Konten dari Pengguna

Apakah Material yang Keras Itu Selalu Kuat?

Nini Firmawati
Dosen Departemen Fisika FMIPA Universitas Andalas
2 Juni 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nini Firmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
contoh sederhana material yang keras namun tidak kuat yaitu cangkang telur karena tidak mempunyai kemampuan untuk menahan beban (Sumber : shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
contoh sederhana material yang keras namun tidak kuat yaitu cangkang telur karena tidak mempunyai kemampuan untuk menahan beban (Sumber : shutterstock)
ADVERTISEMENT
Dalam dunia material dan teknik, memahami sifat-sifat mekanik bahan adalah kunci untuk pemilihan material yang tepat untuk berbagai aplikasi. Dua sifat mekanik yang sering dibicarakan adalah kekuatan (strength) dan kekerasan (hardness). Meski sering dianggap serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar dan tidak selalu berbanding lurus. Artikel ini akan menjelaskan prinsip dan perbedaan antara kekuatan dan kekerasan serta menjawab pertanyaan apakah material yang keras selalu kuat.
ADVERTISEMENT
Definisi Kekuatan dan Kekerasan
Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah kemampuan suatu material untuk menahan beban atau tekanan tanpa mengalami kerusakan atau deformasi permanen. Kekuatan dibagi menjadi beberapa kategori:
Kekuatan Tarik (Tensile Strength): Kemampuan material untuk menahan tarikan.
Kekuatan Tekan (Compressive Strength): Kemampuan material untuk menahan tekanan.
Kekuatan Geser (Shear Strength): Kemampuan material untuk menahan gaya geser.
Kekerasan (Hardness)
Kekerasan mengukur kemampuan suatu material untuk menahan deformasi plastis, terutama penetrasi atau goresan. Kekerasan biasanya diukur dengan skala dan metode tertentu, seperti:
Skala Mohs: Mengukur kekerasan mineral berdasarkan kemampuan satu mineral untuk menggores mineral lainnya.
Kekerasan Vickers: Mengukur resistensi material terhadap indentasi menggunakan piramida berlian.
Kekerasan Brinell: Mengukur resistensi material terhadap indentasi menggunakan bola baja.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Antara Kekuatan dan Kekerasan
Meskipun terkait dengan kemampuan material untuk menahan beban dan tekanan, kekuatan dan kekerasan adalah dua sifat yang berbeda:
Kekuatan: Mengukur kemampuan material untuk menahan beban tanpa patah atau deformasi permanen.
Kekerasan: Mengukur resistensi material terhadap penetrasi atau goresan.
Apakah Material yang Keras Selalu Kuat?
Material yang keras tidak selalu kuat. Berikut adalah beberapa contoh yang menunjukkan perbedaan antara kekerasan dan kekuatan:
Material Keras Tapi Tidak Kuat
Berlian: Berlian adalah material terkeras di alam dan menduduki puncak Skala Mohs. Namun, berlian juga rapuh dan dapat pecah atau retak jika terkena benturan atau tekanan yang mendadak.
Keramik: Keramik memiliki kekerasan tinggi dan tahan terhadap goresan, tetapi cenderung rapuh dan mudah pecah ketika dikenai beban tekan atau benturan.
ADVERTISEMENT
Material Kuat Tapi Tidak Keras
Baja: Baja adalah material yang sangat kuat dengan kemampuan menahan beban berat dan tekanan tinggi. Namun, baja bisa lebih lunak dibandingkan dengan material seperti keramik atau berlian dan bisa tergores atau terdeformasi.
Polimer Tertentu: Beberapa polimer, seperti polietilena densitas tinggi (HDPE), memiliki kekuatan tarik yang tinggi tetapi tidak sekeras logam atau keramik dan mudah tergores.
Prinsip di Balik Kekuatan dan Kekerasan
Kekuatan dan kekerasan material ditentukan oleh struktur internal dan ikatan atom dalam material tersebut:
Struktur Kristal: Material dengan struktur kristal yang padat dan ikatan atom yang kuat cenderung memiliki kekerasan tinggi. Namun, jika ikatan tersebut kaku dan tidak dapat menahan deformasi, material menjadi rapuh.
ADVERTISEMENT
Dislokasi dan Deformasi: Kekuatan material sering kali ditentukan oleh kemampuannya untuk menahan dislokasi atau cacat dalam struktur kristalnya. Material yang dapat menyerap energi melalui deformasi plastis cenderung lebih kuat tetapi mungkin tidak sekeras material yang rapuh.
Aplikasi Praktis dan Pemilihan Material
Memahami perbedaan antara kekuatan dan kekerasan sangat penting dalam pemilihan material untuk berbagai aplikasi teknik:
Konstruksi: Dalam konstruksi bangunan, bahan seperti baja digunakan karena kekuatannya yang tinggi untuk menahan beban struktural. Kekerasan mungkin kurang penting dibandingkan dengan kekuatan tarik dan tekan.
Alat Pemotong: Untuk alat pemotong dan abrasi, kekerasan adalah sifat yang lebih penting. Alat-alat ini sering dibuat dari bahan yang sangat keras seperti karbida atau berlian untuk ketahanan terhadap goresan dan aus.
ADVERTISEMENT
Elektronik: Dalam industri elektronik, kekerasan bahan permukaan seperti layar sentuh penting untuk mencegah goresan, sedangkan kekuatan mekanik untuk menahan beban mungkin kurang relevan.
Kesimpulan
Kuat dan keras adalah dua sifat mekanik yang berbeda namun sangat penting dalam menentukan kinerja dan aplikasi suatu material. Kekuatan mengacu pada kemampuan material untuk menahan beban tanpa patah atau deformasi, sedangkan kekerasan mengacu pada kemampuan material untuk menahan penetrasi atau goresan. Material yang keras tidak selalu kuat, dan material yang kuat tidak selalu keras. Pemahaman yang tepat tentang kedua sifat ini sangat penting untuk memilih material yang tepat untuk aplikasi tertentu, baik dalam konstruksi, manufaktur, maupun industri lainnya.
Referensi:
Callister, W. D., & Rethwisch, D. G. (2018). "Materials Science and Engineering: An Introduction." John Wiley & Sons.
ADVERTISEMENT
Askeland, D. R., & Wright, W. J. (2016). "The Science and Engineering of Materials." Cengage Learning.
Shackelford, J. F. (2015). "Introduction to Materials Science for Engineers." Pearson.