Konten dari Pengguna

Pengaruh Zat-Zat Alkohol Terhadap Kesehatan Mental Remaja

Firliana
Mahasiswi Universitas Brawijaya
2 Januari 2023 21:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi remaja meneguk alkohol. Foto: pixels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi remaja meneguk alkohol. Foto: pixels.com
ADVERTISEMENT
Apa yang terbesit di benak anda ketika mendengar kata Vodka, Wiski, Rum, Soju dan Anggur Merah? Minuman keras, minuman beralkohol, minuman pereda stres? Tepatnya, minuman-minuman tersebut merupakan minuman yang mengandung senyawa alkohol dan etanol yang dihasilkan dari teknik penyulingan.
ADVERTISEMENT
Kita pasti tidak asing lagi mendengar bahwa alkohol dapat meredekan stres, di mana efek memabukkan yang dihasilkan dari penggunaan alkohol digadang dapat membuat kita melupakan masalah dan menenangkan pikiran. Informasi ini tentunya memicu anak-anak muda untuk mencoba minuman yang satu ini dengan alasan ingin melupakan masalah hidupnya sejenak.

Alkohol Pereda Stres

Masalah yang terjadi dikehidupan remaja adalah hal yang wajar. Kita pasti akan mengalami itu atau mungkin telah melewati masa itu. Tubuh kita secara otomatis akan memproses hal tersebut dengan memicu hormon adrenalin. Hormon adrenalin yang meningkat dapat menyebabkan stres berlebihan sehingga terkadang kita akan merasa kesulitan untuk mengambil keputusan. Untuk mengurangi hal tersebut dibutuhkan ketenangan pikiran dan mental sehingga tubuh kita akan merasa rileks dalam melakukan aktivitas.
ADVERTISEMENT
Agar merasa tenang hormon yang dibutuhkan tubuh kita adalah hormon dopamin, di mana hormon ini dapat meningkatkan suasana hati dan membuat pikiran menjadi lebih rileks. Alkohol sendiri memiliki zat yang dapat mengeluarkan hormon dopamin dari dalam tubuh kita. Hormon inilah yang membuat tubuh dan pikiran kita terasa lebih ringan. Maka dari itu, banyak orang atau anak muda sekarang menganggap bahwa alkohol dapat menenangkan pikiran. Siapa sih yang tidak ingin menghilangkan stres dengan cara yang instant? yaitu hanya dengan meneguk minuman.

Zat-Zat Alkohol bagi Kesehatan Mental

Meskipun alkohol dapat menghasilkan hormon dopamin, namun dopamin yang didapatkan dari penggunaan alkohol biasanya berada di dalam kadar yang berlebihan. Hal inilah yang justru dapat memunculkan efek negatif bagi tubuh kita, secara tidak sadar kita akan berperilaku agresif dan memiliki kontrol yang rendah terhadap diri sendiri. Lho... bukannya menghilangkan stres, malah menghilangkan kesadaran diri kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, ketika kita mengonsumsi alkohol maka kita akan memasukkan zat-zat yang besifat adiksi dan membuat ketergantungan ke dalam diri kita. Zat alkohol ini secara perlahan akan merusak fungsi otak dan membuat otak menyusut, sehingga kinerja otak akan menurun. Selain itu, alkohol juga memiliki kandungan zat etanol yang bila dikonsumsi akan merusak Lobus Frontal kita atau bagian otak yang dapat mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, dan kepribadian.
Ketika hal ini terjadi maka fungsi kimia otak kita yang mengatur mood dan emosi akan rusak dan dapat memicu gejala depresi. Walaupun alkohol memang terbukti dapat menghasilkan hormon dopamin, namun minuman ini sangat tidak disarankan untuk dikonsumi terutama bagi para remaja.
ADVERTISEMENT
Menurut Jurnal Psikologi, para remaja yang kecanduan alkohol memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan tindakan bunuh diri dan mengalami kecemasan sosial. Hal ini tentunya juga akan memengaruhi kehidupan sosial mereka. Alkohol yang awalnya dijadikan alat untuk menghilangkan stres justru akan merusak kondisi mental. Oleh karena itu, alkohol bukanlah jalan yang tepat untuk mengesampingkan masalah yang ada, justru minuman ini hanya akan merusak tubuh dan kehidupan kita secara perlahan.
Alkohol memang memberikan sensasi menyenangkan namun kesenangan tersebut hanya bersifat sementara dan justru menghancurkan selamanya. Daripada kita bergantung pada minuman yang sudah jelas dapat merusak, lebih baik kita melakukan kegiatan-kegiatan positif yang ada. Namun, jika masalah terus berlanjut maka sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog atau konselor kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Wardah, F. R., & Endang, R. S. (2013). Pengaruh Ekspektansi pada Minuman Beralkohol terhadap Konsumsi Minuman Beralkohol. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 2(02).
Utina, S. S. (2012). Alkohol dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental. Jurnal Health and Sport, 5(2).