Konten dari Pengguna

Paul Kiparsky: Implementasi Keselarasan antar Elemen Linguistik dalam Fonologi

Firly Nur Aliifah
Seorang mahasiswi Sastra Inggris di Universitas Airlangga. Saya ingin bergelut di bidang linguistik serta ingin berkontribusi besar terhadap perkembangan linguistik di Indonesia.
5 Desember 2020 10:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firly Nur Aliifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yuk Mengulik Sosoknya!
Apabila membicarakan salah satu tokoh linguistik modern, Paul Kiparsky cocok berada di depan jalur. Linguistik adalah salah satu ranah ilmu yang menitikberatkan pada kebahasaan dan penggunaanya. Beliau banyak menaruh kontribusi penuh untuk bidang yang senang ia geluti. Rene´ Paul Victor Kiparsky atau yang lebih dikenal sebagai Paul Kiparsky merupakan linguis kontemporer, aktif mengajar di Stanford University, dan sering menjadi dosen tamu di berbagai acara kehormatan. Linguis ini lahir di kota Helenski, Finland pada 28 Januari 1941.
Paul Kiparsky. Sumber: https://web.stanford.edu/~kiparsky/
zoom-in-whitePerbesar
Paul Kiparsky. Sumber: https://web.stanford.edu/~kiparsky/
ADVERTISEMENT
Obsesi terhadap Kajian Linguistik
Dunia linguistik sudah menjadi kegemaran pribadi maupun keluarga Kiparsky. Pasalnya, obsesi ini turun-temurun dari sang ayah, Alexander Kiparsky (1904–1983). Alex dikenal sebagai ahli bahasa untuk bukunya tentang aksen bahasa Rusia dan tata bahasa sejarah tiga volume bahasa Rusia. Jejak karier Paul Kiparksy ternyata melanjutkan tradisi keluarga. Beliau Setelah belajar di Alabama College dan Universities of Helsinki and Minnesota, Kiparsky menerima gelar PhD ada tahun 1965 dari MIT. Selama dua dekade dia mengajar di MIT, dan sejak 1984 dia mengajar di Stanford Universities, di mana dia adalah Bass Professor in the School of Humanities and Sciences. Di antara penghargaan lainnya ia pernah menjabat sebagai Collitz Professor dari Linguistic Society of America (1973), dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Go¨teborg University (1985) dan Konstanz University (2008), dan menerima Alexander von Humboldt Prize (1993). Dia telah mengarahkan lebih dari tiga puluh disertasi di berbagai bidang sebagai puisi, perubahan bahasa, teori semantik dan sintaksis, dan setiap bidang fonologi dan morfologi.
ADVERTISEMENT
Karya Kiparsky di bidang linguistik sangat luas dan mendasar. Dia telah mendefinisikan ulang tidak kurang dari empat bidang linguistik (sejauh ini) dan memberikan kontribusi besar ke beberapa lainnya, terutama studi semantik dan studi Panama. Beberapa judul dari karya beliau:
Namun, penulis sangat tertarik dengan publikasi beliau mengenai Lexical-Morphology and Phonology.
Keselarasan Leksikal-Morfologi dan Fonologi yang Mengikat
Kita terkadang sebagai pengguna bahasa seringkali menyepelekan unit-unit dalam bahasa itu sendiri. Bahasa Inggris memang tercatat salah satu bahasa yang dipakai di berbagai belahan dunia. Namun, tidak banyak yang mengerti akan ilmu bahasa seperti filologi dan linguistik. Memang tidak disangka elemen-elemen dalam linguistik seperti Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, dan Pragmatik menjadi satu kesatuan bahasa yang memiliki makna di setiap kata, kalimat, paragraf, maupun teksnya. Dalam buku beliau menjelaskan antara lain pembentukan nomina, relasi antara nomina dan alterasi fonologi, serta makna tiap kata setelah melalui proses tersebut.
