Konten dari Pengguna

Bahaya Parasit pada Ikan Cupang

Firman M Nur
Bekerja sebagai ASN di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Jabatan Peneliti Ahli Madya dengan bidang kepakaran Zoologi.
2 Agustus 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firman M Nur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Kenali dan cara penanganan parasit pada ikan cupang anda

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ikan cupang Betta rubra adalah anggota dari keluarga Osphronemidae, rubra dalam bahasa Latin mengacu pada “ruber: yang memiliki arti merah, yang menggambarkan warna merah pada tubuh Betta rubra. Ikan ini merupakan ikan hias dengan nilai jual yang cukup tinggi bisa mencapai Rp 125.000-383.000 per ekor. Data dari IUCN Red List menunjukkan bahwa Betta rubra menghadapi ancaman kepunahan dan populasinya di alam terus mengalami penurunan populasi.
Parasit cacing pada mata ikan cupang (Firman M. Nur-BRIN)
Ancaman terhadap populasi Betta rubra, selain kehilangan habitat alami, perburuan yang berlebihan, dan perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Selain itu juga adanya parasit yang menginfeksi ikan ini menyebabkan bertambahnya faktor yang membahayakan populasinya di alam. Parasit yang menyerang ikan Betta rubra di alam adalah Lernaea cyprinacea atau cacing jangkar/anchor worm, cacing jangkar karena merujuk ketika menginfeksi host bagian cephalothorax berfungsi sebagai penahan, yang memberi nama "jangkar".
Parasit cacing jangkar atau anchor worh (Firman M. Nur-BRIN)
ADVERTISEMENT
Parasit ini berasal dari Eurasia dan secara tidak sengaja tersebar ke seluruh dunia melalui ikan cyprinid yang diperjual belikan sebagai ikan hias. Cacing jangkar merupakan ektoparasit copepod yang tidak memiliki inang spesifik dan banyak menyerang berbagai ikan air tawar, parasit ini juga bersifat kosmopolitan. Cacing jangkar teradaptasi unutk menginfeksi organisme air tawar, seperti ikan, namun juga dapat menyerang amfibi dan serangga air. Infeksi cacing jangkar pada ikan dapat ditemukan baik pada ikan konsumsi, ikan hias, budidaya dan ikan liar terinfeksi.
Parasit cacing jangkar memiliki ukuran dan siklus hidupnya yang singkat, sehingga keberadaan parasit ini di habitat alami menambah risiko terhadap populasinya ikan Betta rubra dan ikan asli lainnya yang ada di periaran Aceh. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa parasit ini dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan kasus dan jumlah jenis ikan yang terinfeksi serta peningkatan distribusi geografisnya. Kelimpahan parasit ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti pH air, suhu air, dan konsentrasi oksigen terlarut dalam air.
ADVERTISEMENT
Cara penangananikan yang terinfeksicacing jangkar yang paling sederhana dapat dilakukan yaitu dengan cara melepas parasit dari inang secara manual. Namun, jika parasit yang telah dewasa dapat menembus dan tertanam dalam jaringan tubuh ikan sehingga sangat sulit untuk dihilangkan. Selain itu juga, ketika parasit dihilangkan lubang yang ditinggalkan oleh cacing jangkar dapat menyebabkan infeksi yang dapat berujung kematian pada ikan.
Parasit ini paling banyak menyerang mata ikan Betta rubra yang menyebabkan ikan mengalami penurunan kemampuan penglihatan sehingga ikan ini sulit mencari makanan dan lebih mudah di mangsa juga oleh predatornya di alam. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, saat ini parasit tampaknya terbatas hanya pada anak sungai di Aceh. Sehingga diperlukannya pengelolaan yang cepat untuk menghentikan persebaran parasit ini ke sungai yang berdekatan. Hal ini membutuhkan kampanye kesadaran yang luas untuk menginformasikan kepada publik tentang ancaman yang ditimbulkan oleh penyebaran parasit ini, terutama pada fauna ikan terancam punah ini yang sudah sangat terancam populasinya (FMN).
ADVERTISEMENT