Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bitcoin, Blockchain, dan Masa Depan Keuangan Indonesia
16 September 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Firman Fery Irawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masa depan keuangan Indonesia semakin erat dengan teknologi Bitcoin dan blockchain. Hal ini tidak dapat dielakkan mengingat, menurut pernyataan Indodax dalam berita Antaranews (02/07/2024), industri kripto terus berkembang di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah total investor kripto di Indonesia telah mencapai 20,16 juta orang hingga April 2024.
ADVERTISEMENT
Beberapa poin di atas menunjukkan minat yang tinggi terhadap inovasi ini. Teknologi blockchain sendiri semakin diakui sebagai pilar penting dalam pengembangan ekonomi digital, dengan potensi besar untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi, khususnya di sektor transaksi keuangan. Adopsi yang luas ini membawa harapan baru bagi transformasi sistem keuangan di Indonesia, sekaligus tantangan dalam menyesuaikan regulasi.
Apa itu Bitcoin?
Bitcoin adalah mata uang digital yang diciptakan pada tahun 2009 oleh sosok misterius yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto. Makalah putih (whitepaper) proyek Bitcoin pertama kali diterbitkan pada 31 Oktober 2008. Berbeda dengan mata uang konvensional yang diatur oleh pemerintah atau bank sentral, Bitcoin menggunakan sistem terdesentralisasi, yang berarti tidak ada pihak tunggal yang mengontrolnya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Bitcoin berfokus pada sistem pembayaran terdesentralisasi yang tidak bergantung pada pihak tertentu. Hal ini membuat Bitcoin bersifat terbuka dan terverifikasi.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan Bitcoin dan melakukan transaksi. Pertama, melalui penambangan Bitcoin (mining). Proses ini melibatkan penggunaan perangkat keras khusus untuk menyelesaikan masalah matematika yang kompleks sebagai imbalannya, penambang akan mendapatkan Bitcoin.
ADVERTISEMENT
Kedua, melalui transaksi Bitcoin. Transaksi ini dilakukan menggunakan dompet digital dengan alamat unik untuk mengirim atau menerima Bitcoin. Platform pertukaran (exchange) resmi adalah salah satu cara populer untuk melakukan transaksi Bitcoin. Selain itu, transaksi futures juga semakin populer saat ini.
Siap Hadapi Perubahan? Kenali Blockchain Sekarang!
Berdasarkan publikasi ilmiah yang telah diterbitkan oleh Universitas Binus , pengertian blockchain secara sederhana, pengertian blockchain adalah suatu sistem penyimpanan transaksi digital. Blockchain akan melakukan pencatatan secara permanen terhadap setiap transaksi yang dilakukan. Sistem tersebut terletak dalam sebuah database publik yang disebut dengan ledger atau buku besar. Buku besar ini bersifat terdistribusi; transaksi disimpan dalam blok dan tersebar di jaringan peer-to-peer di mana setiap node menyimpan salinan buku besar.
ADVERTISEMENT
Sehingga dalam ringkasan singkat Blockchain adalah teknologi buku besar digital yang terdesentralisasi. Teknologi blockchain tidak hanya mendukung mata uang kripto seperti Bitcoin, tetapi juga memiliki beragam aplikasi lain, seperti kontrak pintar dan pelacakan rantai pasokan.
Jadi apa simulasi hubungan antara Bitcoin dengan Blockchain ini, bayangkan Anda memiliki buku tabungan di bank. Catatan transaksi Anda hanya tersimpan di server bank. Jika server bank diretas, data transaksi Anda berpotensi berubah atau bahkan hilang. Namun, jika Anda menggunakan Bitcoin, catatan transaksi Anda didistribusikan ke ribuan komputer di seluruh dunia. Hal ini membuat data transaksi Anda jauh lebih aman karena sangat sulit untuk mengubahnya secara serentak di semua komputer tersebut.
Regulasi Cryptocurrency serta Potensi Sektor Keuangan Masa Depan di Indonesia
Di Indonesia, cryptocurrency berada dalam pengawasan beberapa lembaga. mengutip berita Investor ID (09/08/2024) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan bertanggung jawab atas pengawasan aset kripto mulai Januari 2025, fokus pada perlindungan konsumen dan aspek investasi terkait cryptocurrency, serta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) berperan mengatur perdagangan cryptocurrency sebagai komoditas, seperti emas atau minyak, dan memberikan izin kepada platform-platform yang ingin beroperasi di bidang ini.
ADVERTISEMENT
Bagi para investor cryptocurrency di Indonesia, ada kewajiban pajak yang perlu diperhatikan. Keuntungan yang diperoleh dari perdagangan cryptocurrency dikenakan Pajak Penghasilan (PPh), dan transaksi jual belinya juga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Regulasi cryptocurrency di Indonesia memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan sektor keuangan negara. Di satu sisi, regulasi yang jelas dapat mendorong inovasi teknologi blockchain dan menarik minat investor. Namun, di sisi lain, volatilitas yang tinggi dan potensi risiko keamanan juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menyeimbangkan antara mendorong pertumbuhan industri cryptocurrency dengan melindungi konsumen dan menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
Indonesia di Era Blockchain: Siap atau Tidak?
Indonesia dalam hal ini pihak pemerintah bersama masyarakat perlu segera merumuskan regulasi yang jelas dan komprehensif serta Adaptif secara responsif terkait cryptocurrency untuk melindungi konsumen, mencegah penyalahgunaan, serta mendorong pertumbuhan industri secara berkelanjutan, dengan rincian sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency di tingkat regional maupun global. Masa depan yang cerah menanti kita jika kita mampu mengelola tantangan dan peluang yang ada dengan bijak.
ADVERTISEMENT