bersih.
c. Proses Biologis: Menggunakan mikroorganisme untuk mengurangi material organik dalam air limbah, sehingga kualitas air meningkat.
4. Pensterilan
Setelah melalui proses pengelolaan, langkah selanjutnya adalah pensterilan untuk menghilangkan patogen. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet atau menambahkan klorin, memastikan bahwa air limbah aman sebelum dibuang ke lingkungan.
5. Pembuangan atau Daur Ulang
Akhirnya, air yang telah diolah harus memenuhi standar kualitas sebelum dibuang ke badan air atau didaur ulang untuk digunakan kembali dalam kegiatan industri atau pertanian.
ADVERTISEMENT
Limbah Padat
Limbah padat adalah sisa-sisa bahan yang tidak dapat digunakan lagi yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, seperti rumah tangga, industri, dan aktivitas umum. Ini mungkin sampah organik, anorganik, atau bahan berbahaya (B3) yang membutuhkan perawatan khusus. Untuk mencegah pencemaran lingkungan dan efek buruknya pada kesehatan masyarakat, pengelolaan limbah padat yang efektif sangat penting.
Tahapan Pengelolaan Limbah Padat
1. Pengumpulan
Proses ini melibatkan pengumpulan limbah dari berbagai sumber, seperti rumah tangga, pabrik, dan tempat umum. Pengumpulan yang terorganisir memudahkan pemisahan dan pengolahan limbah selanjutnya.
2. Pemisahan
Limbah yang telah dikumpulkan dipisahkan menjadi dua kategori utama yaitu organik (seperti sisa makanan) dan anorganik (seperti plastik dan logam). Pemisahan ini bertujuan untuk memudahkan proses pengolahan yang lebih lanjut, sehingga limbah dapat dikelola dengan cara yang lebih efisien.
ADVERTISEMENT
3. Pengolahan
Terdapat beberapa metode pengolahan limbah padat:
a. Sanitary Landfill: Metode ini melibatkan penimbunan limbah dalam lubang yang dilapisi dengan tanah liat dan plastik untuk mencegah pencemaran tanah dan air. Limbah dipadatkan dan ditutupi dengan tanah secara berkala untuk mengurangi bau dan gas berbahaya.
b. Insinerasi: Proses pembakaran limbah padat pada suhu tinggi yang dapat mengurangi volume sampah hingga 90%. Insinerasi juga menghasilkan energi dari panas yang dihasilkan selama pembakaran.
c. Daur Ulang: Limbah padat yang masih dapat digunakan diolah kembali menjadi produk baru. Contohnya, botol plastik didaur ulang menjadi bahan baku untuk produk baru seperti tas atau pakaian.
4. Pembuangan Akhir
Setelah melalui proses pengolahan, sisa limbah yang tidak dapat diolah lagi dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang sesuai dengan standar lingkungan. TPA harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Safira Suryani _ 221010500672 _ Prodi Manajemen _ Fakultas Ekonomi dan Bisnis _ Tahun 2024