Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tantangan Cyber Public Relations Korporasi di Era Disrupsi
11 Mei 2021 19:34 WIB
Tulisan dari Firgi Nurdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi komunikasi seperti internet telah membuat para pelaku public relations memanfaatkan teknologi. Karena perkembangan teknologi komunikasi pada saat ini memang sudah tidak dapat dihindarkan oleh kalangan siapa pun termasuk para pelaku public relations di dalam sebuah korporasi.
ADVERTISEMENT
Public Relations dalam memanfaatkan media pada saat ini, tentunya disebut dengan Cyber Public Relations. Melalui penerapan konsep Cyber Public Relations ini, Public Relations dapat memainkan peran yang lebih luas, selain sebagai sarana publisitas seperti penyebaran informasi juga dapat dimanfaatkan untuk membentuk dan membangun citra yang positif bagi korporasi (perusahaan) (Onggo, 2004:7).
Public Relations digambarkan sebagai divisi atau bagian yang memiliki tujuan untuk memperoleh kepercayaan dari publiknya serta memengaruhi persepsi publik mengenai citra perusahaan. Kegiatan Cyber Public Relations merupakan manajemen modern dari Public Relations yang memaksimalkan peran teknologi informasi, yaitu berperan dalam melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) untuk tujuan menciptakan saling pengertian (mutual understanding).
Saling menghargai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual confidance), menciptakan goodwill, memperoleh dukungan publik (public support) dan sebagainya demi citra yang positif bagi perusahaan (corporate image) (Iriantara, 2006:9).
ADVERTISEMENT
Memasuki perkembangan teknologi komunikasi saat ini terdapat perubahan dari praktik Public Relations pada 20 tahun yang lalu sampai pada saat sekarang ini. Situasi dan perubahan pada korporasi turut mendorong bagaimana peran Public Relations, sehingga tidak bisa lagi melakukan aktivitas program Public Relations seperti biasanya. sejalan dengan revolusi industri, terjadi tantangan dan peluang bagi pelaku Cyber Public Relations di era disrupsi. Era disrupsi ialah perubahan yang di dorong oleh inovasi dan sains.
Teknologi komunikasi pada saat ini bisa juga terjadi di dunia korporasi. Perubahan disruptif menumbangkan sistem yang berlaku hingga akhirnya terjadi perubahan mendasar yang tidak boleh diabaikan, artinya, korporasi pada saat ini tidak terlepas dari ancaman disrupted bila tidak segera melakukan perubahan dan menyesuaikan peranannya di dunia korporasi, faktanya seperti pertarungan korporasi (perusahaan) transportasi online dengan korporasi transportasi online lainnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Publik tidak pernah menduga sebelumnya bahwa transportasi berbasis online yang populer dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan mobilitas publik berhasil ditingkatkan kemanfaatannya dengan sistem aplikasi berbasis internet.
Dampaknya publik menjadi lebih mudah untuk mendapatkan layanan transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau, yang lebih tidak terduga layanan transportasi online yang tidak sebatas sebagai alat alternatif untuk bepergian ke mana saja untuk publik, akan tetapi juga merambah hingga bisnis layanan antar (onlinedelivery order). Dengan kata lain perkembangan teknologi telah membawa perubahan yang besar terhadap peradaban manusia dan ekonomi.
Menurut Kasali (2017) disrupsi tidak hanya bermakna fenomena perubahan hari ini (today change) tetapi juga mencerminkan makna fenomena perubahan hari esok (the future change). Perubahan di era disrupsi pada hakikatnya tidak hanya berada pada cara atau strategi tetapi juga pada aspek-aspek fundamental bisnis.
ADVERTISEMENT
Domain era disrupsi merambah dari mulai struktur biaya, budaya hingga pada ideologi industri. Implikasinya, pengelolaan bisnis tidak lagi berpusat pada kepemilikan individual, tetapi menjadi pembagian peran atau kolaborasi atau gotong royong dalam sebuah korporasi di era disrupsi.
Kemudian, Cyber Public Relations di era disrupsi harus memiliki keterampilan dasar dalam bidang komunikasi, namun juga dituntut untuk memiliki pola pikir terbuka, dan memiliki kompetensi komunikasi kreatif, kolaboratif dan komunikatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh korporasi.
Kompetensi tersebut perlu dikuasi oleh divisi Cyber Pulic Relations dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi seperti media online. Mengingat, saat ini tidak ada sektor yang mampu bertahan dari era disrupsi saat ini tanpa mau berubah dan meninggalkan cara-cara lama yang sudah ketinggalan zaman.
ADVERTISEMENT
Era disrupsi ini memunculkan tantangan dan peluang yang harus segera dilaksanakan dengan cepat dan tepat, sebelum tersaingi oleh korporasi yang lain dalam bidang yang sama tentunya.
Tantangan terbesar bagi Cyber Public Relations korporasi saat ini bagaimana agar citra dan eksistensi perusahaan dapat bertahan di tengah era disrupsi saat ini. Korporasi yang mengetahui tantangan tersebut menjadi sangat peduli dengan perkembangan teknologi komunikasi dan mengetahui perubahan drastis dalam perilaku kebutuhan konsumen publik terhadap perusahaan.
Kemudian Cyber Public Relations di era disrupsi, ialah melakukan pembenahan dengan berinvestasi pada penggunaan teknologi komunikasi terkini, dan melatih divisi Cyber Public Relations dalam menguasai teknologi komunikasi dan informasi seperti memanfaatkan media online dan media sosial dalam mempromosikan koroprasi melalui kampanye pelestarian lingkungan dan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat.
ADVERTISEMENT