Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penggunaan Integrasi Bahasa dalam Novel Anak Rantau Karya Ahmad Faudi
18 Desember 2022 21:34 WIB
Tulisan dari Firdha Vatika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam ulasan kali ini saya akan membahas salah satu karya sastra indonesia yaitu Novel Anak Rantau karya Ahmad Faudi yang akan ulas kedalamannya. Ahmad Fuadi adalah seorang penulis yang lahir di Buyur, kampung kecil di pinggir Danau Maninjau, tidak jauh dari kampung ulama sastrawan Buya Hamka. Namanya semakin terkenal setelah menerbitkan Trilogi Novel best seller : Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, dan Rantau 1 Muara. Trilogi novel tersebut membuat Fuadi meraih berbagai penghargaan yang luar biasa. Kesuksesan yang diraih menumbuhkan semangat bagi Fuadi untuk terus menulis. Dan kini, Fuadi hadir dengan novel barunya, Anak Rantau.
ADVERTISEMENT
Dalam Novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi, menceritakan tokoh Hepi yang datang dari kota merantau ke kampung halaman ayahnya yaitu Sumatera Barat. Hepi merupakan seorang anak remaja yang telah terbiasa hidup di kota besar, namun harus mengalami perubahan untuk hidup di kampung.
Sebelumnya untuk kalian yang belum mengenal apa itu integrasi bahasa? Integrasi adalah bahasa dengan unsur-unsur pinjaman yang digunakan dan dianggap sebagai warga bahasa itu. Adopsi elemen dari bahasa lain untuk di integrasi ke dalam beberapa bahasa memerlukan waktu dan tahapan yang relatif lama. Pertama, penutur menggunakan unsur bahasa lain sebagai unsur pinjaman dalam tuturan nya karena dianggap perlu, misalnya. Jika unsur asing yang digunakan kemudian dapat diterima dan digunakan oleh orang lain, maka unsur tersebut berstatus unsur integral.
ADVERTISEMENT
Dalam ulasan ini saya memiliki sumber data berupa Novel Karya Ahmad Fuadi yang berjudul Anak Rantau dan apabila di kelompok kan berdasarkan jenis datanya, yaitu (1) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber utama. Data primer dari penelitian ini adalah kutipan-kutipan mengandung gejala integrasi bahasa yang peneliti temukan dalam Novel Ahmad Fuadi yang berjudul Anak Rantau; dan (2) data sekunder adalah data yang sudah tercatat dalam buku atau suatu laporan dari sumber yang sudah ada. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data yang bersumber dari berbagai buku referensi yang bersifat teoretis, skripsi dan jurnal penelitian yang relevan. Sementara analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah hasil analisis yang saya temukan dalam Novel Anak Rantau karya Ahmad Faudi :
• Surga – atau sorga berasal Bahasa Jawa, bahasa Arab Jannah, bahasa Sanskerta yang artinya tempat berkumpulnya orang-orang yang berbuat kebaikan. (Hal 43)
• Malaikat – berasal dari Bahasa Arab Malak atau Mala’ikah artinya makhluk surgawi. (Hal 40)
• Maut – berasal dari Bahasa Arab Mawt yang artinya kematian. (Hal 12)
• Muazin – atau Mu’azzin dalam Bahasa Arab Mu’addin artinya orang yang mengumandangkan adzan. (Hal 11)
• Bus – berasal dari kata Omnibus yang artinya kendaraan yang dirancang untuk menumpang banyak penumpang. (Hal 5)
• Mihrab – berasal dari bahasa Arab yang artinya tempat kecil yang ada di dinding paling depan masjid atau mushola. (Hal 3)
ADVERTISEMENT
• Alat pengisap debu – terjemahan konsep dari kata bahasa Inggris Vacuum Cleaner ke dalam Bahasa Indonesia. (Hal 19)
• Garuda – berasal dari kata Sanskerta, Bahasa pali Garula yang artinya di negara Indonesia yaitu Lambang. (Hal 14)
Hasil analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa Novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi cukup banyak mengandung integrasi bahasa. Berdasarkan temuan data, terdapat sebanyak 40 (empat puluh) integrasi bahasa yang didominasi oleh jenis integrasi visual, dan sebagian besar integrasi bahasa di Novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi memiliki asal kata dari Bahasa Inggris.