Merawat Mata Air Merawat Kehidupan

Firman Fajar Wiguna
Mahasiswa S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret
Konten dari Pengguna
5 Desember 2021 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firman Fajar Wiguna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aliran air dari mata air/Foto : Firman Fajar Wiguna
zoom-in-whitePerbesar
Aliran air dari mata air/Foto : Firman Fajar Wiguna
ADVERTISEMENT
Dalam tubuh manusia 70% berisi air. Air adalah hal yang paling penting bagi kehidupan manusia. Bahkan bumi ini 71% permukaannya adalah air. Tanpa air maka kehidupan itu tidak akan ada. Mata air sebagai titik munculnya air dari dalam ke permukaan bumi kemudian mengalir ke sungai-sungai.
ADVERTISEMENT
Air sebagai sumber kehidupan harus kita rawat dan dijaga keberlangsungannya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga keberlangsungan air yaitu melalui perawatan mata air. Dari mata air itu kemudian air dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk minum, mandi, mencuci, dsb.
Sangat disayangkan apabila keberadaan mata air tidak terawat, ini berarti manusia belum memiliki kesadaran hidup yang lebih. Terlebih beberapa kasus yang lebih parah adalah tempat mata air tersebut ditutup keberadaannya untuk mendirikan rumah, hal ini sama saja menutup kehidupan itu sendiri. Orang dahulu paham mengenai budaya menanam, karena mereka tahu kebutuhan hidup mereka baik itu oksigen untuk bernafas, air untuk minum, buah-buahan untuk kecukupan vitamin dalam tubuh. Maka dari itu, mereka menanam bukan dari perintah melainkan kesadaran akan hidup.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga itu semua perlu kesadaran diri yang tinggi dan pemahaman konsep kehidupan. Sebagaimana yang dilakukan kelompok Tejhanyana di kabupaten Purbalingga. Dari tahun 2015 mereka mulai bergerak untuk merawat mata air dengan menanam tumbuhan di sekitar mata air. Hal ini mereka lakukan dengan penuh rasa untuk membentuk sebuah laku. Proses-proses yang mana manusia tidak mengetahui bagaimana detailnya, dari ketidaktahuan itulah muncul semangat-semangat melakukan sesuatu yang mampu dilakukan manusia untuk menjaga air. Tumbuhan yang ditanam di sekitar mata air seperti pohon beringin dan palem-paleman. Kerja-kerja yang dilakukan oleh Tejhanyana murni dari anggota-anggota di dalamnya. Jadi, biaya untuk membeli bibit tumbuhan semuanya dari iuran anggota.
Selama tujuh tahun hingga kini tahun 2021 mereka sudah menyambangi ratusan mata air di kabupaten Purbalingga. Sayang sekali pandemi covid-19 dua tahun ini membuat gerakan merawat mata air terpaksa harus ditunda. Kesadaran diri akan pentingnya merawat kehidupan perlu ditingkatkan, salah satunya melalui merawat keberadaan mata air dan menjaga kelangsungan ekosistem yang ada di bumi.
ADVERTISEMENT