Kecantikan Datang dari Hati

Firda Budi Utami
Mahasiswa S1 Teknik Telekomunikasi di Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
1 Juli 2022 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firda Budi Utami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
unsplash.com
ADVERTISEMENT
Kecantikan atau Keindahan adalah karakteristik seseorang, hewan, tempat, objek, atau ide yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, makna, atau kepuasan.
ADVERTISEMENT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kecantikan diartikan sebagai suatu keadaan yang enak dipandang, indah, baik, benar atau indah. Kecantikan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.
Pengalaman "Keindahan" sering kali melibatkan interpretasi berbagai entitas dalam keseimbangan dan harmoni dengan alam, yang dapat menimbulkan perasaan tertarik dan ketenangan emosional. Karena ini adalah pengalaman subjektif, sering dikatakan bahwa kecantikan ada di mata yang melihatnya.
Seorang wanita tampaknya disebut "Cantik", sedangkan pria disebut "Tampan" di masyarakat. Sifat dan karakteristik seseorang yang dianggap "Cantik", baik secara individu atau oleh konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi.
Kecantikan Batin, yang mencakup faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (kecantikan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, kesimetrisan wajah, dan struktur kulit wajah.
ADVERTISEMENT
Seperti di Indonesia ini sangat banyak standar kecantikan entah berkulit putih, sawo matang, rambut ikal, rambut lurus, rambut pendek, rambut panjang, entah yang tinggi atau pendek semua mempunyai standar kecantikan tersendiri.
Yang terpenting adalah kecantikan yang tumbuh dari dalam hati atau Inner beauty sangat penting untuk kehidupan kita yang setiap harinya selalu berdampingan dan menjadi mahluk sosial di masyarakat agar bisa memiliki akhlak yang baik dan bisa saling menghargai dengan perbedaan yang ada di lingkungan.
Mengenai halnya dengan keindahan yang ada dalam bumi ibu pertiwi ini, mengagumi budaya dan warisan sejarah di Indonesia. Tanah air dengan masa lalunya yang panjang membuat Indonesia memiliki ratusan bahkan ribuan peninggalan sejarah dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
ADVERTISEMENT
"Tanah Air", personifikasi nasional Indonesia. Hal ini mencerminkan bagaimana bangsa Indonesia memandang seorang Ibu sebagai sosok yang memiliki peran strategis dalam pembangunan suatu bangsa.
Betapa seorang Ibu begitu menginspirasi, sehingga melalui diksi “Ibu Pertiwi”, masyarakat Indonesia mengungkapkan harapannya bahwa kedekatan antara Bumi Khatulistiwa dan rakyatnya seperti kedekatan seorang ibu dengan anaknya. Ya, betapa seorang ibu adalah sosok yang sangat inspiratif.
Dia tidak hanya menginspirasi beberapa orang, tetapi juga sebuah bangsa. Ibu sebagai pengambil keputusan, ibu sekuat batu, dan ibu sebagai embun penyejuk di tengah panasnya dunia.
Dia dituntut untuk membuat keputusan strategis untuk hidupnya, yang akan berdampak besar pada keluarganya. Pilihan profesi di rumah adalah salah satu dari banyak contoh. Ibu sering harus memutuskan peran mana yang akan dimainkan selama keluarga.
ADVERTISEMENT
Menjadi wanita karir, ibu rumah tangga, atau bahkan mengambil kedua peran tersebut. Tidak ada skor sempurna untuk salah satu pilihan, dan tidak ada skor fatal untuk ketiganya. Ini adalah situasi yang biasanya menghasilkan keraguan, kecemasan dan ketakutan.
Namun dengan naluri seorang ibu, ia berhasil memiliki kekuatan luar biasa dalam memutuskan dan menghadapi segala konsekuensinya, serta mengubah setiap situasi menjadi peluang. Tak ada yang bisa memungkiri betapa berat perjuangan sang ibu sejak tugas pertamanya.
Dia dalam keadaan mengandug buah hati selama 9 bulan. Kemudian dia mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan. Dan dia menggadaikan pikiran, hati dan tubuhnya sambil membesarkan generasi mendatang. Tidak mudah untuk menjadi sekuat batu karang, apalagi ketika berbagai gelombang cobaan hidup datang.
ADVERTISEMENT
Berulang kali sang ibu melewati berbagai tantangan demi keluarganya. Ia tetap tegar meski lututnya lelah berdiri tegak dan tetap tersenyum meski mulutnya ingin mengadu. Kekuatan ini membuat seluruh keluarga menjadikannya tempat untuk bercerita, mengeluh, menangis dan meminta nasihat. Ibu tidak hanya kuat, tetapi juga menguatkan.