Barnum Effect, Haruskah Kita Percaya?

Firda Aulia Rachmasari
Mahasiswa Sastra Inggris UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Konten dari Pengguna
13 Maret 2022 18:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firda Aulia Rachmasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber. https://pixabay.com/ Ramalan Zodiak
zoom-in-whitePerbesar
Sumber. https://pixabay.com/ Ramalan Zodiak
ADVERTISEMENT
Sudahkah anda mendengar soal barnum effect? Istilah ini belum cukup populer di kalangan masyarakat sekarang, namun sangat banyak dijumpai di kehidupan sehari-hari. Lalu apa yang disebut sebagai barnum effect? Barnum effect adalah kondisi psikologis saat seseorang cenderung mempercayai suatu hal atau prediksi yang samar dan belum benar-benar terbukti keabsahannya. Seseorang yang mempercayai hal semacam ini yakin bahwa gambaran serta prediksi yang ia baca atau dengar adalah benar dan tertuju padanya secara personal. Padahal realitanya, deskripsi tersebut berlaku bagi semua orang. Dan nyatanya, barnum effect ini juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Bagaimana bisa?
ADVERTISEMENT
Contoh sederhana dari barnum effect adalah ketika anda membaca ramalan zodiak. Katakan saja bahwa anda adalah seseorang yang mempunyai zodiak Aquarius. Menurut sebuah ramalan, hari ini pemilik zodiak Aquarius akan mendapatkan rejeki yang melimpah dan keberuntungan akan terus menghampirimu. Contoh lain adalah soal perjodohan. Zodiak Aquarius dikatakan cocok dengan zodiak Gemini karena mereka mempunyai tingkat kecerdasan yang sama. Dikatakan bahwa orang dengan dua zodiak ini bisa membicarakan banyak hal mulai hal kecil sampai soal masa depan. Nah, saat seseorang mencocokkan dan merasa bahwa semua ramalan atau deskripsi tersebut adalah benar dan sesuai kepribadiannya, dapat dipastikan bahwa ia terkena barnum effect.
Barnum effect tidak hanya berlaku pada orang yang mempercayai zodiak. Tes MBTI (tes kepribadian), golongan darah, astrologi, ramalan grafologi, dan berbagai tes kepribadian yang dapat mempengaruhi psikologis seseorang dapat digolongkan ke dalam barnum effect. Sebenarnya, deskripsi atau ramalan yang dijelaskan ini ditujukan untuk semua orang dan bukan spesifik ditujukan secara personal kepada seseorang. Tetapi pada realitanya, banyak orang yang percaya bahwa ramalan itu memang benar-benar cocok dan sedang dialami oleh mereka. Padahal, banyak orang di dunia ini yang mungkin juga mengalami hal yang sama dengan ramalan tersebut. Banyak orang berpotensi mengalami hal yang sama dengan apa yang diramalkan tersebut.
ADVERTISEMENT
Efek barnum ini dapat bermanfaat bagi seseorang apabila ‘ramalannya’ merupakan afirmasi dan deskripsi yang bersifat positif. Seseorang akan cenderung denial atau menolak dan tidak setuju dengan deskripsi yang bersifat negatif. Bisa jadi juga orang tersebut akan mencari deskripsi atau ramalan lain yang lebih bagus dan dirasa lebih cocok dengan dirinya. Di sisi lain efek ini dapat berbahaya juga jika seseorang berusaha keras untuk mencocokkan dan mendorong dirinya untuk terlihat sama dengan apa yang dideskripsikan dalam ramalan itu. Hal inilah yang dapat mengganggu lingkungan sekitar. Doktrin yang sudah menempel di dalam diri seseorang ini dapat membuat ia tidak peduli dengan kenyataan dan kepribadiannya yang sesungguhnya. Misalnya, “Aku lho orangnya emang gini. Kan aku INFP”.
ADVERTISEMENT
Lalu, mengapa banyak yang percaya dan mengalami barnum effect ini? Efek barnum ini membuat sebuah ramalan terjadi seolah-olah hanya kepada seseorang atau personal. Hal ini membuat orang merasa bahwa deskripsi ini hanya ditujukan kepada mereka. Banyak orang yang merasa cocok dengan ramalan yang ada karena semua deskripsi yang ada memiliki tingkat kejadian yang tinggi di khalayak umum. Deskripsi tersebut terjadi secara general kepada banyak orang. Orang-orang yang percaya dengan ramalan seperti ini menjadi lebih yakin kalau semua hal yang terjadi dalam hidupnya ditentukan oleh faktor eksternal seperti lingkungan, takdir, maupun keberuntungan yang dapat diperoleh dari ramalan-ramalan seperti horoskop dan kepribadian. Padahal kebenarannya sama sekali belum terbukti secara ilmiah.
Barnum effect sendiri sebenarnya sangat umum terjadi dan dirasakan oleh banyak orang. Banyak juga yang terjebak dalam barnum effect dan merasa bahwa dirinya sangat spesial dan berbeda dengan orang lain. Hal ini tentu saja tidak baik karena merasa bahwa dirinya sendiri ‘lebih’ dan ‘berbeda’ dibandingkan orang lain. Akan tetapi, asalkan seseorang tidak menjadikan ramalan-ramalan tersebut sebagai patokan kepribadiannya, semua tidak akan menjadi masalah. Jadilah diri sendiri dan yakinlah bahwa anda adalah versi terbaik dari diri anda sendiri.
ADVERTISEMENT