Mahasiswa UMM Kenalkan Teknologi Lampu Pintar pada Warga Desa

Firman Hakiki
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
22 Januari 2022 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firman Hakiki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bapak Eko Sasmito Hadi (tenggah) memimpin penutupan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Sumber: foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Bapak Eko Sasmito Hadi (tenggah) memimpin penutupan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Sumber: foto pribadi
ADVERTISEMENT
Bertempat di kantor desa Sumbersekar dengan dipimpin oleh bapak Eko Sasmito Hadi selaku sekertariat desa, kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi ditutup.
Kelompok PMM 51 membagikan masker kepada warga dari rumah ke rumah. Sumber: foto pribadi
Mengingat kembali program kerja yang telah dilaksanakan oleh kelompok PMM 51 gelombang 17 dengan mengusung tema Membangun Desa Sehat dan Berteknologi diantaranya ialah penekanan kepada warga untuk selalu menjaga protokol kesehatan akan bahaya covid-19, lalu dilakukan edukasi tentang bahaya listrik, dan pengenalan tentang teknologi masa kini yang dapat mempermudah kegiatan sehari-hari.
Proses pemasangan alat penggatur lampu otomatis pada fasilitas desa. Sumber: foto pribadi
Kelompok PMM 51 memperkenalkan teknologi lampu pintar pada warga. Berlangsung di Dusun Banjar Tengah, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, mahasiswa UMM menjelaskan tentang prinsip kerja alat pengatur lampu otomatis dan komponen yang digunakannya, dijelaskan pula tentang proses perangkaian alat hingga proses instalasi dengan baik dan aman. Sesuai dengan rencana awal, alat tersebut berhasil dipasang dibeberapa titik di desa seperti tempat posyandu, pos ronda, dan beberapa titik bahu jalan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya warga yang mendapat banyak tambahan ilmu dari adanya kegiatan singkat ini, kelompok PMM 51 mengungkapkan bahwa banyak sekali ilmu yang dapat mereka serap, seperti pada kegiatan kerja bakti bersama warga desa, "kami belajar apa itu kerukunan, gotong royong, dan kesatuan dalam kesederhanaan".