ADVERTISEMENT
Menargetkan hubungan leksikologi dan morfologi bahasa Inggris memang bukan perkara mudah. Melalui sebuah bacaan Lexical Morphology and Phonology karya Paul Kiparsky, penulis berharap pembaca akan paham dengan unit-unit kecil dari bahasa dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dari buku tersebut.
Morfologi merupakan studi yang menjabarkan tentang struktur inti pada kata disebut morfologi. Morfologi dapat dianggap sebagai sistem penyesuaian dalam bentuk kata yang berkontribusi pada penyesuaian cara penutur bermaksud menafsirkan ucapan mereka. Kita dapat asumsikan bahwa morfologi adalah bagian terkecil dalam bahasa yang mempunyai arti. Jika kita urutkan dari bagian terkecil ke terbesar menjadi: morfem – fonem – kata – frasa – klausa – kalimat – paragraf – teks. Dalam morfologi bahasa Inggris kita mengenal content words (open class words) dan function words (closed class words). Kelas kata terbuka kita dapat menggabungan nomina, verba, adjektiva, dan adverbia dalam satu golongan. Sedangkan untuk kelas kata tertutup kita masukkan kata kerja bantu (auxiliary verbs), preposisi, artikel, konjungsi, dan kata ganti orang (pronouns). Kebanyakan orang tahu bagaimana kata-kata terbentuk. Contoh, kita tambahkan afiks (imbuhan) pada kata dasar untuk membuat kata baru/makna baru. Dalam bahasa Inggris ada empat jenis afiks: prefiks, sufiks, infiks, sirkumfiks. Begitupun ada dua afiks yaitu derivational afiks dan inflectional afiks.
ADVERTISEMENT
Leksikologi ialah bidang ilmu bahasa yang mempelajari kosa kata yang menjadi landasan teoritis bagi leksikografi, yakni ilmu tentang cara penyusunan kamus (Doroszewski, dalam Suryani NS 2009). Menurut Wolfgang Klein, dalam jurnal berjudul “Lexicology and Lexicography”, disebutkan bahwa ada beberapa jenis leksikal dalam bahasa Inggris itu sendiri. Mereka terdiri atas:
1. phonological properties, yaitu bagaimana cara mengucapkan unit leksikal; terdiri atas bunyi, struktur suku kata, aksen, dan nada;
2. graphematic properties, yang mana mengkategorikan bagaimana unit leksikal ditulis (penulisan);
3. morphosyntactic properties, mengelompokkan bagaimana unit tersebut dapat menjadi bagian dari ungkapan kompleks; pada dasarnya, bagian ini fokus pada kelas kata, paradigma infleksional, dan hubungan pemerintah;
4. semantic properties, fokus pada ‘makna leksikal’ dari satu unit; bagaimana kontribusi yang membangun suatu makna.
ADVERTISEMENT
Beberapa unit leksikal tanpa makna leksikal, seperti sebagai lontaran dalam bahasa Inggris. Kebanyakan para ahli linguistik menetapkan ‘zero elements’, yang berarti beberapa unit dengan morphosyntactic dan semantik namun tanpa fonologi (seperti kata ganti orang yang kosong / empty pronouns); biasanya ini terjadi pada gramatikal bukan di leksikon.
Hubungan leksikal dengan morfologi. Sumber: Lexical Morphology and Phonology, Paul Kiparsky.
Dari tiga level pada gambar di atas menunjukkan bahwa, level 1 meliputi afiks yang melekat dengan “+ boundary”. Pada level ini meliputi derivational afiks seperti -al, -ous, -ity, -th dan inflectional sufiks seperti kept, met, hidden, children, indices, dan perubahan kata dasar seperti teeth, bleed, bathe, lice. Pada level 2 terdapat #- boundary derivation dan compounding. Derivational sufiks seperti -hood, -ness, -er, -ism, -ist masuk ke dalam level ini.
ADVERTISEMENT