Pengertian Lafadz dalam Ilmu Logika pada Naskah Kuno

Muhammad Arif Firmanto
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pengajar Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Ikhwan
Konten dari Pengguna
14 Desember 2020 21:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Arif Firmanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilmu Logika atau al-ilm al-mantiq merupakan ilmu yang mempelajari tentang petunjuk seseorang dalam berfikir, sehingga jauh dari kemungkinan salah dalam berfikir, dalam istilah lain dijelaskan sebagai ilmu yang mencegah dari setiap kekeliruan dalam berfikir. Jadi ilmu logika adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara berfikir. Ilmu logika biasa diajarkan di Pondok Pesantren ketika para santri sudah mencapai tahap akhir dalam menuntut ilmu ditujukan agar para santri dapat berpikir secara logis dan sistematis terlebih tentang hal-hal yang terkait dengan agama. Bahkan dalam manuskrip ini tertulis bahwa ilmu logika harus menjadi perhatian bagi orang-orang yang akan memulai suatu disiplin ilmu. Menarik sekali bukan belajar dari Manuskrip.
Naskah Kuno kitab Al-Mantiq, Lamongan, Jawa Timur
Manuskrip ini berjudul Al-Mantiq saya mendapatkannya dalam sumber digital Endangered Archives Programme Brittish Library https://eap.bl.uk/archive-file/EAP061-1-76, Manuskrip ini merupakan program digitalisasi dari The MIPES Indonesia : Digitising Islamic Manuscript of Indonesian Pondok Pesantren, jadi program ini mendigitalkan kitab-kitab klasik di pondok pesantren atau yang biasa kita sebut dengan kitab kuning.
ADVERTISEMENT
Naskah ini dibuat sekitar abad 18 sampai 20 M dan di temukan di pondok pesantren Langitan, Lamongan, di Provinsi Jawa Timur. Naskah ini menggunakan bahasa arab dan sesekali terdapat penjelasan di bawah teks menggunakan aksara arab, naskah ini dituliskan menggunakan kertas dengan tinta hitam dan tinta merah di awal setiap pengertian suatu istilah, tidak terdapat cover dan pengarang nya, naskah ini memiliki 66 halaman yang semuanya berisi teks, 59 halaman dengan teks arab dan terdapat 7 halaman yang berisi kutipan pendahuluan dan maqolah dalam bahasa arab.
Isi dari naskah ini adalah pengertian-pengertian dasar didalam disiplin ilmu mantiq, yang mana kita harus pahami sebelum belajar lebih jauh tentang ilmu mantiq, seperti pengertian lafadz, yang menurut mansukrip ini pengertian lafadz adalah sesuatu yang menunjukan kejelasan yakni menunjukan atas kesempurnaan atas sesuatu yang dijelaskan dengan tersusun seperti kata insan"
ADVERTISEMENT
Maksud dari kutipan naskah diatas yakni, lafadz adalah sesuatu yang menunjukan kesempuranaan dan dapat dipahami dengan jelas seperti kata insan yang tersusun dari beberapa huruf sehingga menjadi suatu kata atau lafadz yang dapat dipahami dengan jelas.
Kemudian lafadz terbagi menjadi 2 yaitu : lafadz mufrod dan lafadz murokkab, pengertian lafadz mufrod adalah lafadz yang sebagian makna dari lafadz itu tidak memiliki arti atas sebagian dari yang lain seperti kata insan"
Maksud dari kutipan ini adalah makan manusia tidak akan memiliki arti jika terbagi menjadi beberapa bagian, kata manu tidak akan memiliki arti tersendiri dan kata sia tidak akan memiliki arti tersendiri, jadi harus satu kata yang utuh agar memiliki arti yang sempurna dan jelas.
ADVERTISEMENT
Sedangkan lafadz murokkab (susunan kata), adalah lafadz yang terdiri dari beberapa suku kata yang sebagian dari kata itu dapat menunjukan arti dari sebagian kata yang lain seperti kata papan tulis, yang dimana kata-kata tersebut memiliki makna tersendiri sebelum menjadi lafadz murokkab.
Dengan demikian ilmu logika merupakan ilmu yang penting untuk diketahui, karena dapat menunjang kematangan pola pikir seseorang dan kemahiran dalam berfikir yang tentu berakibatkan terhindar dari kesalahan. Bahkan Imam Al-Ghazali dalam sebuah riwayat mengatakan "Orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang ilmu mantiq, maka keilmuannya masih diragukan".