Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Souvenir Batok Kelapa sebagai Modal Pengembangan Desa Wisata Masaran
25 Agustus 2022 16:31 WIB
Tulisan dari Nuryananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengembangan desa wisata dapat diterapkan dengan menerapkan tiga komponen yaitu something to see, something to do, dan something to buy. Komponen something to see dan something to do biasanya sudah terkonsep dengan baik oleh masyarakat saat perencanaan desa wisata. Namun demikian, komponen something to buy salah satunya souvenir khas terkadang menjadi sesuatu yang sering terlupakan. Padahal souvenir yang khas dan menarik merupakan sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, souvenir juga dapat berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan citra positif suatu daerah tujuan wisata, secara tidak langsung menjadi media promosi bagi para wisatawan akan selalu teringat pada tempat yang mereka kunjungi saat melakukan perjalanan wisata.
ADVERTISEMENT
Melihat permasalahan tersebut, akademisi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) melaksanakan program Pemanfaatan Iptek Bagi Masyarakat (PIKAT) di Desa Masaran, Kabupaten Trenggalek dengan Judul “Pelatihan Souvenir Crafting Kura-Kura Dari Batok Kelapa Khas Kepada Perempuan Pokmaswas Desa Masaran, Trenggalek”. Kegiatan ini menjadi bukti nyata UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengabdi dan membangun kepariwisataan Indonesia. Selain dosen, mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah diterimanya selama di perkuliahan ke kehidupan nyata. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan pariwisata.
Ketua Program PIKAT, Garsione Agni Andrea, mengatakan “Pembuatan souvenir dari batok kelapa menjadi sesuatu yang sangat potensial dikembangkan di Desa Masaran, karena didesa ini dipenuhi dengan pohon kelapa yang selama ini buahnya dijual ke pabrik pengolahan santan kelapa tetapi sabut dan batoknya tidak dimanfaatkan. Padahal batok kelapa bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi jika dikembangkan menjadi cinderamata seperti gantungan kunci”.
ADVERTISEMENT
Kegiatan PIKAT dilakukan dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan penyuluhan untuk meningkatkan skill dan knowledge Pokmaswas mengenai potensi pengembangan pariwisata melalui industri kreatif pariwisata dalam meningkatkan perekonomian anggota perempuan Pokmaswas Mutiara Laut Sumbreng di Desa Masaran. Selain itu juga dilakukan praktek pembuatan dan pengemasan (packaging) “Souvenir Crafting Kura-Kura” berbahan batok kelapa dan sabut kelapa kepada anggota perempuan Pokmaswas. Pada kesempatan ini juga pihak UPN “Veteran” Jawa Timur memberikan bantuan peralatan sebagai modal awal Pokmaswas untuk mengembangkan “Souvenir Crafting Kura-Kura”.
Barudin, selaku Ketua Pokmaswas Mutiara Laut Sambreng, pada pelatihan tersebut mengucapkan terima kasih kepada UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan pelatihan dan bantuan peralatan kepada masyarakat. “Pelatihan dan pendampingan yang diberikan tentunya sangat bermanfaat kepada masyarakat terutama dalam pengembangan pariwisata secara khusus terkait industri kreatif yang nantinya akan dikembangkan”. Kemudian Asrofi, selaku perwakilan masyarakat, juga menyampaikan hal yang sama, “Pelatihan dan bantuan peralatan ini akan meningkatkan pengetahuan dan semangat masyarakat untuk terus berkreasi mengembangkan Desa Wisata Masaran”.