Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rudal Flying Ginsu R9X Hellfire : Tidak Meledak, Siap Mencacah
28 November 2023 10:23 WIB
Tulisan dari Alfira Prashanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Serangan rudal bertubi-tubi yang terus bergulir setiap harinya di Gaza, Palestina jelas telah membuat trauma yang mendalam bagi warga setempat. Mereka tidak pernah merasa aman karena mereka sangat menyadari bahwa serangan rudal dapat menyasar mereka kapan saja dan di mana saja, bahkan di lokasi yang seharusnya bisa mereka gunakan sebagai tempat berlindung yang relatif aman. Namun, mimpi buruk panjang warga Gaza nampaknya masih akan terus berlanjut dengan adanya jenis rudal baru yang digunakan Israel untuk menyerang Palestina.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang yang cukup beruntung, apabila terdengar suara ledakan dari rudal yang ditargetkan ke lokasi di dekatnya, mereka masih memiliki kesempatan untuk berusaha menyelamatkan diri, meskipun tetap berisiko tinggi. Lain halnya dengan kondisi warga Gaza saat ini, sejak rudal R9X Hellfire diluncurkan di RS Al Shifa Gaza pada Jumat (10/11/2023) , di mana rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit terbesar yang ada di Gaza dan digunakan oleh warga serta para jurnalis untuk berlindung dan beristirahat.
Peluru kendali (rudal) R9X Hellfire, atau yang kerap disebut dengan “rudal pisau” atau “rudal ninja”, merupakan senjata buatan Amerika Serikat berukuran sekitar 1,62 hingga 1,75 meter dengan berat 45 hingga 48,5 kilogram, yang mana ukuran tersebut setinggi orang dewasa. Rudal yang memiliki nama asli AGM-114R9X ini memiliki jangkauan tembakan hingga 8.000 meter dengan kecepatan mencapai 1,591kilometer per jam. RX9 Hellfire juga membawa logam seberat 45 kilogram di ujungnya tanpa hulu ledak.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya spesifikasi khusus, yaitu kemampuannya menyayat target hingga anggota tubuhnya dapat putus,terpisah-pisah, bahkan hancur tanpa menimbulkan adanya ledakan, senjata ini nampaknya menjadi salah satu senjata penting milik Amerika Serikat. Hal tersebut dapat terlihat dari dirahasiakannya senjata ini sehingga tidak dimasukkan dalam permintaan anggaran 2022 untuk pengadaan rudal Amerika Serikat. Melansir dari Kompas.com, rudal ninja inidikembangkan pada 2011 selama kepresidenan Barack Obama oleh Lockheed Martin dan Northrop Gumman atas permintaan gabungan dari CIA dan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Saking istimewanya, senjata ini tidak diakui secara publik oleh Pentagon serta CIA, karena dianggap sebagai suatu senjata rahasia.
Penggunaan rudal R9X Hellfire yang menghantam RS Al Shifa di Gaza ternyata bukan merupakan yang pertama kali, melainkan rudal ninja ini sudah pernah digunakan untuk menghabisi sasaran, yaitu Ayman Al Zawahiri, yang merupakan pemimpin Al Qaeda, ketika sedang berada di rumah persembunyiannya di Kabul. Rudal R9X Hellfire digunakan untuk melakukan pembunuhan secara presisi dengan risiko dampak kerusakan yang lebih rendah bagi lingkungan sekitarnya, karena rudal ini memungkinkan serangan yang menargetkan suatu individu tanpa menimbulkan kerusakan yang masif.
ADVERTISEMENT
Pada penggunaan rudal R9X Hellfire di tahun-tahun sebelumnya oleh Amerika Serikat, telah dikonfirmasi adanya penggunaan senjata tersebut di tahun 2019 dan 2020 dalam berbagai konflik di Libya, Irak, Afghanistan, Somalia, dan Yaman, serta digunakan dalam belasan kesempatan lain untuk menghabisi target tertentu. Serangan-serangan yang dilakukan Amerika Serikat dengan rudal ninja ini biasanya digunakan untuk melawan para teroris dengan fokus utama pada individu (target) yang sudah dituju dan meminimalisir risiko kerusakan yang meluas bagi warga sipil.
Jika Amerika Serikat menggunakan rudal R9X Hellfire untuk menyerang target yang merupakan seorang teroris, rasanya sangat tidak adil bagi warga Gaza, Palestina, terutama bagi warga sipil yang tidak bersalah. Mereka bahkan sedang ‘mengungsi’ untuk mencari tempat beristirahat yang awalnya mereka kira relatif lebih aman daripada tempat lainnya di Gaza, yaitu Rumah Sakit Al Shifa. Namun, mereka malah menjadi sasaran serangan rudal ninja yang tidak meledak namun siap mencacah tubuh mereka dan melesat ke berbagai arah. Bahkan, hingga saat ini, pihak Israel masih belum mengakui secara resmi terkait penggunaan R9X Hellfire dalam serangan tersebut. Mereka masih berdalih bahwa serangan tersebut tidak menargetkan warga sipil Palestina.
ADVERTISEMENT