Konten dari Pengguna

Merti Dusun: Tradisi Kearifan Lokal Desa Sentul yang Terus Dilestarikan

Firda Nimaya
Mahasiwa Unniversitas PGRI Semarang Pendidikan Sekolah Dasar
15 Desember 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firda Nimaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
kirab Budaya Desa Sentul. Sumber foto : foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
kirab Budaya Desa Sentul. Sumber foto : foto pribadi
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 12 Juli 2024, masyarakat Desa Sentul Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, kembali menggelar tradisi Merti Dusun. Salah satu rangkaian utama dalam tradisi ini adalah kirab budaya, yang selalu dinanti oleh seluruh warga. Prosesi ini dilaksanakan bertepatan dengan 1 Suro atau Muharram sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Kirab budaya di Dusun Sentul berlangsung meriah dan penuh makna. Prosesi dimulai dari Masjid Baiturrahman Desa Sentul dan berakhir di Makam Sasono Loyo Butuh, tempat penyerahan gunungan. Tradisi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok drumband, hingga kesenian tradisional yang memeriahkan suasana.
Makna dan Keunikan Gunungan
Gunungan menjadi simbol utama dalam tradisi Merti Dusun. Tahun ini, terdapat dua jenis gunungan, yaitu gunungan sayuran dan gunungan buah-buahan, yang seluruhnya berasal dari hasil bumi Dusun Sentul. Mayoritas warga Desa Sentul berprofesi sebagai petani, sehingga gunungan ini merepresentasikan keberkahan alam yang mereka nikmati.
Sebelum diperebutkan oleh warga, gunungan setinggi dua meter ini terlebih dahulu didoakan bersama di Makam Sasono Loyo Butuh. Gunungan bukan hanya simbol panen melimpah, tetapi juga wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun sejak zaman nenek moyang dan menjadi warisan budaya yang terus dijaga.
ADVERTISEMENT
Prosesi kirab gunungan dilakukan dengan penuh khidmat, doa, dan harapan akan keselamatan, kesejahteraan, serta harmoni bagi seluruh warga Desa Sentul. Menurut Ibu Erna, salah satu warga Dusun Sentul, "Merti Dusun Sentul yaitu tradisi yang dilakukan warga Dusun Sentul untuk menunjukkan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali pada 1 Muharram. Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi, mendoakan para sesepuh, dan juga melestarikan budaya serta tradisi nenek moyang."
Senada dengan itu, Bapak Widi, warga lainnya, menambahkan, "Kegiatan Merti Dusun diawali dengan gotong royong mengarak makanan dan hasil panen menuju ke makam. Selanjutnya, warga membersihkan makam keluarga masing-masing, dilanjutkan dengan doa bersama, dan acara terakhir adalah makan bersama. Warga sangat senang dan antusias mengikuti acara Merti Dusun karena acara ini menunjukkan rasa syukur."
ADVERTISEMENT
Esensi Merti Dusun: Kebersamaan dan Kearifan Lokal
Merti Dusun tidak hanya menjadi ritual adat, tetapi juga sarana untuk mempererat tali silaturahmi, kekeluargaan, dan gotong royong di antara warga. Dalam tradisi ini, nilai-nilai seperti kebersamaan, keakraban, dan tepa selira begitu kental terasa.
Warga dari berbagai kalangan bersatu padu dalam berbagai kegiatan, mulai dari doa bersama di makam leluhur, pertunjukan seni tradisional seperti kuda lumping dan wayang kulit, hingga kenduri yang melibatkan seluruh masyarakat. Selain sebagai wujud rasa syukur, Merti Dusun juga memiliki dimensi sosial. Tradisi ini sering diiringi dengan kegiatan berbagi hasil bumi dan makanan kepada sesama warga. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
Melestarikan Tradisi untuk Masa Depan
Merti Dusun Desa Sentul adalah cerminan kearifan lokal yang tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga memperkaya keberagaman budaya di Indonesia. Dengan melestarikan tradisi ini, masyarakat Desa Sentul menunjukkan komitmennya dalam menjaga warisan leluhur sekaligus membangun kebersamaan.
Di tengah arus modernisasi, tradisi seperti Merti Dusun menjadi penanda penting bahwa nilai-nilai budaya lokal masih relevan dan patut dipertahankan. Tradisi ini mengajarkan bahwa syukur kepada Sang Pencipta dan harmoni sosial adalah fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan keberlanjutan, Merti Dusun Desa Sentul akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk mencintai dan menjaga tradisi budaya mereka.
ADVERTISEMENT